Tol Layang Balikpapan Menuju IKN Siap Sambut 2027: Ikhtiar Konektivitas Modern Kalimantan Timur
Pada tahun 2027, Kota Balikpapan di Kalimantan Timur akan
memiliki sebuah infrastruktur transportasi yang sangat penting, yakni jalan tol
layang (elevated) yang menghubungkan langsung ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Proyek ini menjadi bagian dari upaya besar pemerintah untuk memperkuat
konektivitas di kawasan strategis tersebut. Salah satu ruas tol yang menjadi
perhatian utama adalah Jalan Tol IKN Seksi 1A, yang menghubungkan Balikpapan
Selatan melalui Jalan Syarifuddin Yoes hingga Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman
(SAMS) Sepinggan. Pembangunannya dijadwalkan dimulai pada Juli 2025 dan
diharapkan rampung pada tahun 2027.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur, Hendro Satrio Kamaluddin, menjelaskan bahwa sebagian besar infrastruktur ini dirancang dengan struktur melayang (elevated). Rancangan tersebut tidak hanya memberikan solusi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di kawasan perkotaan Balikpapan tetapi juga menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan efisien menuju IKN.
Tol Layang yang Dirancang Modern
Jalan Tol IKN Seksi 1A akan terhubung langsung dengan Seksi 1B, yang bermula dari Km 8 Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) dan berakhir di sekitar Polsek Balikpapan Selatan. Jalur sepanjang 5 kilometer ini dirancang melayang dalam bentuk flyover, memungkinkan kendaraan melaju tanpa gangguan di atas jalan kota yang ada.
“Tol IKN Segmen 1A dan 1B menjadi prioritas utama dalam pembangunan konektivitas menuju IKN. Dengan desain elevated, tol ini akan memberikan solusi atas tantangan geografis dan kepadatan lalu lintas di kawasan ini,” kata Hendro.
Proyek Tol IKN Seksi 1A diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp 1,9 triliun, sepenuhnya didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Proses tender untuk proyek ini direncanakan berlangsung pada Februari 2025, dengan estimasi durasi tender sekitar 2,5 hingga 3 bulan. Jika berjalan lancar, kontrak pengerjaan dapat ditandatangani pada Mei atau Juni 2025, dan konstruksi akan segera dimulai setelahnya. Skema kontrak tahun jamak atau multi years contract (MYC) digunakan untuk memastikan kelancaran pembiayaan dan penyelesaian proyek sesuai jadwal.
Sambungan Strategis dengan Tol Balsam
Tol IKN Seksi 1A akan menjadi bagian integral dari jaringan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam), salah satu jalur transportasi penting di Kalimantan Timur. Seksi 1B dari proyek ini, yang telah dibangun sejak 2024, direncanakan selesai pada 2026. Dengan demikian, seluruh jaringan tol antara Bandara SAMS Sepinggan, Balikpapan Selatan, hingga IKN dapat diakses sepenuhnya pada tahun 2027.
Sebagai bagian dari 10 jaringan konektivitas Jalan Tol IKN, Seksi 1A dan 1B memainkan peran kunci dalam memperlancar arus transportasi barang dan penumpang dari Balikpapan ke IKN. Infrastruktur ini dirancang untuk mengakomodasi peningkatan volume kendaraan yang diprediksi akan terus meningkat seiring dengan pengembangan kawasan IKN.
Proyek Konstruksi Lain yang Mendukung Konektivitas IKN
Di luar pembangunan Seksi 1A dan 1B, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) juga tengah menyelesaikan tiga seksi utama lainnya dari Jalan Tol IKN, yaitu Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau, Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung, dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang. Total panjang ketiga seksi utama ini mencapai 27,4 kilometer.
Seksi 3A sepanjang 13,4 kilometer sedang dalam tahap pengaspalan, sementara di lokasi lain, pembangunan simpang susun dan Jembatan Sungai Wain juga tengah berlangsung. Jembatan ini menjadi elemen penting dalam infrastruktur tol, menghubungkan berbagai titik strategis di kawasan tersebut.
Direktur Sistem Strategi Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan Ditjen Bina Marga, Reiza Setiawan, menambahkan bahwa terdapat pula Jembatan Satwa di Tol IKN Seksi 3B. Jembatan yang termasuk dalam Paket 3B-2 ini dirancang sebagai infrastruktur ikonik dengan arsitektur modern, yang akan selesai pada pertengahan tahun 2025.
Manfaat Ekonomi dan Sosial
Pembangunan jalan tol menuju IKN tidak hanya memberikan manfaat bagi pengembangan kota baru, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial di Kalimantan Timur. Dengan adanya tol elevated, efisiensi transportasi akan meningkat, memungkinkan pengiriman barang menjadi lebih cepat dan mengurangi biaya logistik. Selain itu, konektivitas yang baik akan menarik lebih banyak investasi ke kawasan ini, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Peningkatan aksesibilitas juga memberikan peluang bagi masyarakat lokal untuk lebih terlibat dalam pembangunan IKN. Akses yang lebih mudah ke Balikpapan, sebagai salah satu pusat ekonomi di Kalimantan Timur, akan menciptakan lebih banyak peluang kerja dan usaha bagi masyarakat setempat. Di sisi lain, infrastruktur modern seperti jalan tol melayang juga diharapkan meningkatkan daya tarik IKN sebagai destinasi investasi dan hunian.
Meski manfaatnya sangat besar, proyek pembangunan tol menuju IKN juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah kondisi geografis Kalimantan Timur yang cukup kompleks, dengan banyaknya wilayah berbukit dan sungai yang harus dilalui. Oleh karena itu, pembangunan tol elevated menjadi solusi strategis untuk mengatasi tantangan ini.
Selain itu, koordinasi antara berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta, juga menjadi kunci keberhasilan proyek ini. Pengelolaan anggaran yang transparan dan efisien diperlukan untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana tanpa adanya penundaan yang signifikan.
Visi Masa Depan Konektivitas di Kalimantan Timur
Proyek Tol IKN Seksi 1A dan 1B, bersama dengan pembangunan tiga seksi utama lainnya, mencerminkan komitmen pemerintah untuk menciptakan jaringan transportasi modern di Kalimantan Timur. Kehadiran jalan tol elevated ini diharapkan tidak hanya mendukung pengembangan IKN tetapi juga membawa perubahan positif bagi kawasan sekitarnya.
Dengan selesainya tol ini pada tahun 2027, perjalanan dari Balikpapan ke IKN akan menjadi lebih cepat, aman, dan nyaman. Selain itu, tol ini akan menjadi simbol dari transformasi infrastruktur di Indonesia, yang tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik tetapi juga menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang luas.
Seiring dengan visi pembangunan berkelanjutan, keberadaan jalan tol ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang ramah lingkungan, seperti area istirahat hijau dan teknologi pengelolaan limbah modern. Hal ini sejalan dengan konsep IKN sebagai kota masa depan yang mengutamakan keberlanjutan dan efisiensi energi.
Dengan rencana penyelesaian pada tahun 2027, Jalan Tol IKN Seksi 1A dan 1B, bersama dengan jaringan tol lainnya, menjadi tulang punggung konektivitas antara Balikpapan dan IKN. Proyek ini tidak hanya mempercepat pembangunan IKN sebagai ibu kota baru Indonesia, tetapi juga membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat Kalimantan Timur.
Pembangunan infrastruktur ini mencerminkan optimisme dan tekad untuk menciptakan Indonesia yang lebih terhubung dan kompetitif di masa depan. Dalam lima tahun mendatang, Kalimantan Timur akan menjadi saksi transformasi besar yang akan mengubah wajah kawasan ini menjadi pusat pertumbuhan baru di Indonesia.