Investasi Rp 1,25 Triliun: Lima Perusahaan Siap Bangun Hotel dan Perkantoran di IKN
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menunjukkan
progres yang signifikan. Dalam upaya menciptakan ekosistem perkotaan yang
modern dan berkelanjutan, lima perusahaan lokal telah menandatangani perjanjian
kerja sama (PKS) dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) untuk membangun hotel
dan gedung perkantoran di kawasan tersebut.
Investasi Awal Rp 1,25 Triliun untuk Infrastruktur di IKN
Deputi Bidang Investasi OIKN, Agung Wicaksono, mengungkapkan bahwa total investasi tahap pertama dari lima perusahaan tersebut mencapai Rp 1,25 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan properti mixed-use yang mencakup hotel, gedung perkantoran, hingga universitas.
"Nilai estimasi investasi yang di-commit pada tahap pertama mencapai Rp 1,25 triliun untuk membangun mixed-use, hotel, perkantoran, juga universitas. Ini diharapkan bisa mempercepat pengembangan ekosistem perkotaan di IKN," ujar Agung dalam acara Market Sounding Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) IKN yang berlangsung di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta Selatan, pada Senin (24/2/2025).
Pembangunan proyek-proyek ini akan dimulai pada tahun 2025 sebagai bagian dari strategi percepatan pembangunan IKN. Agung menegaskan bahwa proyek-proyek ini merupakan bukti bahwa investasi di ibu kota baru tetap berjalan sesuai rencana.
Lima Perusahaan yang Berinvestasi di IKN
Lima perusahaan yang telah menandatangani PKS dan akan berkontribusi dalam pembangunan di IKN antara lain:
- PT Balikpapan Ready Mix Nusantara – Fokus pada pembangunan infrastruktur dasar dan penyediaan beton siap pakai.
- PT Berkah Bersinar Abadi – Berperan dalam konstruksi perkantoran dan hunian.
- PT Brantas Abipraya (Persero) – Perusahaan BUMN yang berpengalaman dalam pembangunan proyek strategis nasional.
- PT Puri Persada Lampung – Spesialis dalam pengembangan kawasan hunian.
- Universitas Negeri Surabaya (UNESA) – Berencana mendirikan kampus untuk mendukung sektor pendidikan di IKN.
Kehadiran universitas dalam daftar ini menegaskan bahwa pengembangan IKN tidak hanya sebatas pembangunan fisik, tetapi juga menyasar sektor pendidikan untuk menciptakan lingkungan akademik yang kondusif di ibu kota baru.
Strategi Market Sounding dan Peluang Investasi di IKN
Selain penandatanganan PKS, OIKN juga mengumumkan rencana market sounding atau penjajakan minat pasar untuk skema KPBU dalam proyek multi-utility tunnel (MUT) serta sektor permukiman.
Multi-Utility Tunnel (MUT) merupakan proyek yang dirancang untuk menampung berbagai utilitas kota seperti kabel listrik, jaringan komunikasi, dan saluran air dalam satu infrastruktur terintegrasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tata kelola infrastruktur perkotaan.
Di sektor perumahan, OIKN telah menyiapkan proyek yang cukup ambisius dengan pembangunan 97 rumah susun dan 129 proyek rumah tapak pada tahap pertama. Target total investasi di sektor perumahan ini mencapai Rp 80 triliun.
Pada tahap pertama, OIKN menawarkan dua proyek rumah susun dan satu proyek rumah tapak dengan total investasi sebesar Rp 80 triliun, yang diharapkan segera memasuki tahap transaksi selambat-lambatnya pada kuartal kedua tahun 2025.
Tahap kedua mencakup dua proyek rumah susun dan satu proyek rumah tapak tambahan dengan nilai investasi Rp 23 triliun, yang ditargetkan dapat masuk tahap transaksi pada pertengahan tahun 2025.
Semua proyek perumahan ini akan menggunakan skema KPBU unsolicited, di mana pihak swasta dapat mengajukan usulan proyek di luar skema yang ditawarkan oleh pemerintah. Proses pengadaan proyek akan dilakukan melalui sistem tender yang transparan dan kompetitif.
Total Investasi yang Masuk ke IKN Capai Rp 54,8 Triliun
Sejak peletakan batu pertama atau groundbreaking pertama hingga saat ini, OIKN mencatat bahwa total dana yang sudah tertanam di IKN mencapai Rp 54,8 triliun. Dana ini berasal dari delapan kali sesi groundbreaking yang telah dilakukan.
Investasi yang masuk meliputi berbagai sektor, termasuk infrastruktur jalan, gedung pemerintahan, kawasan permukiman, serta fasilitas publik lainnya. Dengan masuknya lima perusahaan baru yang menanamkan modalnya di IKN, diharapkan proyek pembangunan kota ini semakin mendapat kepercayaan dari investor lain, baik dalam maupun luar negeri.
Peluang dan Tantangan Investasi di IKN
Meskipun prospek investasi di IKN terlihat menjanjikan, ada beberapa tantangan yang masih harus diatasi, antara lain:
- Konektivitas dan Infrastruktur – Meskipun pembangunan terus berjalan, beberapa investor masih menunggu kejelasan mengenai aksesibilitas dan kesiapan infrastruktur dasar.
- Dukungan Regulasi – Kepastian hukum dalam hal investasi jangka panjang menjadi perhatian utama bagi para investor swasta.
- Daya Tarik Sumber Daya Manusia (SDM) – Keberlanjutan IKN sebagai kota yang produktif sangat bergantung pada ketersediaan SDM yang kompeten dan siap bekerja di berbagai sektor.
- Stabilitas Ekonomi dan Politik – Faktor eksternal seperti kondisi ekonomi global dan dinamika politik nasional dapat mempengaruhi minat investasi.
Namun, dengan adanya dukungan pemerintah, skema investasi yang menarik, serta semakin banyaknya perusahaan yang berkomitmen untuk berinvestasi, optimisme terhadap perkembangan IKN tetap tinggi.
Pembangunan IKN memasuki tahap yang semakin konkret dengan masuknya lima perusahaan lokal yang siap berinvestasi dalam proyek hotel, perkantoran, dan universitas. Dengan total investasi tahap pertama mencapai Rp 1,25 triliun, serta tambahan proyek perumahan senilai Rp 80 triliun, IKN terus menarik minat berbagai pihak untuk ikut serta dalam pembangunannya.
Dengan terus berlangsungnya penjajakan investasi melalui market sounding dan skema KPBU, serta komitmen yang semakin kuat dari berbagai sektor, IKN memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi pusat aktivitas ekonomi dan pemerintahan yang modern di masa depan.