IKN Nusantara Buka Lelang Proyek Rp 31 Triliun, ASN Mulai Ngantor Penuh
Otorita IKN Buka Lelag Pembangunan Hunian Senilai Rp 31 Triliun
Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali menarik perhatian dunia investasi dengan membuka peluang penanaman modal dalam pembangunan hunian skala besar. Otorita IKN (OIKN) menawarkan proyek pembangunan 129 unit rumah tapak dan 97 menara rumah susun melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) dengan total nilai investasi mencapai Rp 31 triliun.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, menyatakan bahwa skema KPBU ini diharapkan dapat menarik lebih banyak keterlibatan pihak swasta dalam percepatan pembangunan IKN.
"Investasi swasta langsung dan melalui skema KPBU terus didorong untuk membangun Kota Nusantara. Tahun ini, kami menargetkan pembangunan 129 rumah tapak dan 97 menara rumah susun guna mendukung infrastruktur pemukiman di IKN," ujar Agung dalam keterangannya di Sepaku, Penajam Paser Utara.
Proyek pembangunan hunian ini akan dibagi ke dalam dua tahap. Pada tahap pertama, proyek senilai Rp 8 triliun akan dilelang, sedangkan tahap kedua akan menyusul dengan nilai Rp 23 triliun. OIKN menargetkan transaksi skema KPBU ini dapat dituntaskan paling lambat pertengahan tahun 2025.
Selain hunian, OIKN juga merancang berbagai proyek infrastruktur lainnya yang akan menggunakan skema KPBU, seperti pembangunan sistem perkeretaapian, fasilitas pengolahan limbah, pengelolaan air bersih, serta penyediaan energi terbarukan. Salah satu proyek ambisius yang akan segera digarap adalah terowongan multifungsi sepanjang 138,6 kilometer dengan estimasi nilai investasi sebesar Rp 70 triliun.
Dua surat izin prakarsa (letter to proceed/LTP) telah diberikan kepada perusahaan asal China serta dua badan usaha milik negara (BUMN), yakni PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Hutama Karya (Persero). Hal ini menandai keseriusan pemerintah dalam melibatkan berbagai pihak untuk mempercepat pembangunan IKN.
Geliat Investasi di IKN Meningkat
Selain proyek hunian dan infrastruktur, investasi swasta di sektor properti terus mengalir ke IKN. Tahun ini, total investasi yang telah ditandatangani untuk proyek pembangunan mixed-use building, yang mencakup perkantoran, hotel, hingga gedung kampus, mencapai Rp 1,25 triliun. Beberapa perusahaan yang telah menyatakan komitmen mereka dalam proyek ini antara lain PT Balikpapan Ready Mix Nusantara, PT Berkah Bersinar Abadi, PT Brantas Abipraya (Persero), PT Puri Persada Lampung, serta Universitas Negeri Surabaya.
Tercatat, sepanjang 2023 hingga awal 2024, sebanyak delapan kali seremoni peletakan batu pertama telah dilakukan untuk memulai berbagai proyek strategis di IKN. Total investasi yang telah masuk ke ibu kota baru ini pun mencapai angka fantastis, yakni sekitar Rp 58,4 triliun.
ASN Mulai Ngantor di IKN, Era Baru Pemerintahan Dimulai
Sejalan dengan percepatan pembangunan infrastruktur, kepindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke IKN akhirnya terealisasi. Mulai Senin, 3 Maret 2025, seluruh pegawai di lingkungan Otorita IKN resmi berkantor penuh di ibu kota baru.
"Hari ini, pegawai @otorita_ikn berkantor penuh di Nusantara. Seluruh proses bisnis Otorita IKN dilaksanakan sepenuhnya di Nusantara," demikian pernyataan yang dikutip dari akun Instagram resmi Otorita IKN (@ikn_id).
Kepindahan ASN ini bukan sekadar relokasi administratif, tetapi juga menjadi bagian dari transformasi besar dalam tata kelola pemerintahan. IKN dirancang sebagai pusat pemerintahan yang lebih modern dan efisien, dengan konsep smart city yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja ASN.
Persiapan Matang Demi Optimalisasi Kinerja ASN
Pemindahan ASN ke IKN telah melalui serangkaian persiapan matang. Pemerintah memastikan bahwa infrastruktur dasar telah tersedia untuk menunjang aktivitas para pegawai. Gedung perkantoran yang modern dan ramah lingkungan, fasilitas hunian ASN yang nyaman, serta layanan publik berbasis digital telah disiapkan guna memastikan transisi berjalan lancar.
"Kami ingin menciptakan ekosistem pemerintahan yang lebih efisien dan berkelas dunia. ASN yang bekerja di IKN akan berada di pusat pembangunan ibu kota masa depan, sehingga diharapkan mereka dapat bekerja lebih fokus dalam mendukung percepatan pengembangan Nusantara," ujar seorang pejabat OIKN.
Selain fasilitas fisik, Otorita IKN juga telah menyiapkan berbagai program pelatihan dan adaptasi bagi para ASN yang pindah. Mereka diberikan orientasi mengenai sistem kerja baru yang berbasis digital, penggunaan teknologi smart governance, serta konsep green city yang diterapkan di IKN.
Dampak Positif bagi ASN dan Pemerintahan
Pemindahan ASN ke IKN membawa berbagai dampak positif. Selain meningkatkan efisiensi birokrasi, kepindahan ini juga membuka peluang bagi ASN untuk mengembangkan karier mereka lebih cepat.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, sebelumnya menyebut bahwa ASN yang bersedia pindah ke IKN akan mendapatkan kesempatan percepatan promosi jabatan, mirip dengan kebijakan yang pernah diterapkan saat kepindahan pegawai di Polda Papua.
Tak hanya itu, kehadiran ASN di IKN juga akan memberikan dampak positif bagi pembangunan kota itu sendiri. Para pegawai pemerintah ini tidak hanya bertugas menjalankan roda administrasi, tetapi juga akan berperan langsung dalam implementasi kebijakan pembangunan, pengelolaan sistem pemerintahan yang baru, serta penguatan ekosistem investasi.
Dengan berbagai proyek strategis yang tengah berlangsung dan kepindahan ASN ke IKN, masa depan ibu kota baru Indonesia semakin nyata. IKN bukan sekadar proyek relokasi, tetapi sebuah transformasi besar yang akan mengubah wajah pemerintahan dan pembangunan di Indonesia. Kini, semua mata tertuju pada Nusantara, ibu kota masa depan yang menjanjikan inovasi, keberlanjutan, dan efisiensi.