57 UKM di Kaltim Berpotensi Tembus Pasar Global

  

Samarinda, 22 Februari 2025 – Di tengah upaya meningkatkan daya saing ekonomi daerah, sebanyak 57 unit usaha kecil dan menengah (UKM) di Kalimantan Timur (Kaltim) kini tengah bersiap untuk menembus pasar ekspor. Dengan ragam komoditas unggulan dari perikanan, kuliner, kriya, pertanian, hingga perkebunan, UKM ini menjadi harapan baru bagi pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih mandiri dan berorientasi global.

Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan UKM (DPPKUKM) Kaltim memimpin inisiatif ini dengan menyiapkan berbagai program pelatihan dan pendampingan guna membantu UKM menghadapi tantangan perdagangan internasional. Menurut Kepala Bidang Koperasi dan UKM, Hidayanti Darma, berbagai upaya strategis sedang dijalankan agar UKM di Kaltim bisa lebih kompetitif di pasar global.

 

Langkah Strategis Menuju Ekspor

DPPKUKM Kaltim merancang sejumlah pelatihan yang tidak hanya berorientasi pada penguatan produksi, tetapi juga pada aspek pemasaran, branding, serta legalitas usaha. Beberapa pelatihan utama yang telah dan akan terus diberikan antara lain:

 

1. Digitalisasi UKM

Salah satu langkah penting yang diterapkan adalah membantu UKM beralih ke platform digital. Di era perdagangan modern, digitalisasi adalah kunci untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Para pelaku UKM diberikan pelatihan untuk memanfaatkan marketplace, media sosial, dan website sebagai alat pemasaran utama. Selain itu, penggunaan alat pemasaran digital seperti Google Ads, Instagram Ads, dan Facebook Ads juga menjadi fokus agar UKM dapat menjangkau pelanggan potensial di luar negeri.

 

2. Pengembangan Branding dan Packaging

Branding dan packaging memegang peranan penting dalam meningkatkan daya saing produk di pasar global. Oleh karena itu, UKM mendapatkan pelatihan dalam mendesain logo, kemasan produk, serta mengemas storytelling yang menarik bagi konsumen internasional. Kemasan yang menarik tidak hanya berfungsi untuk estetika tetapi juga untuk membangun citra dan meningkatkan kepercayaan pembeli.

 

3. Pengelolaan Keuangan dan Akuntansi

Banyak UKM yang memiliki potensi besar tetapi terkendala dalam pengelolaan keuangan. DPPKUKM Kaltim memberikan pelatihan pencatatan keuangan sederhana menggunakan aplikasi digital serta manajemen anggaran yang lebih baik guna meningkatkan profitabilitas. Dengan pencatatan yang baik, UKM dapat lebih mudah mendapatkan akses permodalan dari lembaga keuangan.

 

4. Inovasi Produk Sesuai Tren Pasar

Mengikuti tren pasar global menjadi tantangan tersendiri bagi UKM. Oleh karena itu, pelatihan inovasi produk dilakukan agar UKM dapat menyesuaikan produk mereka dengan permintaan pasar internasional. Selain itu, mereka juga dibantu dalam pengurusan izin BPOM dan sertifikasi halal untuk produk makanan agar lebih mudah diterima di pasar ekspor.

 

5. Produksi Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan

Aspek keberlanjutan juga menjadi perhatian dalam pengembangan UKM. Produk yang dihasilkan harus memperhatikan prinsip ramah lingkungan agar bisa bersaing di pasar global. Sayangnya, banyak UKM yang mengalami kesulitan dalam mempertahankan konsistensi produksi. Oleh karena itu, pelatihan ini diberikan untuk memastikan keberlanjutan usaha mereka.

 

Pendampingan untuk Meningkatkan Daya Saing UKM

Selain pelatihan, pendampingan bisnis juga menjadi bagian penting dari strategi penguatan UKM di Kaltim. Pendampingan ini meliputi beberapa aspek krusial, seperti:

 

1. Bisnis dan Pemasaran

UKM diberikan mentor bisnis yang akan membantu dalam menyusun strategi pemasaran yang tepat. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan usaha, serta melihat peluang dan ancaman yang mungkin muncul di pasar global.

 

2. Akses Modal dan Pembiayaan

Banyak UKM yang memiliki produk berkualitas tetapi kesulitan dalam mendapatkan modal untuk ekspansi. Oleh karena itu, pendampingan dalam pembuatan proposal bisnis dilakukan agar UKM bisa mengakses pendanaan dari perbankan, fintech, atau investor. Selain itu, mereka juga diberikan informasi mengenai program bantuan pemerintah dan hibah usaha yang dapat dimanfaatkan.

 

3. Konektivitas Pasar dan Promosi Internasional

UKM yang memiliki potensi ekspor perlu membangun koneksi dengan distributor, ritel modern, dan eksportir. Untuk itu, pemerintah daerah memfasilitasi mereka untuk mengikuti pameran UMKM baik di tingkat nasional maupun internasional. Salah satu event yang rutin diikuti adalah Trade Expo Indonesia (TEI), yang merupakan pameran dagang terbesar di Tanah Air.

 

4. Standarisasi dan Sertifikasi Produk

Agar produk UKM dapat diterima di pasar global, standarisasi menjadi aspek yang sangat penting. Oleh karena itu, UKM didampingi dalam mendapatkan berbagai sertifikasi seperti Halal, BPOM, Standar Nasional Indonesia (SNI), serta sertifikasi ekspor lainnya sesuai dengan permintaan pasar internasional.

 

5. Pendampingan Hukum dan Regulasi

Aspek legalitas juga tidak luput dari perhatian. UKM dibantu dalam pengurusan izin usaha, hak kekayaan intelektual (merek, paten), serta regulasi perpajakan yang menjadi salah satu tantangan utama dalam ekspor.

Meskipun peluang ekspor terbuka lebar, masih ada berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh UKM di Kaltim. Salah satunya adalah kesiapan infrastruktur logistik yang memadai. Biaya pengiriman yang tinggi sering kali menjadi kendala bagi UKM dalam mengirim produk ke luar negeri.

Selain itu, tantangan dalam hal sumber daya manusia juga menjadi perhatian. Tidak semua pelaku UKM memiliki pemahaman yang cukup tentang pasar global, sehingga masih diperlukan pendampingan yang lebih intensif agar mereka siap bersaing.

Hidayanti Darma berharap dengan dukungan yang tepat dari pemerintah, komunitas bisnis, serta sektor swasta, UKM di Kalimantan Timur dapat berkembang lebih cepat dan mampu bersaing di pasar internasional.

“Kami optimis bahwa UKM Kaltim bisa bersaing di kancah global. Yang penting adalah keseriusan dari pelaku usaha, komitmen dalam meningkatkan kualitas, serta pemanfaatan peluang yang ada,” tutupnya.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, UKM di Kalimantan Timur kini berada di jalur yang tepat untuk mengembangkan bisnis mereka ke tingkat yang lebih tinggi. Jika semua elemen dapat bersinergi dengan baik, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan, Kaltim akan menjadi salah satu pusat ekspor produk UKM terbesar di Indonesia.

Next Post Previous Post