Membangun Jembatan Pendidikan Global: Sinergi Universitas Negeri Malang dan Universitas Malaysia Sabah

 

Di era globalisasi yang semakin berkembang, kerja sama antaruniversitas lintas negara menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan, riset, dan pengalaman akademik mahasiswa. Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Malaysia Sabah (UMS) mengambil langkah progresif dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) sebagai wujud nyata dari visi mereka dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif dan berbasis kolaborasi internasional.

Acara penandatanganan yang berlangsung pada Rabu (19/2) di Ruang Sidang Senat lantai 9, Graha Rektorat UM, menjadi titik awal dari kerja sama jangka panjang yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kedua institusi. Penandatanganan ini dihadiri oleh Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., beserta jajaran Wakil Rektor, kepala lembaga, dan dekan fakultas, sementara pihak UMS diwakili oleh Vice Chancellor UMS, Prof. Datuk Dr. Kasim H.J. Mansor.

 

Misi dan Visi Kolaborasi

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Hariyono menegaskan bahwa kolaborasi ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi menjadi langkah strategis dalam mendukung pengembangan pendidikan berkualitas di tingkat global. Menurutnya, kerja sama ini memberikan peluang luas bagi dosen dan mahasiswa untuk saling bertukar ilmu serta memperkaya pengalaman akademik mereka.

“Kami percaya bahwa pendidikan tidak mengenal batas geografis. Melalui kerja sama ini, kami ingin menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan mahasiswa kami mendapatkan wawasan global, memperluas jejaring akademik, dan meningkatkan kompetensi mereka,” ujar Prof. Hariyono.

Di sisi lain, Prof. Kasim H.J. Mansor juga mengungkapkan rasa antusiasmenya terhadap kerja sama ini. Menurutnya, kolaborasi ini dapat menjadi platform bagi pertukaran pengetahuan dan pengalaman akademik yang lebih luas, sehingga mahasiswa dan dosen dari kedua institusi bisa mendapatkan manfaat maksimal.

 

Skema Implementasi: Program Akademik dan Pertukaran Mahasiswa

Sebagai bagian dari implementasi kerja sama ini, UM dan UMS telah menyusun beberapa program strategis yang akan segera direalisasikan. Salah satu program unggulan adalah keterlibatan dosen dari kedua universitas dalam menguji tugas akhir mahasiswa.

“Tugas akhir atau skripsi mahasiswa nantinya bisa ditulis dalam bahasa Inggris, dan pengujinya akan melibatkan dosen dari UM dan UMS,” jelas Prof. Hariyono.

Dengan sistem ini, mahasiswa dapat memperoleh wawasan yang lebih luas dan objektif terkait penelitian mereka, serta mendapatkan masukan dari perspektif akademik yang berbeda.

Selain itu, program pertukaran mahasiswa (student exchange) juga menjadi agenda utama dalam kerja sama ini. Mahasiswa dari UM akan memiliki kesempatan untuk merasakan atmosfer belajar di UMS, begitu pula sebaliknya. Program ini diharapkan dapat memberikan pengalaman akademik yang lebih kaya serta meningkatkan pemahaman lintas budaya.

Prof. Kasim menekankan bahwa student mobility memiliki peran penting dalam membentuk mahasiswa yang lebih adaptif dan siap menghadapi tantangan global. “Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya belajar dari sisi akademik, tetapi juga memahami berbagai budaya, sistem pendidikan, serta tantangan yang dihadapi di masing-masing negara,” tuturnya.

 

Dampak dan Manfaat Kerja Sama

Kerja sama ini diproyeksikan akan memberikan dampak signifikan bagi kedua institusi, baik dari segi akademik maupun pengembangan sumber daya manusia. Dengan keterlibatan aktif dosen dan mahasiswa dalam berbagai program kolaboratif, diharapkan akan lahir inovasi-inovasi baru yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan dan masyarakat luas.

Lebih dari sekadar meningkatkan kualitas pendidikan, kerja sama ini juga selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals). Khususnya, kerja sama ini mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), yang bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan tinggi serta mendorong kerja sama global dalam berbagai bidang keilmuan.

“Ini bukan hanya tentang pertukaran mahasiswa dan dosen, tetapi juga bagaimana kita bisa berkontribusi lebih besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Asia Tenggara,” ungkap Prof. Hariyono.

Di samping itu, kerja sama ini juga membuka peluang bagi kedua institusi untuk berpartisipasi dalam riset bersama, publikasi internasional, serta proyek pengabdian kepada masyarakat yang lebih luas.

Dengan telah ditandatanganinya MoU ini, langkah selanjutnya adalah merealisasikan program-program yang telah dirancang. Tim dari kedua universitas akan segera membentuk komite kerja yang bertugas mengawal implementasi kerja sama, memastikan efektivitas program, serta mengevaluasi perkembangan secara berkala.

“Kami berharap dalam waktu dekat, mahasiswa dan dosen dari kedua universitas sudah bisa mulai merasakan manfaat dari kerja sama ini,” ujar Prof. Kasim.

Dalam era yang semakin terkoneksi ini, sinergi antara Universitas Negeri Malang dan Universitas Malaysia Sabah menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tinggi dapat berkembang lebih jauh dengan mengedepankan kolaborasi internasional. Dengan langkah awal yang kuat, kedua institusi kini siap untuk membangun jembatan pendidikan global yang lebih kokoh dan berkelanjutan.

Next Post Previous Post