Tragedi di Riam Marum: Dua Wisatawan Asal Sambas Hanyut, Satu Selamat, Satu Masih Dalam Pencarian
Bengkayang, Kalimantan Barat — Sebuah musibah tragis
mengguncang kawasan wisata Riam Marum yang terletak di Dusun Dawar, Desa Pisak,
Kecamatan Tujuh Belas, Kabupaten Bengkayang. Dua orang pengunjung asal
Kabupaten Sambas dilaporkan terseret arus deras sungai saat sedang menikmati
waktu santai di lokasi wisata tersebut, Minggu (6/4/2025) sekitar pukul 13.00
WIB.
Peristiwa nahas ini terjadi secara tiba-tiba, diduga akibat datangnya banjir mendadak dari hulu sungai yang mengalir ke area Riam Marum. Derasnya arus air menyeret dua korban perempuan muda, masing-masing bernama Indah Waliyah (20) dan Efriani Vidia (19), yang sedang berada dekat aliran sungai saat kejadian.
Kejadian ini segera menyita perhatian warga setempat, pengunjung lainnya, dan aparat keamanan. Situasi yang semula damai berubah menjadi kepanikan saat teriakan histeris terdengar memecah suasana alami hutan dan gemuruh air terjun. Sebagian pengunjung yang melihat kejadian langsung mencoba memberikan pertolongan, namun derasnya arus membuat upaya penyelamatan dengan tangan kosong menjadi sangat berisiko.
Respons Cepat Aparat dan Proses Pencarian
Begitu menerima laporan adanya kejadian orang hanyut di
kawasan wisata tersebut, aparat gabungan dari Polsek Sanggau Ledo dan Polsek
Tujuh Belas segera dikerahkan ke lokasi. Kapolres Bengkayang AKBP Teguh Nugroho
melalui Kapolsek Sanggau Ledo, AKP Harto Simanjuntak, membenarkan adanya
kejadian itu dan menyatakan bahwa pihaknya telah menerjunkan sejumlah personel
untuk melakukan upaya pencarian terhadap kedua korban.
“Begitu informasi kami terima, anggota langsung meluncur ke lokasi kejadian bersama warga dan pengelola wisata. Proses pencarian langsung dilakukan, meskipun kondisi di lapangan cukup menantang karena arus sungai yang sangat deras,” ujar AKP Harto dalam keterangannya kepada wartawan pada Minggu malam (6/4).
Sekitar beberapa jam setelah upaya penyisiran dilakukan, satu korban berhasil ditemukan. Indah Waliyah ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri, tersangkut di bebatuan sekitar lokasi wisata. Ia langsung dievakuasi oleh tim gabungan bersama warga yang turut membantu pencarian. Korban saat itu mengenakan celana jeans dan atasan berwarna hitam.
“Korban Indah Waliyah langsung kami evakuasi dari lokasi dan dibawa ke tempat aman untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Proses penyelamatan melibatkan warga sekitar yang sangat membantu dan sigap dalam situasi seperti ini,” tambah AKP Harto.
Namun, satu korban lainnya, Efriani Vidia, hingga malam hari belum juga ditemukan. Proses pencarian terpaksa dihentikan sementara karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat dan membahayakan keselamatan tim pencari. Hujan deras mengguyur kawasan tersebut, membuat debit air sungai semakin meningkat dan aliran semakin deras.
Harapan dan Doa untuk Korban yang Belum Ditemukan
Hingga malam pukul 22.00 WIB, suasana di sekitar Riam Marum
masih diselimuti kekhawatiran dan harapan. Warga yang menyaksikan proses
pencarian turut mendoakan agar korban kedua bisa segera ditemukan dalam kondisi
selamat. Pihak kepolisian menyatakan bahwa upaya pencarian akan kembali
dilanjutkan pada Senin pagi (7/4/2025), dengan bantuan tim tambahan dari unsur
SAR dan relawan.
“Pencarian akan kami lanjutkan esok hari. Kami berharap korban yang belum ditemukan dapat segera diketemukan dan dalam keadaan selamat. Kami juga imbau warga untuk lebih berhati-hati ketika berwisata di lokasi-lokasi berbahaya, terutama di musim hujan seperti sekarang,” ujar AKP Harto Simanjuntak.
Spekulasi Jumlah Korban dan Informasi di Media Sosial
Di tengah kepanikan, beredar informasi yang simpang siur di
media sosial. Beberapa akun menyebutkan bahwa korban yang terseret arus bukan
hanya dua orang, melainkan empat. Satu disebut telah ditemukan, sementara tiga
lainnya belum diketahui keberadaannya. Namun hingga berita ini ditulis, pihak
kepolisian belum mengonfirmasi kabar tersebut secara resmi.
“Kami masih berpegang pada data dua orang yang dilaporkan oleh saksi dan pihak keluarga. Tapi tentu kami tidak menutup kemungkinan akan terus mendalami informasi lain, termasuk dari warga yang melihat langsung kejadian,” kata Kapolsek Sanggau Ledo.
Spekulasi ini menambah ketegangan di lapangan, terutama di kalangan keluarga korban dan masyarakat Sambas yang merasa cemas. Beberapa keluarga dikabarkan sudah berada di lokasi sejak sore untuk memantau perkembangan pencarian.
Keindahan Alam yang Menyimpan Bahaya
Riam Marum selama ini dikenal sebagai surga tersembunyi di
Kabupaten Bengkayang. Dengan aliran air jernih, hutan hijau alami, dan suasana
sejuk, kawasan ini sering dikunjungi wisatawan lokal, terutama anak-anak muda
yang gemar petualangan dan ingin “healing” dari hiruk-pikuk kota. Namun,
seperti banyak lokasi wisata alam lainnya, Riam Marum juga memiliki risiko
tersendiri, terutama saat musim hujan atau saat hujan turun di daerah hulu yang
tidak terpantau langsung oleh pengunjung.
Musibah ini menjadi pengingat pahit bagi para pelancong dan pihak pengelola wisata bahwa keselamatan harus menjadi prioritas utama. Perlu adanya sistem peringatan dini terhadap potensi banjir bandang atau perubahan cuaca mendadak, serta pengawasan ketat di area-area rawan.