Pemprov Kaltim Pacu Sektor Pariwisata sebagai Motor Penggerak Ekonomi Daerah
Mahakam Ulu, 24 Februari 2025 – Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menegaskan komitmennya dalam menjadikan
sektor pariwisata sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini
disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi,
dalam Rapat Kerja Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata se-Kaltim yang
berlangsung di Ruang Rapat Bapenlitbangda, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten
Mahakam Ulu (Mahulu). Acara yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan
ini menjadi ajang strategis untuk membahas langkah-langkah pengembangan
destinasi wisata yang berbasis ekonomi kreatif.
Dalam sambutannya, Ririn Sari Dewi menekankan bahwa pariwisata harus menjadi sektor prioritas dalam pembangunan ekonomi Kaltim. "Salah satu entry point utama dalam visi-misi kepemimpinan baru adalah pengembangan destinasi berbasis ekonomi. Oleh karena itu, melalui rapat kerja ini, kita akan mengidentifikasi berbagai potensi serta tantangan yang harus diatasi agar sektor ini bisa berkembang secara maksimal," ungkapnya.
Ia mengakui bahwa kendala anggaran, baik di tingkat pusat maupun daerah, menjadi tantangan tersendiri. Namun, ia tetap optimis bahwa sektor pariwisata bisa terus tumbuh dengan strategi yang tepat. "Kami sudah berdiskusi dengan rekan-rekan dari Dewan dan semua sepakat bahwa pengembangan pariwisata harus tetap menjadi prioritas. Meski ada efisiensi anggaran, kita tidak boleh kehilangan semangat untuk memajukan sektor ini," tegasnya.
Fokus pada Pariwisata Berbasis Ekonomi Kreatif dan Pemberdayaan Masyarakat
Salah satu strategi utama Pemprov Kaltim dalam pengembangan pariwisata adalah penguatan ekonomi kreatif yang melibatkan masyarakat secara langsung. Menurut Ririn, pendekatan ini akan diterapkan di 17 sektor yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Kaltim. "Kita ingin memastikan bahwa masyarakat benar-benar merasakan dampak positif dari sektor pariwisata. Oleh karena itu, kita harus menekankan pada pemberdayaan masyarakat serta penguatan ekonomi kreatif," jelasnya.
Di Mahakam Ulu sendiri, potensi wisata berbasis budaya dan alam sangat besar. Dengan keindahan Sungai Mahakam, hutan tropis yang masih asri, serta kearifan lokal suku Dayak, Mahulu memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Beberapa desa adat di daerah ini bahkan sudah mulai mengembangkan konsep ekowisata yang mengundang wisatawan untuk merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat lokal.
Bupati Mahakam Ulu, dalam kesempatan yang sama, menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung penuh program pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. "Kami percaya bahwa sektor ini bisa menjadi pendorong ekonomi bagi masyarakat Mahulu. Oleh karena itu, kami akan bekerja sama dengan Pemprov Kaltim untuk mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung dan menciptakan destinasi wisata unggulan yang berbasis budaya dan alam," katanya.
Kolaborasi dengan Sektor Swasta sebagai Kunci Keberhasilan
Dalam upaya mempercepat pengembangan sektor pariwisata, Ririn juga menyoroti pentingnya kolaborasi dengan sektor swasta, termasuk perusahaan besar, perbankan, dan BUMN. "Kita tidak bisa berjalan sendiri dalam membangun sektor ini. Banyak perusahaan yang memiliki program CSR yang bisa disinergikan dengan pengembangan destinasi wisata. Begitu juga dengan perbankan yang bisa memberikan dukungan dari sisi pembiayaan," ujarnya.
Salah satu bentuk kolaborasi yang sedang dijajaki adalah program pengembangan desa wisata yang didukung oleh beberapa perusahaan tambang dan perkebunan yang beroperasi di Kaltim. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui pelatihan keterampilan, bantuan modal usaha, serta promosi destinasi wisata secara lebih luas.
Mahakam Ulu sebagai Destinasi Wisata Unggulan Kaltim
Mahakam Ulu merupakan salah satu wilayah dengan potensi wisata terbesar di Kaltim, terutama dalam sektor ekowisata dan wisata budaya. Kepala Dinas Pariwisata Mahakam Ulu menjelaskan bahwa daerah ini memiliki banyak lokasi yang bisa dikembangkan sebagai destinasi unggulan. "Kami memiliki beberapa lokasi yang sangat menarik, seperti Air Terjun Jantur Inar, Gua Liang Bilah, dan tentu saja Sungai Mahakam yang menawarkan pengalaman wisata sungai yang eksotis. Kami ingin Mahulu menjadi salah satu destinasi utama di Kaltim," katanya.
Selain itu, festival budaya tahunan yang menampilkan tarian tradisional, musik khas suku Dayak, serta berbagai produk ekonomi kreatif lokal, juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. "Kami akan terus mendorong agar festival budaya ini bisa menjadi ikon pariwisata Mahulu dan menarik lebih banyak wisatawan," tambahnya.
Strategi Jangka Panjang untuk Menjadikan Kaltim sebagai Destinasi Wisata Nasional
Ke depan, Pemprov Kaltim akan menyusun roadmap pengembangan pariwisata yang lebih terstruktur dengan target menjadikan Kaltim sebagai salah satu destinasi wisata nasional. Beberapa langkah strategis yang akan dilakukan meliputi:
- Penguatan Infrastruktur Wisata – Meningkatkan aksesibilitas ke berbagai destinasi wisata melalui pembangunan dan perbaikan jalan, bandara, serta transportasi sungai yang lebih nyaman.
- Digitalisasi Promosi Pariwisata – Menggunakan platform digital untuk mempromosikan destinasi wisata Kaltim secara lebih luas, termasuk melalui media sosial, website resmi, dan kerja sama dengan influencer perjalanan.
- Pelatihan SDM Pariwisata – Memberikan pelatihan kepada masyarakat lokal agar siap menjadi pelaku usaha pariwisata yang profesional dan mampu memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan.
- Pengembangan Paket Wisata Terpadu – Membuat paket wisata yang menggabungkan berbagai destinasi unggulan dalam satu perjalanan sehingga wisatawan bisa mendapatkan pengalaman yang lebih lengkap.
- Menarik Investasi di Sektor Pariwisata – Mendorong masuknya investasi swasta dalam pengembangan hotel, resort, serta fasilitas wisata lainnya.
Dengan berbagai strategi ini, diharapkan sektor pariwisata bisa menjadi salah satu motor utama penggerak ekonomi Kaltim di masa depan. "Pariwisata bukan hanya tentang keindahan alam, tetapi juga tentang bagaimana kita mengelolanya secara berkelanjutan agar bisa memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, kita bisa menjadikan Kaltim sebagai destinasi wisata yang berdaya saing tinggi," pungkas Ririn Sari Dewi.
Optimisme dan sinergi dari berbagai pihak menjadi kunci dalam mewujudkan Kaltim sebagai pusat pariwisata unggulan. Dengan segala potensi yang dimiliki, provinsi ini siap melangkah lebih jauh dalam menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu tulang punggung ekonomi daerah.