Banjir Melanda Kecamatan Ngabang: Ribuan Warga Terdampak, Akses Jalan Lumpuh

 

Landak, Kalimantan Barat – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan banjir besar yang merendam permukiman warga. Akibatnya, ribuan warga dari berbagai desa di wilayah tersebut terdampak, dan sejumlah akses jalan utama lumpuh total.

Kapolsek Ngabang, AKP Zuanda, melalui Kapolres Landak AKBP Siswo Dwi Nugroho, mengungkapkan bahwa curah hujan tinggi yang terjadi sejak awal pekan telah menyebabkan air sungai meluap dan merendam permukiman di beberapa desa. Berdasarkan data yang dihimpun oleh pihak kepolisian, banjir dengan ketinggian yang bervariasi ini telah berdampak signifikan terhadap kehidupan warga setempat.

 

Ribuan Warga Terdampak Banjir di Berbagai Desa

Berdasarkan laporan yang diterima dari pihak kepolisian, banjir kali ini melanda beberapa desa dengan jumlah warga terdampak sebagai berikut:

 

Desa Raja

Dusun Pesayangan: 103 KK terdampak

Dusun Raiy: 90 KK terdampak

Dusun Raja: 56 KK terdampak

Dusun Martalaya: 75 KK terdampak


Desa Hilir Tengah

Dusun Hilir Tengah I: 100 KK terdampak

Dusun Pulau Bendu: 22 KK terdampak

Dusun Hilir Tengah II: 150 KK terdampak

Dusun Keramat: 150 KK terdampak

Dusun Sri Bernian: 177 KK terdampak


Desa Hilir Kantor

Dusun Tanjung: 128 KK terdampak

Dusun Hilir Kantor: 160 KK terdampak

Dusun Selojeng: 60 KK terdampak

Desa Ambarang

Dusun Bongo: 30 KK terdampak


Desa Munggu

Dusun Munggu: 255 KK terdampak

Dusun Riam Panjang: 151 KK terdampak

Dusun Manggu: 96 KK terdampak

Dusun Selaba: 131 KK terdampak

 

Banjir tidak hanya merendam rumah-rumah warga, tetapi juga menghambat aktivitas sehari-hari. Banyak warga yang kesulitan dalam mendapatkan akses ke bahan makanan dan kebutuhan pokok lainnya.

 

Akses Jalan Lumpuh, Warga Mengandalkan Rakit untuk Mobilitas

Bencana banjir ini juga menyebabkan terganggunya akses transportasi di berbagai titik di Kecamatan Ngabang. Beberapa ruas jalan utama tergenang air dengan ketinggian bervariasi, sehingga kendaraan tidak bisa melintas.

 

Di antaranya:

  • Ruas jalan Ngabang menuju ke Mungguk tergenang banjir, warga terpaksa menggunakan rakit yang dibuat secara mandiri sebagai alat transportasi sementara.
  • Ruas jalan dari Desa Hilir Tengah menuju ke Desa Raja tergenang air setinggi 10 cm.
  • Ruas jalan dari Pasar Sayur menuju ke Selojeng juga ikut terendam banjir, sehingga menghambat arus lalu lintas dan mobilitas warga.


Warga Diminta Waspada, Belum Ada yang Mengungsi

Meskipun banjir meluas ke banyak desa, hingga saat ini belum ada laporan mengenai warga yang mengungsi ke tempat yang lebih aman. Namun, pihak kepolisian tetap mengimbau masyarakat untuk bersiap menghadapi kemungkinan air yang semakin tinggi.

 

“Atas bencana banjir ini, kami mengimbau warga untuk tetap waspada dan berhati-hati. Jika air terus naik, lebih baik segera mengungsi ke tempat yang lebih aman, seperti posko pengungsian, kantor camat, kantor desa, atau ke rumah sanak saudara yang berada di dataran lebih tinggi,” ujar Kapolsek Ngabang, AKP Zuanda.

Selain itu, warga juga diminta untuk memastikan keamanan rumah saat ditinggalkan, terutama dalam hal barang berharga dan aliran listrik, guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan seperti korsleting listrik.

“Kami juga mengingatkan warga untuk memantau perkembangan cuaca dan tetap berkoordinasi dengan pihak berwenang jika situasi semakin memburuk,” tambahnya.


Langkah Tanggap Darurat dari Pemerintah dan Pihak Terkait

Dalam menghadapi bencana ini, pemerintah daerah Kabupaten Landak, bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan aparat kepolisian, telah bergerak cepat dengan melakukan berbagai langkah tanggap darurat.

 

Beberapa langkah yang telah dilakukan antara lain:

  • Pemantauan intensif terhadap daerah terdampak untuk memastikan kondisi warga serta ketinggian air di titik-titik kritis.
  • Pendirian posko siaga banjir di beberapa titik strategis untuk membantu warga yang membutuhkan evakuasi atau bantuan darurat.
  • Distribusi bantuan logistik berupa makanan, air bersih, serta perlengkapan darurat bagi warga yang terdampak.
  • Koordinasi dengan relawan dan tim SAR untuk memastikan kesiapan evakuasi apabila diperlukan.


Selain itu, tim kesehatan juga telah disiapkan untuk menangani kemungkinan munculnya penyakit akibat banjir, seperti diare, infeksi kulit, dan penyakit pernapasan akibat lingkungan yang lembab.

 

Banjir Berpotensi Berlanjut, Warga Diminta Siaga

Menurut prakiraan cuaca dari BMKG, curah hujan di wilayah Kabupaten Landak masih berpotensi tinggi dalam beberapa hari ke depan. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap siaga dan mengantisipasi kemungkinan banjir yang lebih luas.

Pihak kepolisian, BPBD, dan relawan telah bersiaga di lapangan untuk memastikan keselamatan warga. Namun, kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana ini juga sangat diperlukan.

“Kami mengimbau warga untuk selalu memantau perkembangan informasi cuaca dan tetap berkoordinasi dengan petugas setempat. Jika terjadi keadaan darurat, segera laporkan agar bantuan dapat segera diberikan,” kata Kapolsek Ngabang.

Banjir yang terjadi kali ini menjadi pengingat penting akan perlunya perencanaan mitigasi bencana yang lebih baik, termasuk pengelolaan sistem drainase dan antisipasi perubahan iklim yang semakin ekstrem.

Dengan kondisi yang masih belum stabil, harapan terbesar bagi warga Ngabang saat ini adalah cuaca segera membaik dan air berangsur surut, agar kehidupan mereka bisa kembali normal.

Next Post Previous Post