Ibu Kota Nusantara Masuk 10 Besar Kota dengan Potensi Properti Terbesar 2025
Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menjadi sorotan dalam lanskap
properti Indonesia. Berdasarkan laporan Survey Proyeksi Pasar Properti 2025
yang dirilis oleh Knight Frank Indonesia, IKN berhasil mencatatkan diri sebagai
salah satu dari 10 kota paling prospektif untuk pertumbuhan properti di
Indonesia. Selama tiga tahun terakhir, kota baru ini menunjukkan performa
positif yang mengesankan, meskipun masih berada di bawah kota-kota besar
tradisional yang sudah menjadi pusat pembangunan, seperti Jakarta, Surabaya,
dan Denpasar.
Posisi IKN dalam Daftar Kota Prospektif
Jakarta masih memegang predikat sebagai kota paling prospektif untuk sektor properti, diikuti oleh kota-kota besar lainnya seperti Denpasar, Surabaya, Semarang, dan Medan. Daftar ini juga mencakup beberapa wilayah penyangga ibu kota seperti Tangerang dan Bekasi. Sementara itu, Yogyakarta dan Solo turut memberikan kontribusi signifikan dalam daftar tersebut. Meski demikian, keberadaan IKN di peringkat 10 besar menjadi indikator positif bahwa inisiatif pembangunan kota baru ini mulai mendapatkan perhatian, meski masih menghadapi sejumlah tantangan.
Menurut Willson Kalip, Country Head Knight Frank Indonesia, ketidakpastian di kalangan investor terkait keberlanjutan pembangunan dan komitmen pemerintah terhadap IKN masih menjadi penghambat utama. “Tantangan terbesar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya di sektor properti, adalah gangguan rantai pasok (supply chain), peningkatan suku bunga, dan ancaman deflasi,” ujar Willson.
Meskipun kondisi domestik penuh dengan dinamika, pengaruh faktor global seperti pemilu di Amerika Serikat diperkirakan tidak akan berdampak signifikan pada ekonomi Indonesia. Sebaliknya, tren kenaikan investasi asing justru memberikan peluang besar. Salah satu katalis utama adalah relokasi manufaktur dari Tiongkok akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Hal ini membuka peluang Indonesia untuk memperkuat rantai pasok regional dan mengatasi tantangan distribusi.
Keputusan manufaktur Tiongkok untuk merelokasi pabriknya ke Asia Tenggara memberi harapan pada sektor logistik dan industri nasional, termasuk di IKN. Dengan strategi yang tepat, IKN berpotensi menjadi hub logistik dan manufaktur regional, memanfaatkan posisinya yang strategis.
Para pelaku properti tetap optimistis meskipun menghadapi tantangan global yang belum mereda. Harga properti diprediksi akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan, didorong oleh permintaan yang stabil dan diversifikasi sektor properti. Namun, tantangan seperti pelemahan daya beli di segmen menengah, tingginya harga tanah, dan kenaikan suku bunga harus dikelola dengan baik agar tidak menjadi penghambat pertumbuhan.
Subsektor seperti industri, data center, dan pergudangan diperkirakan akan tumbuh positif pada 2025. Sementara itu, subsektor residensial, hotel, ritel, dan villa diprediksi tumbuh secara moderat. Sektor lain seperti pendidikan dan kesehatan juga menjadi daya ungkit yang signifikan. Peningkatan infrastruktur pendidikan dan fasilitas kesehatan di IKN bisa menjadi magnet baru bagi investor dan penduduk.
Program Pemerintah dan Insentif Properti
Pemerintah terus mengupayakan berbagai program untuk mendukung pertumbuhan sektor properti. Beberapa kebijakan yang dinilai memiliki dampak signifikan antara lain:
- PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP): Program ini membantu meringankan beban pajak pembeli properti.
- Bebas BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan): Kebijakan ini dirancang untuk mendorong transaksi properti.
- Pengembangan infrastruktur: Investasi besar-besaran dalam infrastruktur seperti jalan tol, transportasi publik, dan fasilitas umum lainnya menjadi katalis utama pertumbuhan properti di kota-kota besar, termasuk IKN.
Kebutuhan akan hunian menjadi sektor utama yang mendorong pertumbuhan properti secara nasional. Ragam kebutuhan, mulai dari perumahan untuk kelas menengah, hunian mahasiswa di sekitar perguruan tinggi, hingga konsep co-living di perkotaan, membuat sektor ini tetap menarik meski daya beli masyarakat melemah.
Green Property: Masa Depan Properti
Director ESG Knight Frank Asia-Pacific dan Singapore, Jackie Cheung, menyoroti pentingnya pengembangan green property. Properti ramah lingkungan akan menjadi fokus utama dalam pengembangan real estat di kawasan Asia, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Tren ini tidak hanya memberikan dampak positif pada lingkungan tetapi juga meningkatkan nilai investasi properti.
IKN memiliki peluang besar untuk menjadi pelopor dalam penerapan konsep properti hijau, mengingat desain kota ini dirancang untuk mengutamakan keberlanjutan. Dengan memanfaatkan teknologi terkini dan prinsip ESG, IKN dapat menarik perhatian investor global yang semakin peduli terhadap isu lingkungan.
Selain IKN, Jabodetabek dan Bali tetap menjadi kawasan metropolitan dengan potensi pertumbuhan properti yang besar. Kota-kota seperti Makassar, Semarang, dan Surabaya juga masuk dalam radar investasi properti pada 2025. Kehadiran infrastruktur modern dan pengembangan kawasan industri menjadi faktor pendorong utama di wilayah-wilayah ini.
Peran Teknologi dan AI dalam Industri Properti
Meskipun masih dalam tahap awal, teknologi kecerdasan buatan (AI) diperkirakan akan membawa dampak signifikan bagi pertumbuhan sektor properti. Digitalisasi proses transaksi, analisis pasar berbasis data, dan inovasi dalam desain bangunan menjadi beberapa contoh bagaimana AI dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing industri ini.
Di sektor hiburan, perpaduan antara properti dan teknologi semakin terlihat. Misalnya, pembukaan fasilitas seperti Topgolf di Jakarta Selatan menunjukkan tren integrasi antara olahraga, hiburan, dan interaksi sosial. Model ini memberikan pengalaman unik yang dapat menarik minat berbagai kalangan, sekaligus mendorong pertumbuhan properti komersial.
Sebagai kota baru, IKN menghadapi tantangan besar dalam menarik investor dan penduduk. Namun, peluang untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru sangat terbuka, terutama dengan dukungan program pemerintah dan meningkatnya minat terhadap kawasan hijau dan berkelanjutan. Dengan pengelolaan yang tepat, IKN tidak hanya akan menjadi simbol kemajuan Indonesia tetapi juga pusat inovasi properti yang menghubungkan masa kini dan masa depan.
Optimisme terhadap masa depan IKN perlu dijaga dengan langkah konkret untuk mengatasi tantangan yang ada. Dengan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, IKN bisa menjadi salah satu kota paling menarik untuk investasi properti di Asia Tenggara.
Tahun 2025 menjadi momen penting bagi IKN untuk membuktikan bahwa visi besar yang dicanangkan dapat diwujudkan, menjadikannya kota masa depan yang layak huni dan penuh peluang. Keberlanjutan dan inovasi akan menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan tersebut.