Menuju PON 2028: Strategi dan Langkah KONI Kaltim dalam Pengelolaan Anggaran untuk Prestasi Atletik
Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan
komitmennya dalam mendukung perkembangan olahraga dan pembinaan atlet melalui
perencanaan anggaran yang matang. Pada Rabu, 22 Januari 2025, Komite Olahraga
Nasional Indonesia (KONI) Kaltim menyelenggarakan ekspose rincian kegiatan
anggaran tahun 2025 serta mengajukan usulan anggaran untuk tahun 2026. Acara
ini berlangsung di Gedung Kadrie Oening Tower, Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga
(Dispora) Kaltim, Samarinda, dan menjadi langkah penting dalam membangun
fondasi menuju kesuksesan di Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-22 yang akan
digelar di Nusa Tenggara pada tahun 2028.
Ketua Umum KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras, hadir bersama jajaran pengurus untuk memaparkan rincian anggaran kepada Dispora Kaltim. Menurutnya, pertemuan ini disambut dengan antusias oleh Dispora karena kedua belah pihak memiliki tujuan yang sama, yakni meningkatkan prestasi olahraga di Benua Etam. Rusdiansyah menegaskan bahwa peningkatan indeks anggaran menjadi salah satu prioritas utama demi mempersiapkan Kaltim menghadapi PON 2028 dengan lebih baik.
“Kami memutuskan untuk menaikkan indeks bantuan olahraga sebagai bagian dari upaya memacu prestasi atlet di PON 2028. Pada PON sebelumnya, kita gagal mencapai posisi lima besar. Bahkan, ada 11 cabang olahraga (cabor) yang dulu menjadi lumbung medali emas kita tidak akan dipertandingkan lagi, seperti kempo, catur, dansa, binaraga, dan angkat berat. Oleh karena itu, kami berusaha meningkatkan dukungan kepada masing-masing cabor yang masih memiliki potensi besar,” jelas Rusdiansyah kepada awak media.
Ia juga menekankan pentingnya penyusunan nomenklatur khusus, sesuai dengan masukan dari Dispora Kaltim, untuk mendukung implementasi kebijakan yang lebih efektif. “Kami berharap nomenklatur khusus ini dapat mengakomodasi kebijakan strategis, terutama untuk mendorong cabor-cabor potensial agar bisa lebih berprestasi. Indeks anggaran yang kami tetapkan nantinya akan sama-sama mengalami peningkatan sesuai kebutuhan masing-masing,” tambahnya.
Fokus pada Transparansi dan Akuntabilitas
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman, yang mewakili Kepala Dispora Kaltim, memberikan tanggapan positif terhadap pemaparan KONI. Ia menegaskan bahwa pengelolaan anggaran harus dilakukan secara transparan dan akuntabel, sehingga dana yang dialokasikan dapat tepat sasaran dan memberikan hasil maksimal. Menurutnya, dukungan kepada cabor unggulan harus menjadi prioritas utama demi memastikan target prestasi dapat tercapai.
“Membangun sebuah prestasi tidak bisa dilakukan setengah-setengah. Pembinaan terhadap cabor unggulan dan andalan harus menjadi fokus utama. Dalam rangka kehati-hatian, kami mengundang KONI untuk memaparkan rincian anggaran secara rinci agar penggunaannya benar-benar efektif,” ujar Rasman.
Rasman juga mengingatkan pentingnya mengevaluasi penggunaan anggaran secara berkala untuk memastikan bahwa setiap cabor menerima pembinaan yang optimal. Evaluasi triwulanan akan dilakukan oleh Dispora Kaltim sebagai bentuk kontrol dan alarm bagi cabor yang tidak menunjukkan peningkatan prestasi.
“Indikator utama dari kerja kita adalah medali. Oleh karena itu, hibah yang diberikan kepada KONI Kaltim harus menghasilkan prestasi yang signifikan. Namun, prioritas tetap diberikan kepada cabor yang memiliki peluang besar di tingkat nasional dan internasional. Meski begitu, cabor lain tetap mendapatkan pembinaan, hanya saja dengan pendekatan yang berbeda sesuai kebutuhan,” tambahnya.
Langkah Strategis Menuju PON 2028
PON ke-22 di Nusa Tenggara pada tahun 2028 menjadi tujuan utama bagi KONI Kaltim dalam menyusun rencana strategis. Untuk mewujudkan target tersebut, Rasman meminta KONI Kaltim untuk merancang tagline yang jelas dan terarah sebagai panduan menuju prestasi PON dan even internasional lainnya.
“Tagline ini penting untuk membangun semangat dan motivasi, baik bagi para atlet maupun seluruh pihak yang terlibat dalam pembinaan olahraga di Kaltim. Dengan panduan yang jelas, kita bisa lebih fokus dalam mencapai target yang telah ditetapkan,” jelasnya.
Rusdiansyah merespons dengan optimisme, menyatakan bahwa KONI Kaltim siap menyusun strategi yang komprehensif dan berorientasi pada hasil. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya sinergi antara KONI, Dispora, dan pihak terkait lainnya dalam mewujudkan tujuan bersama.
Meski optimisme tinggi, Rusdiansyah mengakui bahwa tantangan besar menanti, terutama dengan absennya beberapa cabor andalan yang sebelumnya menjadi penyumbang medali emas. Namun, ia percaya bahwa dengan dukungan anggaran yang memadai dan pembinaan yang intensif, Kaltim tetap dapat bersaing di PON 2028.
“Kita harus beradaptasi dengan perubahan ini. Cabor-cabor yang sebelumnya tidak dipertandingkan di PON harus kita ganti dengan cabor lain yang memiliki potensi serupa. Oleh karena itu, peningkatan bantuan kepada cabor menjadi hal yang sangat krusial,” ujarnya.
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, KONI Kaltim juga berencana memperluas cakupan pembinaan hingga ke tingkat akar rumput. Hal ini dilakukan untuk mencari dan mengembangkan bakat-bakat baru yang bisa menjadi tulang punggung tim Kaltim di masa depan.
Pertemuan antara KONI Kaltim dan Dispora Kaltim mencerminkan keseriusan kedua belah pihak dalam mendukung pengembangan olahraga di Kalimantan Timur. Dengan menaikkan indeks anggaran, menyusun nomenklatur khusus, dan menetapkan evaluasi berkala, diharapkan program pembinaan olahraga dapat berjalan lebih efektif dan menghasilkan prestasi yang membanggakan.
“Kami optimis bahwa dengan kerja sama yang baik dan strategi yang tepat, Kaltim dapat meraih prestasi lebih baik di PON 2028. Ini bukan hanya tentang medali, tetapi juga tentang membangun kebanggaan dan semangat masyarakat melalui olahraga,” tutup Rusdiansyah.
Dengan langkah-langkah strategis yang telah dirancang, Kaltim kini bersiap melangkah menuju masa depan yang lebih cerah di dunia olahraga, menjadikan PON 2028 sebagai puncak pencapaian yang membanggakan. Masyarakat Kaltim pun menanti kiprah para atletnya yang akan membawa nama daerah ke panggung nasional dan internasional.