Transformasi Layanan Kesehatan Kalbar: Menuju Akses Medis Universal bagi Masyarakat
Kubu Raya, Kalimantan Barat – Dalam rangka
memperingati hari jadi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) yang
ke-68, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalbar melaksanakan layanan kesehatan
gratis bagi masyarakat. Acara yang berlangsung di aula Kantor Camat Sungai
Kakap, Kabupaten Kubu Raya, pada Sabtu (1/2/2025) ini menjadi magnet bagi
ratusan warga yang ingin memeriksakan kesehatan mereka secara cuma-cuma.
Antusiasme Tinggi, Kesadaran Kesehatan Meningkat
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Erna Yulianti,
mengungkapkan bahwa program ini merupakan hasil sinergi antara Dinkes provinsi,
Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, serta Puskesmas Sungai Kakap. "Kami
berkomitmen untuk memberikan akses pelayanan kesehatan yang lebih mudah dan
inklusif bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang memiliki keterbatasan
dalam mendapatkan layanan medis berkala," ujar Erna.
Sebanyak 200 warga dari berbagai kelompok usia memanfaatkan
layanan ini. "Tingginya partisipasi masyarakat menjadi indikasi bahwa
kesadaran terhadap pentingnya kesehatan semakin meningkat. Mulai dari remaja
hingga lansia hadir untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan yang mereka
butuhkan," tambah Erna.
Sejak pagi, warga terlihat antre untuk melakukan registrasi
sebelum mendapat pemeriksaan sesuai kebutuhan. Salah seorang warga, Siti Rahma
(45), mengaku sangat terbantu dengan program ini. "Saya biasanya harus
antre lama di puskesmas atau klinik. Di sini, saya bisa langsung diperiksa dan
berkonsultasi dengan dokter tanpa biaya," ungkapnya.
Ragam Layanan Kesehatan yang Disediakan
Pelayanan kesehatan yang diberikan mencakup berbagai aspek
preventif dan kuratif. Berikut beberapa layanan utama yang disediakan:
- Skrining
Awal: Pemeriksaan tinggi dan berat badan, serta pengecekan tekanan
darah.
- Pemeriksaan
Laboratorium Sederhana: Tes kadar kolesterol, gula darah, dan asam
urat.
- Konsultasi
Medis: Warga diberikan kesempatan untuk berkonsultasi dengan dokter
profesional mengenai kondisi kesehatan mereka.
- Konsultasi
Gizi: Masyarakat diberikan edukasi mengenai pola makan yang sesuai
dengan kondisi medis mereka.
- Distribusi
Obat Gratis: Obat diberikan berdasarkan hasil pemeriksaan medis yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Menurut dr. Hadi Pranata, salah satu dokter yang bertugas
dalam kegiatan ini, layanan konsultasi gizi menjadi salah satu yang paling
banyak diminati. "Banyak masyarakat yang ingin mengetahui pola makan yang
tepat, terutama mereka yang memiliki risiko diabetes atau hipertensi,"
jelasnya.
Simulasi Menuju Program Nasional Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG)
Selain memberikan manfaat langsung kepada masyarakat,
kegiatan ini juga menjadi bagian dari simulasi dan persiapan menuju
implementasi penuh program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), yang merupakan
salah satu kebijakan nasional di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo
Subianto.
"Program ini menjadi langkah awal untuk menilai
kesiapan tenaga medis serta respons masyarakat dalam mendapatkan layanan
kesehatan gratis. Evaluasi dari kegiatan ini akan menjadi acuan untuk
meningkatkan pelayanan di masa depan," terang Erna.
PKG yang akan diterapkan secara nasional bertujuan untuk
memberikan akses kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia, terutama
mereka yang tinggal di daerah terpencil. Dengan adanya simulasi seperti ini,
proses implementasi program di tingkat nasional diharapkan berjalan lebih
lancar.
Apresiasi dari Masyarakat dan Pemerintah Daerah
Program layanan kesehatan gratis ini juga mendapat apresiasi
dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan tokoh masyarakat setempat.
Camat Sungai Kakap, M. Fadli, menilai kegiatan ini sangat bermanfaat bagi
warga. "Kami berterima kasih kepada Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar atas
inisiatif ini. Banyak warga yang kesulitan mendapatkan akses kesehatan kini
bisa merasakan manfaat langsung tanpa harus mengeluarkan biaya," tuturnya.
Sementara itu, Abdurrahman (67), seorang warga lansia yang
turut hadir, merasa sangat terbantu. "Sudah lama saya ingin memeriksa
kadar gula darah saya, tetapi sering tertunda karena biaya. Alhamdulillah, hari
ini saya bisa diperiksa dan mendapatkan obat yang sesuai," ungkapnya
dengan penuh syukur.
Menuju Layanan Kesehatan Berkelanjutan
Keberhasilan layanan kesehatan gratis ini mendorong Dinas
Kesehatan Provinsi Kalbar untuk terus mengupayakan layanan kesehatan yang lebih
merata dan berkelanjutan. Tidak hanya dalam peringatan hari jadi daerah, tetapi
juga sebagai bagian dari strategi kesehatan masyarakat yang lebih luas.
"Kami berupaya agar layanan kesehatan gratis ini tidak
hanya menjadi program sementara. Kami ingin menjadikannya sebagai program
berkelanjutan agar semakin banyak masyarakat yang bisa mendapatkan akses
kesehatan berkualitas secara gratis," pungkas Erna.
Layanan kesehatan gratis ini bukan sekadar acara seremonial,
tetapi menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan akses kesehatan bagi
seluruh lapisan masyarakat. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat
lebih proaktif dalam menjaga kesehatan, serta membuka jalan bagi pemerataan
layanan kesehatan nasional guna mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan
sejahtera.
Pemprov Kalbar Wujudkan Efisiensi Pemerintahan dalam Perayaan HUT ke-68
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar)
merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 dengan konsep yang sederhana namun tetap
memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Sesuai dengan arahan Presiden Prabowo
Subianto, seluruh kegiatan pemerintahan dijalankan secara efisien dan
berorientasi pada hasil. Puncak perayaan ini ditandai dengan berbagai aksi
sosial, termasuk donor darah yang digelar di Aula Klinik Terpadu RSUD dr.
Soedarso pada Minggu (2/2), yang dibuka langsung oleh Penjabat Gubernur Kalbar,
Harisson.
Efisiensi Anggaran dan Prioritas Pembangunan
Dalam sambutannya, Harisson menegaskan pentingnya efisiensi
anggaran yang bukan sekadar penghematan, melainkan strategi untuk mendukung
program prioritas nasional. Salah satu program yang tengah berjalan di
Kalimantan Barat adalah Makanan Bergizi Gratis, yang kini sudah
diterapkan di Kota Pontianak dan Kabupaten Landak.
"Program Makan Siang Bergizi ini merupakan bagian dari
visi Indonesia Emas 2045 yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo. Fokus
utama program ini adalah pendidikan, karena untuk menciptakan generasi unggul,
kita harus memastikan bahwa anak-anak mendapatkan gizi yang baik. Dengan gizi
yang cukup, mereka bisa lebih fokus dalam belajar dan berkembang menjadi SDM
yang kompetitif," jelas Harisson.
Selain program gizi untuk anak sekolah, Pemprov Kalbar juga
terus mendorong kebijakan berbasis kesejahteraan sosial, salah satunya melalui
aksi donor darah yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan rumah sakit di
daerah. Harisson mengapresiasi panitia HUT Pemprov Kalbar yang telah aktif
dalam aksi sosial, terutama terkait pemenuhan kebutuhan darah di RSUD dr.
Soedarso.
Aksi Donor Darah dan Upaya Memenuhi Kebutuhan Medis
Dalam acara donor darah yang berlangsung di Aula Klinik
Terpadu RSUD dr. Soedarso, Harisson mengungkapkan bahwa kebutuhan darah di
rumah sakit tersebut mencapai 150 kantong per hari. Oleh karena itu, ia
menekankan pentingnya kegiatan ini agar dapat menjadi agenda rutin dan lebih
banyak masyarakat yang berpartisipasi.
"Hari ini kita berhasil mengumpulkan 200 kantong darah,
namun jumlah ini masih jauh dari mencukupi kebutuhan harian RSUD dr. Soedarso.
Kita perlu mendorong lebih banyak orang untuk menjadi pendonor tetap agar stok
darah selalu tersedia bagi yang membutuhkan," tambahnya.
Aksi donor darah ini juga mendapat dukungan dari berbagai
pihak, termasuk dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kalbar, Bank Kalbar, dan
Rumah Zakat. Selain itu, kegiatan ini menjadi momentum untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya donor darah sebagai bagian dari kepedulian
sosial.
Penjabat Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga (TP PKK) Kalbar, Windy Prihastari Harisson, menegaskan bahwa
kegiatan ini bukan hanya aksi seremonial, tetapi memiliki dampak jangka panjang
bagi masyarakat.
"Kami ingin mengajak masyarakat untuk menjadi
pendonor darah tetap. Jika setiap orang rutin mendonorkan darahnya setiap dua
bulan sekali, maka ketersediaan darah di rumah sakit dapat lebih terjamin dan
bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa," ungkap Windy.
Bantuan bagi Korban Bencana dan Program Sosial Lainnya
Selain aksi donor darah, peringatan HUT Pemprov Kalbar juga
diwarnai dengan berbagai program sosial lainnya. TP PKK Kalbar telah
menyalurkan bantuan bagi masyarakat yang terdampak bencana puting beliung di
Kota Pontianak serta warga di Desa Retok, Kabupaten Kubu Raya, dan Desa Sungai
Segar, Kabupaten Landak.
Tidak hanya itu, dalam upaya membantu masyarakat menghadapi
kenaikan harga kebutuhan pokok, Pemprov Kalbar juga menggelar Pasar Murah
yang menjual paket sembako dengan harga terjangkau. Sebanyak 1.000 paket
sembako telah didistribusikan di Pasar Kemuning, dan program serupa akan
kembali digelar di Pasar Teratai pada 4 Februari mendatang.
Windy Prihastari menambahkan bahwa kegiatan sosial seperti
ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam memastikan
kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan ekonomi.
"Kami ingin masyarakat merasakan langsung manfaat dari
perayaan HUT Pemprov Kalbar. Tidak hanya seremoni, tetapi ada aksi nyata yang
bisa dirasakan, seperti bantuan bagi korban bencana dan penyediaan sembako
dengan harga murah untuk meringankan beban masyarakat," jelasnya.
Kolaborasi dengan Berbagai Pihak
Dalam acara ini, sejumlah tokoh turut hadir dan memberikan
dukungan, termasuk Direktur Bank Kalbar H. Rokidi, Direktur RSUD dr.
Soedarso drg. Harry Agung Tjahyadi, M.Kes, perwakilan PMI Kalbar, serta
pimpinan Rumah Zakat. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan berbagai
pihak ini dinilai penting untuk memastikan keberlanjutan program sosial dan
kesehatan di Kalimantan Barat.
Dengan semangat efisiensi dan kebermanfaatan, HUT ke-68
Pemprov Kalbar menjadi momen refleksi untuk terus menjalankan pemerintahan yang
berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Harisson menegaskan bahwa ke depan,
Pemprov Kalbar akan semakin memperkuat program-program strategis yang selaras
dengan visi pembangunan nasional.
"Efisiensi anggaran bukan berarti memangkas program, tetapi bagaimana kita bisa mengalokasikan dana dengan bijak untuk kegiatan yang benar-benar berdampak bagi masyarakat. Ini yang menjadi fokus kami dalam menjalankan roda pemerintahan di Kalimantan Barat," pungkasnya.