Legislator Gerindra Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Kalsel: Warga Harapkan Solusi Jangka Panjang

  

Hj. Mariana, Ketua DPD Partai Gerindra Kalsel sekaligus anggota DPR RI dari dapil Kalsel 2, menunjukkan kepeduliannya terhadap warga yang terdampak banjir di Kelurahan Pengayuan, Landasan Ulin Selatan, Kalsel. Dalam aksi sosialnya, ia menyalurkan bantuan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan. Foto : Dok Gerindra

Kalsel – Banjir kembali melanda sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel) akibat tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir. Salah satu daerah yang terdampak cukup parah adalah Kelurahan Pengayuan, Landasan Ulin Selatan. Genangan air yang merendam permukiman warga telah menghambat aktivitas sehari-hari, memaksa sebagian besar penduduk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Menanggapi situasi ini, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Kalimantan Selatan yang juga merupakan anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kalsel 2, Hj. Mariana, bergerak cepat memberikan bantuan kepada warga terdampak. Melalui tim Rumah Aspirasi DPR RI, bantuan sosial (bansos) berupa kebutuhan pokok seperti beras, mi instan, air mineral, serta perlengkapan lainnya telah disalurkan secara langsung kepada masyarakat.

 

Kondisi di Lapangan: Warga Mengungsi dan Aktivitas Lumpuh

Curah hujan yang tinggi dalam sepekan terakhir menyebabkan sungai-sungai di sekitar Landasan Ulin meluap. Akibatnya, air dengan cepat menggenangi rumah-rumah warga hingga setinggi lutut orang dewasa. Beberapa titik bahkan mengalami genangan lebih dalam, mencapai satu meter. Dampaknya, puluhan rumah warga terdampak, sementara beberapa fasilitas umum seperti sekolah dan tempat ibadah pun ikut terendam.

Di salah satu titik pengungsian, tampak puluhan warga berkumpul di posko darurat yang didirikan secara gotong royong oleh masyarakat bersama relawan. Banyak dari mereka harus meninggalkan rumah dalam keadaan tergesa-gesa tanpa sempat menyelamatkan barang-barang berharga. “Kami hanya membawa pakaian seadanya. Semuanya masih terendam di rumah,” kata Fitri, salah seorang warga yang mengungsi bersama anak-anaknya.

Seorang relawan dari komunitas lokal yang ikut membantu di lokasi menyampaikan bahwa kebutuhan dasar seperti makanan siap saji, air bersih, serta perlengkapan bayi dan lansia sangat diperlukan. “Kami berharap ada lebih banyak bantuan, khususnya untuk anak-anak dan lansia yang rentan terhadap kondisi seperti ini,” ujarnya.

 

Aksi Cepat Legislator Gerindra dan Penyaluran Bantuan

Dalam kondisi darurat ini, kehadiran bantuan sangat dinanti oleh warga. Melihat situasi yang semakin memburuk, Hj. Mariana bersama timnya turun langsung ke lokasi bencana untuk menyerahkan bantuan. Melalui Rumah Aspirasi DPR RI, bantuan berupa bahan pokok dibagikan kepada warga yang terdampak.

“Kami memahami betapa sulitnya situasi yang dihadapi warga akibat banjir ini. Oleh karena itu, kami berupaya hadir dan memberikan dukungan, meskipun dalam bentuk yang sederhana. Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan,” ujar Mariana dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/2/2025).

Bantuan tersebut disambut dengan antusias oleh warga yang telah menanti uluran tangan dari berbagai pihak. Seorang ibu rumah tangga, Yuli, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan. “Alhamdulillah, bantuan ini sangat membantu kami. Semoga lebih banyak yang peduli terhadap kondisi kami di sini,” katanya.

 

Persoalan Drainase dan Mitigasi Bencana yang Masih Jadi PR

Selain memberikan bantuan, tim Rumah Aspirasi juga menyempatkan diri berdiskusi dengan warga mengenai kondisi di lapangan dan kendala yang mereka hadapi selama banjir. Salah satu permasalahan yang banyak dikeluhkan warga adalah buruknya sistem drainase di wilayah mereka. Air yang menggenang sulit surut karena aliran pembuangan yang tersumbat oleh sedimentasi dan sampah.

Salah seorang tokoh masyarakat setempat, Haji Rahman, menyampaikan bahwa permasalahan banjir di daerah ini bukanlah kejadian baru. “Hampir setiap tahun kami mengalami kondisi seperti ini. Tapi sepertinya belum ada solusi konkret yang dilakukan pemerintah. Drainase di sini kecil dan sering tersumbat. Kalau hujan deras, ya pasti banjir,” ungkapnya.

Pihaknya berharap ada upaya konkret dari pemerintah daerah dan pusat dalam menangani permasalahan ini, terutama dalam perbaikan infrastruktur dan sistem tata air. Ia menekankan bahwa bantuan bahan pokok memang membantu dalam jangka pendek, namun solusi jangka panjang harus segera dilakukan agar kejadian serupa tidak terus berulang.

 

Respon Pemerintah Daerah dan Upaya Pencegahan

Menanggapi keluhan warga, pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kalimantan Selatan menyatakan bahwa pihaknya telah memiliki rencana untuk memperbaiki sistem drainase di wilayah yang terdampak banjir. Kepala Dinas PUPR Kalsel, Ir. Arif Hidayat, mengatakan bahwa pihaknya telah menyusun proyek rehabilitasi drainase yang akan dimulai tahun ini.

“Kami memahami bahwa permasalahan utama banjir di beberapa daerah ini adalah drainase yang tidak optimal. Oleh karena itu, dalam APBD tahun ini, kami sudah mengalokasikan dana untuk perbaikan sistem drainase di beberapa titik rawan banjir, termasuk di Landasan Ulin,” ujarnya.

Namun, menurutnya, perbaikan infrastruktur saja tidak cukup. Ia menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan, terutama di saluran air. “Kami juga butuh dukungan dari masyarakat agar sistem drainase yang sudah diperbaiki tetap bisa berfungsi dengan baik,” tambahnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan distribusi bantuan berjalan lancar serta mengantisipasi kemungkinan curah hujan yang masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.

 

Harapan Warga dan Solidaritas dalam Bencana

Banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan bukan hanya menguji ketahanan masyarakat, tetapi juga memperlihatkan kuatnya solidaritas di antara mereka. Berbagai elemen masyarakat, termasuk relawan dan organisasi sosial, turut serta dalam membantu para korban.

Di tengah keterbatasan yang ada, warga tetap saling membantu. “Di saat seperti ini, kita harus bergotong royong. Yang punya makanan lebih berbagi, yang bisa membantu evakuasi juga turun tangan. Inilah yang membuat kami bisa tetap bertahan,” ujar Suryadi, salah seorang relawan di lokasi bencana.

Bagi banyak warga, bantuan yang diberikan oleh legislator maupun pemerintah merupakan harapan di tengah kesulitan. Namun, mereka juga berharap agar upaya mitigasi jangka panjang tidak hanya menjadi wacana semata. Solusi konkret seperti perbaikan drainase, pembangunan waduk penampungan air, serta edukasi mengenai pengelolaan lingkungan perlu dilakukan agar masalah banjir dapat diminimalisir di masa mendatang.

Bencana banjir yang melanda Landasan Ulin Selatan ini sekali lagi menjadi pengingat bahwa perubahan iklim dan permasalahan tata kota harus menjadi perhatian serius. Masyarakat, pemerintah, dan semua pihak terkait perlu bersinergi agar kejadian seperti ini tidak terus berulang dan menimbulkan penderitaan bagi warga.

Dengan adanya kepedulian dari berbagai pihak, diharapkan masyarakat yang terdampak banjir dapat segera bangkit dan kembali menjalankan aktivitas seperti biasa. Upaya bantuan seperti ini juga menjadi bukti nyata bahwa kebersamaan dan gotong royong masih menjadi nilai utama dalam menghadapi berbagai tantangan, terutama di saat bencana melanda.

Next Post Previous Post