Melestarikan Warisan Budaya: Event Taman Budaya Kalteng 2025 sebagai Wadah Apresiasi Seni Lokal
Ilustrasi |
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng)
resmi membuka Event Taman Budaya 2025 yang berlangsung di Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Taman Budaya Kalteng. Peresmian ini menjadi momentum penting dalam upaya
memperkuat identitas budaya lokal sekaligus memberikan ruang apresiasi bagi
seni budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat Kalteng.
Acara yang digelar pada Jumat, 26 Januari 2025 ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari pejabat pemerintahan, penggiat seni, hingga masyarakat umum. Kepala UPT Taman Budaya Kalteng, Wildae Binti, mewakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng, menegaskan bahwa Event Taman Budaya ini dirancang untuk melestarikan dan menumbuhkan kecintaan terhadap seni budaya khas Kalimantan Tengah.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap seni budaya Kalteng dapat terus hidup, menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat, sekaligus menjadi daya tarik wisata yang mendukung pembangunan daerah,” ujar Wildae.
Panggung Apresiasi untuk Sanggar Seni Budaya
Salah satu daya tarik utama dari Event Taman Budaya Kalteng
2025 adalah penampilan dari 10 Sanggar Seni Budaya (SSB) terbaik di wilayah
ini. Para penggiat seni dari berbagai sanggar tersebut menyuguhkan pertunjukan
yang memukau, menampilkan keunikan masing-masing dalam menginterpretasikan
budaya lokal.
Berikut adalah daftar sanggar yang turut ambil bagian:
- SSB Hagatang Tarung
- SSB Betang Batarung
- SSB Kahanjak Huang
- Sanggar Budaya Bukit Kahias (SABABUKA)
- SSB Intan Manuah
- SSB Darung Tingang
- SSB Marajaki
- SSB Tunjung Nyaho PKY
- SSB Ruai Bahalap Taheta
- GXDC
Setiap sanggar membawa warna dan ciri khas tersendiri, mulai
dari tari-tarian tradisional, musik etnik, hingga pertunjukan teatrikal yang
mengangkat cerita rakyat Kalimantan Tengah. Kombinasi antara kostum yang
memukau, gerakan yang dinamis, serta iringan musik tradisional menciptakan
suasana yang penuh magis, membuat para penonton terpesona sepanjang acara.
Pelestarian Seni Budaya sebagai Pilar Pembangunan Daerah
Event ini tidak hanya sekadar ajang hiburan, tetapi juga
memiliki visi besar dalam mendukung pembangunan daerah. Seni dan budaya
dianggap sebagai pilar penting dalam pengembangan sektor ekonomi kreatif. Dalam
pidatonya, Wildae menegaskan bahwa seni budaya dapat menjadi elemen strategis
untuk meningkatkan daya tarik wisata, yang pada akhirnya berkontribusi pada
pertumbuhan ekonomi lokal.
“Ketika seni budaya dilestarikan dan dipromosikan dengan baik, hal ini dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk datang ke Kalimantan Tengah. Mereka tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga kekayaan budaya yang menjadi ciri khas daerah ini,” tambahnya.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng melalui UPT Taman Budaya juga berkomitmen untuk menjadikan Event Taman Budaya sebagai agenda tahunan yang terus berkembang. Dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, diharapkan dapat memperkuat eksistensi seni budaya Kalteng di kancah nasional dan internasional.
Seni Budaya sebagai Ekspresi Identitas dan Kreativitas
Para penggiat seni budaya di Kalimantan Tengah menyambut
positif pelaksanaan event ini. Mereka melihatnya sebagai kesempatan emas untuk
menunjukkan karya dan eksistensi mereka kepada publik yang lebih luas. Salah
satu perwakilan dari Sanggar Budaya Bukit Kahias (SABABUKA) menyatakan bahwa
seni budaya adalah bentuk ekspresi yang merepresentasikan identitas masyarakat
lokal.
“Kami merasa bangga bisa tampil di panggung ini. Setiap gerakan tari, setiap alunan musik, adalah cara kami bercerita tentang tradisi, sejarah, dan nilai-nilai yang diwariskan oleh leluhur,” ungkap salah satu penari dari SABABUKA.
Lebih dari itu, event ini juga menjadi ajang bagi para seniman muda untuk belajar dan berkembang. Melalui kolaborasi dan interaksi dengan sanggar lain, mereka dapat memperluas wawasan dan mengasah kemampuan dalam menciptakan karya seni yang inovatif namun tetap berakar pada tradisi.
Peran Penting Generasi Muda dalam Melestarikan Budaya
Salah satu tantangan besar dalam pelestarian seni budaya
adalah bagaimana melibatkan generasi muda untuk turut serta. Dalam event ini,
banyak penampil yang berasal dari kalangan muda, menunjukkan bahwa regenerasi
di dunia seni budaya Kalteng berjalan dengan baik.
“Kami percaya bahwa dengan memberikan ruang dan kesempatan bagi generasi muda untuk berkarya, mereka akan merasa memiliki tanggung jawab untuk melestarikan warisan budaya ini. Selain itu, mereka juga bisa menjadikan seni budaya sebagai jalan untuk mengekspresikan kreativitas mereka,” jelas Wildae.
Seni Budaya sebagai Penggerak Ekonomi Kreatif
Selain sebagai warisan tak ternilai, seni budaya juga
memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi produk ekonomi kreatif. Dalam
event ini, pengunjung tidak hanya disuguhi pertunjukan seni, tetapi juga
berkesempatan untuk menikmati berbagai produk lokal, seperti kerajinan tangan,
makanan tradisional, dan cenderamata khas Kalimantan Tengah.
Stand-stand yang menjajakan produk lokal ini menjadi daya tarik tersendiri, menciptakan suasana seperti pasar budaya yang ramai dan penuh warna. Para pelaku UMKM yang berpartisipasi merasa terbantu dengan adanya event ini, karena dapat memperluas jangkauan pasar mereka.
“Seni budaya dan ekonomi kreatif adalah dua hal yang saling melengkapi. Dengan mengemas seni budaya ke dalam produk yang bernilai jual, kita tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat,” kata salah satu pengunjung yang juga pelaku UMKM.
Harapan untuk Masa Depan Seni Budaya Kalteng
Melalui Event Taman Budaya 2025, Pemprov Kalteng berharap
seni budaya dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi
pembangunan daerah. Dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk
mewujudkan visi ini.
“Kami mengajak seluruh masyarakat Kalimantan Tengah untuk bersama-sama menjaga dan mengembangkan seni budaya kita. Mari jadikan seni budaya sebagai kebanggaan dan identitas kita, sekaligus sebagai pilar yang memperkuat perekonomian dan pariwisata daerah,” pungkas Wildae.
Dengan semangat yang tinggi dan kerja sama yang erat, seni budaya Kalteng diyakini dapat menjadi salah satu kekuatan utama dalam perjalanan pembangunan daerah. Event Taman Budaya 2025 adalah langkah awal menuju masa depan yang lebih cerah, di mana tradisi dan modernitas dapat berjalan beriringan untuk menciptakan harmoni yang indah.