Kampung Lereng Bukit Miri Dipindahkan: Langkah Besar Demi Keselamatan dan Kesejahteraan Penduduk

  

MIRI - Pemerintah Sarawak telah mengambil keputusan penting untuk memindahkan penduduk Kampung Lereng Bukit ke lokasi yang lebih aman. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap kondisi geologi yang semakin membahayakan dan tidak lagi layak untuk dihuni. Langkah penempatan semula ini diharapkan dapat memberikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat yang terdampak.

 

Ancaman Geologi yang Kian Nyata

Kampung Lereng Bukit terletak di daerah yang memiliki struktur tanah yang kurang stabil, terdiri dari campuran pasir yang membuatnya menjadi poros dan rentan mengalami pergerakan tanah. Kondisi ini semakin memburuk akibat curah hujan tinggi yang berlangsung terus-menerus, ditambah dengan pasang besar yang memperparah situasi.

Premier Sarawak, Datuk Patinggi Tan Sri Abang Johari Tun Openg, mengungkapkan bahwa langkah ini diambil sebagai tindakan proaktif untuk menghindari bencana yang lebih besar.

"Kami akan mencari tapak yang lebih sesuai dan lebih selamat untuk menempatkan penduduk yang terdampak. Ini adalah keutamaan kami karena keselamatan rakyat harus menjadi fokus utama," ujar Abang Johari ketika berbicara dalam sidang media di Miri setelah mengunjungi para korban tanah runtuh yang kini ditempatkan di Pusat Penempatan Sementara (PPS) di Kompleks Bulan Sabit Merah Malaysia (BSM) Cabang Miri.

 

Seruan Penduduk: "Pindahkan Kami"

Foto : Instagram (@gengkeselamatannegara)

Dalam kesempatan tersebut, beberapa warga yang terkena dampak langsung dari bencana ini menyampaikan keinginan mereka untuk segera dipindahkan. Abang Johari mengungkapkan bahwa pada awalnya terdapat pro dan kontra di kalangan penduduk mengenai relokasi, namun setelah insiden terbaru ini, kesadaran mereka untuk berpindah ke tempat yang lebih selamat semakin meningkat.

"Tadi seorang mangsa berkata, 'pindahkan ajak kamek tok' (pindahkan saja kami). Dahulu ada yang bersedia pindah, ada pula yang enggan, tetapi sekarang mereka menyadari pentingnya tinggal di tempat yang lebih selamat dan selesa. Kami akan memastikan bahwa lokasi baru nanti memenuhi semua keperluan asas mereka," tambahnya.

 

Menyiapkan Lokasi Baru yang Lebih Aman dan Nyaman

Rencana penempatan semula ini tidak dilakukan secara terburu-buru. Pemerintah Sarawak akan melakukan kajian menyeluruh untuk memastikan lokasi yang dipilih benar-benar memenuhi aspek keamanan, kenyamanan, serta aksesibilitas bagi penduduk yang direlokasi.

Abang Johari menyatakan bahwa Sarawak telah memiliki pengalaman dalam program serupa, seperti yang telah dilaksanakan di Kuching, Kapit, dan Tatau. Beliau menegaskan bahwa skema penempatan semula akan mencakup pembangunan infrastruktur yang dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah. Penduduk yang dipindahkan tidak perlu membayar biaya apapun untuk kediaman baru mereka.

"Kita akan menanggung pembangunan infrastruktur dan menyediakan rumah bagi mereka. Mereka tidak perlu menanggung beban hutang, hanya perlu pindah masuk dan menikmati fasilitas yang lebih baik," jelasnya.

Beliau juga merujuk kepada keberhasilan program penempatan semula di Darul Hana, Kuching, sebagai model yang akan digunakan untuk Kampung Lereng Bukit.

"Kalau ada rezeki sikit, kita akan tolong rakyat kita," tambahnya.

Masa Depan Bukit Kanada sebagai Kawasan Hijau

Seiring dengan rencana pemindahan ini, pemerintah juga berencana untuk menjadikan Bukit Kanada sebagai kawasan hijau tanpa penghuni. Langkah ini bertujuan untuk mencegah risiko korban jiwa akibat tanah runtuh di masa depan.

"Kalau ia runtuh di masa depan, setidaknya tidak akan membahayakan nyawa manusia. Ini adalah tindakan jangka panjang untuk keselamatan," jelas Abang Johari.

 

Solusi Jangka Pendek: Menunggu Tapak Baharu

Sementara lokasi baru masih dalam tahap kajian dan penentuan, pemerintah mempertimbangkan beberapa solusi jangka pendek bagi penduduk yang terdampak. Jika rumah mereka saat ini masih dalam kondisi aman, mereka diperbolehkan tinggal untuk satu hingga dua tahun ke depan. Namun, jika situasi semakin memburuk, langkah relokasi sementara ke rumah susun atau flat akan menjadi pilihan utama.

"Jika keadaan semakin mendesak, kita akan mencari flat dengan akses bas dan komunikasi yang mudah," jelasnya.

 

Insiden Tanah Runtuh yang Berulang

Kampung Lereng Bukit telah mengalami serangkaian insiden tanah runtuh selama bertahun-tahun. Kejadian paling tragis terjadi pada 29 Januari lalu ketika sebuah keluarga kehilangan lima anggota dalam bencana yang terjadi pada dini hari. Beberapa rumah juga mengalami kehancuran total akibat peristiwa tersebut.

Sebelumnya, pada 28 Januari, tiga kejadian tanah runtuh lainnya telah terjadi di lokasi yang berdekatan, menyebabkan pihak berwenang segera mengeluarkan perintah evakuasi bagi penduduk. Insiden serupa juga telah dilaporkan pada tahun 2009, yang kala itu merenggut dua nyawa.

"Bencana ini bukan pertama kali terjadi, dan kali ini adalah yang terburuk. Maka, kita tidak boleh mengambil risiko lebih jauh," tegas Abang Johari.

 

Bantuan RM10 Juta untuk Korban Banjir

Dalam kesempatan yang sama, Abang Johari juga mengumumkan peruntukan dana sebesar RM10 juta kepada Jawatankuasa Pengurusan Bencana Negeri Sarawak (JBNS). Dana ini ditujukan untuk membantu semua korban bencana banjir di seluruh negeri, yang juga mengalami dampak buruk akibat cuaca ekstrem.

"Kami memahami bahwa banjir kali ini sangat luar biasa, dengan hujan yang turun tanpa henti dan pasang besar yang memperburuk keadaan. Oleh itu, kami akan berusaha sebaik mungkin untuk membantu rakyat yang terdampak," katanya.

Pemerintah juga mempertimbangkan opsi rekonstruksi kawasan yang terkena dampak bencana ini agar lebih tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem di masa mendatang.

 

Kerjasama Semua Pihak untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Dalam merealisasikan rencana penempatan semula ini, pemerintah Sarawak mengharapkan dukungan penuh dari masyarakat setempat. Kerjasama antara pemerintah dan penduduk sangat penting agar proses relokasi berjalan lancar dan tanpa hambatan.

"Saya harap penduduk yang akan dipindahkan dapat menerima keputusan ini dengan hati terbuka. Semua ini demi kebaikan mereka sendiri. Kita akan memastikan bahwa setiap individu mendapatkan tempat tinggal yang layak dan lebih selesa," ujar Abang Johari.

Langkah besar ini diharapkan tidak hanya memberikan solusi terhadap risiko bencana alam, tetapi juga menciptakan lingkungan pemukiman yang lebih modern, aman, dan nyaman bagi generasi masa depan.

Next Post Previous Post