Prabowo Tancap Gas: 77 Proyek Strategis Nasional Dikebut, IKN dan MRT Masuk Prioritas

 

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto resmi menetapkan 77 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan dikebut hingga 2029. Daftar proyek tersebut tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 yang ditandatangani Prabowo pada 10 Februari 2025.

Dari daftar tersebut, lebih dari separuhnya merupakan proyek-proyek yang telah dicanangkan sejak era Presiden Joko Widodo. Prabowo tampaknya tidak ingin kehilangan momentum dalam melanjutkan pembangunan yang telah berjalan, terutama proyek-proyek besar seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), pengembangan moda transportasi MRT koridor Timur-Barat, dan proyek energi strategis seperti Blok Masela.

 

IKN: Ambisi Besar Menuntaskan Ibu Kota Baru

Salah satu proyek yang tetap menjadi fokus utama adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Prabowo menargetkan IKN akan benar-benar siap sebagai pusat pemerintahan baru pada 2028, setelah ekosistem legislatif dan yudikatif terbentuk.

Sejak dicanangkan pada 2019 dan mulai dikebut pada 2022 di era Jokowi, pembangunan kawasan inti pemerintahan di IKN telah menunjukkan progres signifikan. Bahkan, Istana Negara di IKN sudah digunakan untuk merayakan Hari Kemerdekaan ke-79 pada 17 Agustus 2024. Kini, pembangunan semakin digenjot dengan keterlibatan Otorita IKN, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), perusahaan BUMN, serta investor swasta.

Pemerintah menargetkan pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, perumahan ASN, fasilitas pendidikan, dan pusat bisnis bisa selesai dalam beberapa tahun ke depan. Prabowo juga membuka lebih banyak peluang bagi investor untuk mempercepat realisasi proyek di IKN.

 

MRT Timur-Barat: Solusi Kemacetan Jakarta yang Berlanjut

Di sektor transportasi, pembangunan Jakarta Metropolitan Mass Rapid Transit (MRT) koridor Timur-Barat juga masuk dalam daftar PSN yang akan dikebut. Proyek ini akan menghubungkan Cikarang hingga Balaraja dengan jalur sepanjang 84 kilometer.

Sejauh ini, pengerjaan telah dimulai pada jalur yang melewati Jakarta, yakni dari Tomang ke Medan Satria. Proyek ini diharapkan bisa menjadi solusi utama untuk mengatasi kemacetan di ibu kota dan wilayah sekitarnya, serta mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.

MRT Timur-Barat ini akan melengkapi jalur sebelumnya, seperti MRT Jakarta fase 1 yang telah beroperasi dan fase 2 yang sedang dalam pembangunan. Pemerintah menargetkan proyek ini rampung sebelum 2030, dengan pendanaan dari kombinasi APBN, pinjaman luar negeri, dan skema kerja sama pemerintah-swasta (KPBU).

 

Blok Masela: Menggenjot Ketahanan Energi Nasional

Salah satu proyek energi terbesar yang tetap berlanjut di bawah pemerintahan Prabowo adalah pengembangan Lapangan Abadi Blok Masela di Laut Arafura, Maluku Tenggara. Proyek ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mendukung target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Blok Masela memiliki cadangan gas sebesar 2,3 triliun standar kaki kubik (TSCF), dengan potensi produksi 12 miliar kaki kubik per hari (bcf/d). Gas dari lapangan ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri, pembangkit listrik, dan sektor transportasi.

Sempat tersendat akibat hengkangnya Shell dari proyek ini, kini Blok Masela kembali bergeliat dengan masuknya Pertamina dan Petronas sebagai mitra Inpex. Dengan skema baru ini, pemerintah berharap Blok Masela bisa segera memasuki tahap produksi dan menjadi salah satu tulang punggung energi Indonesia.

 

Daftar Lengkap Proyek Strategis Nasional 2025-2029

Selain IKN, MRT, dan Blok Masela, berikut adalah beberapa proyek besar lainnya yang masuk dalam daftar PSN pemerintahan Prabowo:

 

Sektor Infrastruktur

  • Pembangunan Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) – Jawa Barat
  • Pembangunan Bendungan Way Apu – Maluku
  • Bendungan Jragung – Jawa Tengah
  • Bendungan Mbay – Nusa Tenggara Timur
  • Bendungan Bulango Ulu – Gorontalo
  • Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Wosusokas – Jawa Tengah
  • SPAM Regional Benteng-Kobema – Bengkulu

 

Sektor Energi

  • Ekspansi Kilang Minyak Tuban – Jawa Timur
  • Pengembangan Biofuel dari Metanol dan Etanol – Bojonegoro, Jawa Timur
  • North Hub Development Project Selat Makassar – Kalimantan
  • Rescoping RDMP RU IV Cilacap – Jawa Tengah
  • Biorefinery Cilacap – Jawa Tengah
  • Pembangunan Jaringan Gas (Jargas) Perkotaan di berbagai daerah

Kawasan Industri dan Ekonomi Khusus

  • Pengembangan KEK Arun Lhokseumawe – Aceh
  • KEK Sei Mangkei – Sumatera Utara
  • KEK Galang Batang – Kepulauan Riau
  • Kawasan Industri Batang – Jawa Tengah
  • Kawasan Industri Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) – Kalimantan Utara
  • Kawasan Industri Weda Bay – Maluku Utara
  • Kawasan Industri Teluk Bintuni – Papua Barat

Proyek Transportasi dan Perhubungan

  • Pembangunan Pelabuhan Patimban – Jawa Barat
  • Jalan Tol Serang-Panimbang – Banten
  • Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi – Jawa Timur
  • Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban – Jawa Barat
  • Jakarta Sewerage System – DKI Jakarta


Pemerataan Pembangunan ke Luar Jawa

Salah satu hal menarik dari daftar PSN ini adalah upaya pemerataan pembangunan ke luar Pulau Jawa. Berbagai proyek strategis ditargetkan untuk mengembangkan ekonomi regional, terutama di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara.

Proyek seperti pengembangan Kawasan Industri Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI), kawasan industri Weda Bay di Maluku Utara, hingga kawasan industri Teluk Bintuni di Papua Barat menjadi bukti bahwa pemerintah ingin meningkatkan daya saing wilayah-wilayah ini.

Tak hanya itu, pembangunan bendungan di berbagai daerah, seperti Bendungan Way Apu di Maluku dan Bendungan Mbay di NTT, diharapkan mampu meningkatkan ketahanan air dan mendukung program swasembada pangan.

 

Arah Pembangunan di Era Prabowo

Melihat daftar PSN yang ditetapkan, tampak jelas bahwa pemerintahan Prabowo menitikberatkan pembangunan infrastruktur sebagai fondasi utama pertumbuhan ekonomi. Dengan melanjutkan proyek-proyek besar dari era Jokowi dan menambah proyek-proyek baru yang mendukung ketahanan pangan, energi, dan transportasi, Prabowo berupaya memastikan bahwa pembangunan tetap berjalan berkesinambungan.

Kini, tantangan terbesar adalah bagaimana memastikan semua proyek ini dapat terlaksana dengan baik, tanpa terkendala oleh masalah klasik seperti pendanaan, pembebasan lahan, hingga tata kelola yang efektif. Jika semua berjalan sesuai rencana, Indonesia akan memasuki fase pembangunan yang lebih merata dan berkelanjutan di berbagai wilayah hingga 2029.

Next Post Previous Post