Meski Pemprov Kaltara Hapus Insentif Guru, Pemkab Bulungan Pastikan Tetap Beri Dukungan Penuh bagi Tenaga Pendidik
Bulungan, Kalimantan Utara – Di tengah kebijakan
kontroversial dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) yang
menghapus insentif bagi guru PAUD, TK, SD, dan SMP pada tahun anggaran 2025,
Bupati Bulungan, Syarwani, tampil memberi kepastian dan harapan bagi para
tenaga pendidik di wilayahnya. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Bulungan tetap berkomitmen memberikan insentif bulanan kepada guru di
bawah kewenangan kabupaten, guna memastikan kesejahteraan dan semangat para pendidik
tetap terjaga.
Langkah ini mendapat perhatian luas, terutama karena keputusan Pemprov Kaltara telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan guru mengenai kelangsungan tunjangan yang selama ini menjadi penopang utama penghasilan mereka.
Pemkab Bulungan Anggarkan Insentif untuk PAUD hingga SMP
Dalam pernyataannya pada Senin (14/4/2025), Bupati Syarwani
memastikan bahwa anggaran untuk insentif guru telah dialokasikan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025. Ia menjelaskan bahwa guru di
tingkat PAUD, TK, SD, hingga SMP akan tetap mendapatkan tunjangan insentif
sebesar Rp900 ribu per bulan.
“Kita pastikan akibat kebijakan itu tidak berdampak pada daerah kita. Pemkab Bulungan telah mengambil langkah untuk mengamankan hak para tenaga pendidik di bawah kewenangan kita,” ujarnya.
Menurutnya, dunia pendidikan adalah salah satu sektor prioritas pembangunan di Kabupaten Bulungan. Ia menekankan bahwa tidak boleh ada anak-anak di Bumi Tenguyun – sebutan khas untuk Bulungan – yang putus sekolah karena masalah ekonomi atau kurangnya tenaga pengajar.
Komitmen Tak Gentar Hadapi Kebijakan Provinsi
Kebijakan penghapusan insentif dari Pemprov Kaltara memang
menimbulkan kekhawatiran akan berdampak langsung terhadap semangat dan
kesejahteraan para guru. Namun, Bupati Syarwani menggarisbawahi bahwa
pemerintah kabupaten tidak akan tinggal diam.
“Kalau dikatakan kebijakan ini tidak berdampak, ya tentu berdampak. Terutama bagi guru-guru PAUD, TK, SD, dan SMP. Tapi kami pastikan, di Bulungan, insentif akan tetap berjalan,” tegasnya.
Langkah ini dinilai sangat strategis, terutama dalam menjaga semangat para guru yang selama ini telah berjuang mendidik generasi muda di pelosok-pelosok wilayah Bulungan.
Nasib Tenaga Honorer dan PTT Juga Dipastikan Aman
Selain soal insentif, Bupati Syarwani juga memberikan kabar
baik bagi tenaga honorer atau Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang telah dinyatakan
lulus seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Ia memastikan
bahwa mereka tidak akan diberhentikan selama masa transisi hingga pengangkatan
resmi yang dijadwalkan pada bulan Oktober 2025.
“Mereka yang sudah lulus PPPK tetap bisa menjalankan tugas seperti biasa dan tetap menerima gaji hingga saat pengangkatan nanti. Tidak ada yang dirumahkan,” ujar Syarwani.
Jaminan ini tentu menjadi kabar yang sangat melegakan, khususnya bagi para tenaga pengajar yang sudah lama mengabdi sebagai honorer dan tengah menunggu kepastian status mereka.
Apresiasi dari DPRD Bulungan: Peran Guru Sangat Krusial
Langkah Pemkab Bulungan pun mendapat dukungan penuh dari
DPRD setempat. Ketua Komisi I DPRD Bulungan, Rosana Bin Serang, menyampaikan
apresiasi terhadap keputusan Bupati yang dinilainya sangat berpihak pada masa
depan pendidikan di daerah.
Menurut Rosana, dalam menyongsong visi besar Indonesia Emas 2045, peran guru sangat vital dalam membentuk generasi yang berdaya saing dan berkarakter kuat.
“Guru bukan hanya mengajar, tapi juga membentuk karakter, sikap, serta semangat siswa untuk menghadapi dunia yang terus berubah. Mereka adalah agen perubahan yang tak tergantikan,” jelasnya.
Ia menambahkan, bahwa insentif untuk guru bukan semata-mata bentuk penghargaan atas pekerjaan mereka, melainkan juga bentuk investasi jangka panjang dalam pembangunan sumber daya manusia.
“Kalau perlu, intensif guru ini jangan hanya dipertahankan, tapi ditingkatkan. Karena apa yang mereka lakukan berdampak langsung pada kemajuan anak-anak kita di masa depan,” tegasnya.
Pendidikan: Pilar Utama Pembangunan Daerah
Kebijakan Pemkab Bulungan ini mencerminkan komitmen serius
dalam membangun sektor pendidikan sebagai pilar utama pembangunan. Di tengah
keterbatasan fiskal dan kebijakan pemerintah provinsi yang dinilai kurang
berpihak kepada tenaga pendidik, langkah daerah untuk tetap memberikan insentif
menjadi simbol keberpihakan terhadap kesejahteraan dan masa depan generasi
penerus.
Tidak bisa dimungkiri bahwa di banyak daerah, guru—terutama yang mengajar di daerah terpencil—masih bergantung pada insentif tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Tanpa jaminan tunjangan, semangat mengajar bisa menurun dan kualitas pendidikan pun berpotensi tergerus.
Oleh karena itu, kebijakan Pemkab Bulungan ini menjadi bukti bahwa dengan komitmen kuat, pemerintah daerah tetap bisa memberi solusi atas kebijakan pusat yang kurang berpihak.
Bulungan Tetap Prioritaskan Dunia Pendidikan
Dalam era yang serba cepat dan kompetitif, pendidikan
menjadi bekal utama bagi masyarakat untuk dapat bersaing secara global. Karena
itu, Pemkab Bulungan tidak ingin main-main dalam soal pendidikan. Dukungan
terhadap guru, termasuk dalam bentuk insentif, menjadi bukti nyata bahwa
pemerintah daerah hadir mendampingi perjuangan para pendidik.
Bupati Syarwani berharap kebijakan ini menjadi pemicu semangat para guru untuk terus berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya di Bumi Tenguyun. Ia juga berharap komitmen ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain untuk tetap memperjuangkan hak tenaga pendidik meski dihadapkan pada tantangan kebijakan dari tingkat yang lebih tinggi.
Dengan langkah ini, Bulungan menegaskan posisinya sebagai daerah yang menempatkan pendidikan sebagai fondasi utama pembangunan. Satu hal yang pasti: pendidikan yang kuat hanya bisa dibangun bersama guru yang sejahtera.