IKN: Masa Depan Kota atau Cermin Hambalang Kedua?
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Sebuah video yang beredar di media sosial menampilkan kondisi terkini Plaza Seremoni di kawasan Sumbu Kebangsaan, sebuah simbol awal pembangunan IKN yang kini menyisakan tanda tanya besar. Video tersebut, diunggah oleh akun @TOM5helby di platform X pada Kamis (16/1/2025), menampilkan pemandangan yang jauh dari harapan. Jalanan di sekitar plaza dipenuhi rumput liar yang menjulang tinggi, hampir menutupi sisi kiri dan kanan bangunan yang sebelumnya diresmikan dengan gegap gempita.
"Setelah candi Hambalang, kini muncul candi IKN," tulis sang pengunggah dengan nada sinis, Merujuk pada proyek manngkrak Hambalang yang pernah menjadi sorotan tajam di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Narasi ini seolah-olah memperkuat kekhawatiran publik bahwa proyek ambisius IKN berisiko menjadi simbol kegagalan baru.
Kekecewaan Warga: Sorotan dari Media Sosial
Video yang viral ini menuai berbagai reaksi dari warganet. Banyak yang mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi proyek yang telah menghabiskan anggaran besar.
"Waduh, terbengkalai ya, sangat memalukan," tulis akun @sepikjangkis yang merasa proyek ini tidak berjalan sesuai ekspektasi. Kritik serupa juga datang dari akun @dialogbapakmu_, yang menyoroti penggunaan dana publik untuk proyek yang dinilai tidak membawa hasil nyata. “Bangunnya pakai pinjam sana sini sampai negara bengkak utangnya,” katanya.
Komentar lainnya bahkan membandingkan IKN dengan proyek Hambalang, yang mangkrak di era SBY akibat skandal korupsi. "Sedih lihatnya, uang rakyat digunakan untuk hal tidak berguna. Ternyata bisa lebih spektakuler dari Hambalang," ujar akun @kangmirdja. Sindiran ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai kehilangan kepercayaan terhadap kemampuan pemerintah untuk mengelola proyek besar tanpa meninggalkan masalah di belakang.
Sebagai proyek besar yang gagal total, Hambalang menjadi simbol buruk dalam sejarah pembangunan infrastruktur Indonesia. Proyek ini manngkrak akibat korupsi, sehingga bangunan yang semula digadang-gadang akan menjadi pusat pelatihan olahraga bertaraf internasional kini hanya menjadi puing-puing. Pada tahun 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan melakukan kunjungan mendadak ke lokasi proyek Hambalang untuk menunjukkan dampak buruk korupsi terhadap pembangunan nasional.
Kondisi yang mirip kini membayangi IKN. Meski tanpa isu korupsi sebesar Hambalang, proyek ini menghadapi tantangan besar, mulai dari kendala hingga kesulitan menarik investor asing. Apakah IKN akan bernasib serupa? Pertanyaan ini menjadi relevan di tengah kondisi anggaran yang terbatas.
Salah satu alasan utama mandeknya pembangunan IKN adalah
keterbatasan anggaran. Pemerintah sebelumnya mengandalkan model pembiayaan
campuran, yakni melalui APBN dan investasi swasta. Namun, minat investor
terhadap proyek ini ternyata tidak setinggi yang diharapkan. Ketika pembangunan
infrastruktur utama masih jauh dari selesai, pemerintah menghadapi dilema
besar: apakah terus melanjutkan proyek dengan risiko menambah beban utang, atau
menghentikan proyek dan menerima kritik keras dari masyarakat?
Dalam masa transisi kepemimpinan dari Presiden Jokowi ke Presiden Prabowo Subianto, keberlanjutan proyek ini menjadi isu sensitif. Di satu sisi, proyek ini merupakan warisan besar Jokowi yang telah dipromosikan sebagai solusi jangka panjang untuk pemerataan pembangunan di Indonesia. Namun di sisi lain, Prabowo menghadapi tekanan untuk menunjukkan bahwa pemerintahannya lebih fokus pada stabilitas ekonomi daripada ambisi besar yang berisiko gagal.
Narasi "Kota Mati": Realitas atau Hanya Sindiran?
Kritik bahwa IKN berpotensi menjadi "kota mati" bukan tanpa dasar. Hingga saat ini, pembangunan fasilitas pendukung seperti perumahan, transportasi, dan layanan publik berjalan lambat. Padahal, pembangunan infrastruktur ini krusial untuk menarik penduduk dan memastikan kota ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Tanpa aktivitas ekonomi yang cukup, kota ini hanya akan menjadi kumpulan bangunan kosong yang tidak memberikan manfaat nyata.
Beberapa ahli juga menyoroti pentingnya strategi komunikasi yang jelas untuk membangun kepercayaan publik dan investor. Tanpa kejelasan visi dan bukti nyata di lapangan, skeptisisme akan terus berkembang. "IKN adalah proyek yang membutuhkan keseriusan jangka panjang. Tapi jika pemerintah hanya fokus pada pencitraan tanpa hasil nyata, proyek ini hanya akan menjadi beban," kata seorang pengamat kebijakan publik.
Tantangan di Era Prabowo
Sebagai presiden baru, Prabowo Subianto menghadapi tantangan besar dalam menentukan nasib IKN. Apakah ia akan melanjutkan proyek ini dengan segala risikonya, atau memilih untuk mengalihkan sumber daya ke proyek lain yang lebih realistis? Langkah apa pun yang diambil akan memiliki implikasi besar bagi reputasi pemerintahannya.
Dalam beberapa kesempatan, Prabowo telah menyatakan komitmennya untuk melanjutkan proyek-proyek strategis yang telah dirancang di era Jokowi. Namun, ia juga menekankan pentingnya evaluasi terhadap setiap proyek besar. Dengan latar belakang militer yang pragmatis, banyak yang berharap Prabowo akan mengambil pendekatan realistis, memprioritaskan efisiensi dan keberlanjutan.
Hambalang telah memberikan pelajaran pahit tentang pentingnya perencanaan yang matang, pengawasan yang ketat, dan akuntabilitas dalam pelaksanaan proyek. Hal yang sama perlu diterapkan pada IKN untuk menghindari nasib serupa. Pemerintah perlu memastikan bahwa setiap tahap pembangunan dilakukan dengan transparansi dan efisiensi. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan juga menjadi kunci untuk memastikan proyek ini benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan harapan rakyat.
Proyek IKN adalah simbol ambisi besar Indonesia untuk menciptakan pemerataan pembangunan dan mengurangi beban Jakarta sebagai ibu kota. Namun, tantangan yang dihadapi menunjukkan bahwa ambisi saja tidak cukup. Diperlukan strategi yang jelas, pendanaan yang cukup, dan komitmen jangka panjang untuk memastikan proyek ini tidak hanya menjadi mimpi yang gagal.
Apakah IKN akan menjadi kota masa depan yang membanggakan atau justru menjadi cermin kegagalan seperti Hambalang? Hanya waktu yang bisa menjawabnya. Namun satu hal yang pasti: setiap keputusan yang diambil sekarang akan berdampak besar bagi generasi mendatang.