Betang Makmur: Strategi Dislutkan Kalteng dalam Meningkatkan Produksi Perikanan dan Kesejahteraan Nelayan

  

Palangka Raya – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pelaku usaha perikanan di wilayahnya. Salah satu inisiatif terbaru yang diusung oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalteng adalah program Betang Makmur, sebuah program strategis yang sejalan dengan visi pembangunan Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, dan Wakil Gubernur H. Edy Pratowo.

Dalam konferensi pers yang digelar Jumat (7/3), Kepala Dislutkan Kalteng, H. Darliansjah, mengungkapkan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi perikanan, tetapi juga mencakup berbagai dukungan bagi nelayan, termasuk asuransi petani dan nelayan, bantuan perahu, serta penyediaan alat tangkap modern. “Asuransi dan bantuan peralatan ini adalah bagian dari kebijakan prioritas dalam program Betang Makmur. Kami berkomitmen untuk mendukung penuh pelaksanaan kegiatan ini guna meningkatkan produksi perikanan dan kesejahteraan nelayan di Kalimantan Tengah,” ujarnya.

 

Peningkatan Produksi Perikanan Kalteng: Tren Positif yang Berlanjut

Data yang dihimpun oleh Dislutkan Kalteng menunjukkan bahwa sektor perikanan di provinsi ini terus mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023, produksi perikanan tangkap mencapai 163.445,74 ton, meningkat sebesar 2,40% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 159.610,82 ton. Tren positif ini terus berlanjut pada tahun 2024, dengan peningkatan 0,40%, menjadikan total produksi perikanan tangkap mencapai 164.099,54 ton.

Tak hanya sektor perikanan tangkap, perikanan budidaya di Kalimantan Tengah juga menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Pada tahun 2022, produksi perikanan budidaya tercatat sebesar 132.430,31 ton, meningkat menjadi 136.176,72 ton pada tahun 2023, dan kembali naik menjadi 137.867,02 ton pada tahun 2024. Secara keseluruhan, total produksi perikanan Kalteng mengalami peningkatan dari 299.622,46 ton pada tahun 2023 menjadi 301.966,56 ton pada tahun 2024.

Menurut Darliansjah, tren peningkatan ini tidak terlepas dari peran aktif Pemerintah Provinsi Kalteng dalam mendukung nelayan dan pelaku usaha perikanan. “Kami memberikan berbagai bantuan dan pendampingan teknis untuk memastikan nelayan dapat terus meningkatkan produksi mereka. Selain itu, infrastruktur perikanan yang terus diperbaiki juga menjadi faktor pendukung pertumbuhan ini,” tambahnya.

 

Betang Makmur: Pendekatan Komprehensif untuk Meningkatkan Kesejahteraan Nelayan

Program Betang Makmur dirancang untuk mencakup berbagai aspek dalam sektor perikanan, mulai dari penguatan kelembagaan, modernisasi alat tangkap, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, hingga kebijakan perlindungan nelayan melalui asuransi. Beberapa inisiatif utama dalam program ini meliputi:

Asuransi bagi Nelayan dan Petani PerikananSalah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh nelayan adalah risiko pekerjaan yang tinggi, seperti cuaca ekstrem dan kecelakaan di laut. Dengan adanya asuransi, nelayan akan mendapatkan perlindungan finansial jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga mereka dapat beraktivitas dengan lebih tenang.

Bantuan Perahu dan Alat TangkapTeknologi perikanan yang lebih modern dan efisien sangat diperlukan agar nelayan dapat meningkatkan hasil tangkapan mereka. Dalam program ini, pemerintah menyediakan bantuan berupa perahu motor dan alat tangkap ramah lingkungan agar produktivitas nelayan semakin meningkat tanpa merusak ekosistem laut.

Penguatan Infrastruktur PerikananPemerintah juga berkomitmen untuk membangun dan memperbaiki berbagai infrastruktur pendukung, seperti tempat pelelangan ikan (TPI), sentra budidaya perikanan, serta akses jalan menuju pusat produksi perikanan agar distribusi hasil tangkapan menjadi lebih efisien.

Pelatihan dan Pendampingan Nelayan serta Pembudidaya IkanSumber daya manusia yang kompeten menjadi salah satu kunci keberhasilan sektor perikanan. Oleh karena itu, program Betang Makmur juga mencakup pelatihan teknis bagi nelayan dan pembudidaya ikan agar mereka bisa menerapkan teknik perikanan yang lebih modern dan berkelanjutan.

Diversifikasi Usaha PerikananSelain fokus pada produksi ikan segar, program ini juga mendorong pengembangan produk olahan berbasis ikan, seperti ikan asap, abon ikan, hingga pembuatan pakan mandiri untuk budidaya. Langkah ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi pelaku usaha perikanan di Kalimantan Tengah.

 

Dukungan Pemerintah dan Harapan ke Depan

Dengan berbagai inisiatif yang telah dirancang, Dislutkan Kalteng optimistis bahwa program Betang Makmur akan memberikan dampak yang signifikan bagi sektor perikanan di provinsi ini. “Kami ingin memastikan bahwa program ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pesisir dan nelayan di Kalteng,” kata Darliansjah.

Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada partisipasi aktif dari para nelayan, pelaku usaha perikanan, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat menjadi faktor kunci dalam pengembangan sektor perikanan yang lebih berkelanjutan dan berdaya saing.

 

Tantangan dalam Pengembangan Sektor Perikanan

Meskipun pertumbuhan sektor perikanan di Kalimantan Tengah menunjukkan tren positif, masih terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi, antara lain:

Perubahan Iklim dan Cuaca EkstremCuaca yang tidak menentu sering kali menjadi kendala bagi nelayan dalam melaut. Oleh karena itu, perlu adanya sistem informasi cuaca yang lebih baik untuk membantu nelayan dalam merencanakan waktu melaut yang lebih aman.

Keterbatasan Teknologi dan InfrastrukturBeberapa daerah di Kalimantan Tengah masih memiliki infrastruktur yang kurang memadai, seperti pelabuhan perikanan dan fasilitas pendinginan ikan. Hal ini dapat mempengaruhi daya saing produk perikanan di pasar nasional maupun internasional.

Persaingan Pasar dan Harga IkanHarga ikan yang fluktuatif sering kali menjadi masalah bagi nelayan. Oleh karena itu, diperlukan strategi pemasaran yang lebih baik agar produk perikanan dari Kalimantan Tengah dapat memiliki daya saing yang lebih tinggi di pasar.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, pemerintah terus berupaya mencari solusi inovatif, termasuk dengan menggandeng berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk berinvestasi di sektor perikanan Kalteng.

Program Betang Makmur yang diusung oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah merupakan langkah nyata dalam mendukung pertumbuhan sektor perikanan dan meningkatkan kesejahteraan nelayan. Dengan berbagai inisiatif, mulai dari asuransi nelayan, bantuan alat tangkap, hingga pelatihan dan diversifikasi usaha, diharapkan sektor perikanan di Kalimantan Tengah dapat berkembang lebih pesat dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah.

Ke depan, sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta menjadi kunci utama dalam memastikan keberlanjutan program ini. Dengan upaya bersama, bukan tidak mungkin Kalimantan Tengah akan menjadi salah satu pusat perikanan utama di Indonesia yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Next Post Previous Post