PLN Kalbar: Mendorong Rasio Elektrifikasi dan Energi Terbarukan untuk Masa Depan Berkelanjutan
Foto : PT PLN |
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Barat mencatat pencapaian penting dalam perjalanan menuju elektrifikasi penuh di provinsi tersebut. Hingga akhir 2024, rasio elektrifikasi di Kalimantan Barat telah mencapai angka 94,23 persen. Prestasi ini menjadi bukti komitmen PLN dalam menyediakan listrik untuk masyarakat Kalimantan Barat, meski berbagai tantangan masih menghadang di depan.“Rasio elektrifikasi, yang mengukur persentase rumah tangga yang telah memiliki akses listrik dibandingkan total rumah tangga di Kalimantan Barat, kini mencapai 94,23 persen,” ungkap General Manager PLN UID Kalbar, Joice Lanny Wantania, seperti dilansir dari ANTARA pada Jumat (13/12/2024).
Namun, di balik capaian tersebut, Joice mengungkapkan bahwa masih ada 367 desa dari lebih dari 2.000 desa di provinsi ini yang belum menikmati aliran listrik. Fakta ini menandakan adanya pekerjaan rumah besar yang harus segera dituntaskan.
Tantangan dan Peluang Menuju Elektrifikasi Penuh
PLN Kalbar menghadapi tantangan unik di wilayah yang kaya akan potensi sumber daya alam ini. Sebaran penduduk yang tersebar di wilayah terpencil dan sulit dijangkau menjadi salah satu hambatan utama. Namun, Joice menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mengatasi kendala ini.
“Kami membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah daerah serta investor untuk mempercepat elektrifikasi dan pemerataan pembangunan. Kerja sama ini sangat penting untuk mencapai target kami,” ujar Joice.
Meskipun masih ada desa-desa yang belum teraliri listrik, surplus daya listrik di Kalimantan Barat membuka peluang besar bagi pengembangan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sistem Khatulistiwa, yang merupakan sistem kelistrikan utama di Kalbar, memiliki daya mampu sebesar 679,9 megawatt (MW), jauh di atas beban puncak yang hanya mencapai 554,1 MW.
“Dengan kapasitas yang lebih dari cukup, kita dapat mendukung kebutuhan masyarakat sekaligus mendorong pengembangan sektor industri. Ini adalah peluang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Kalimantan Barat,” tambahnya.
Menuju Layanan Listrik 24 Jam untuk Seluruh Wilayah
PLN Kalbar berkomitmen untuk memastikan seluruh wilayah, termasuk desa-desa terpencil, dapat menikmati pasokan listrik selama 24 jam penuh. Untuk mewujudkan ini, perusahaan terus berinovasi dalam meningkatkan keandalan layanan kelistrikan. Langkah ini melibatkan investasi besar dalam infrastruktur, seperti pembangunan jaringan listrik baru dan perbaikan jaringan eksisting.
Pada forum Multi Stakeholder Forum PLN Group, yang dihadiri oleh berbagai pihak termasuk Penjabat Sekretaris Daerah Kalbar, tema transformasi menuju energi baru terbarukan menjadi fokus utama. Forum ini menjadi wadah untuk memaparkan langkah-langkah strategis PLN dalam pengembangan layanan kelistrikan sekaligus mendorong transisi energi yang ramah lingkungan.
Mendukung Transisi Energi Baru Terbarukan di Kalbar
Dalam upayanya menuju keberlanjutan energi, PLN Kalbar terus mempercepat pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Langkah ini tidak hanya sejalan dengan agenda nasional tetapi juga menjadi solusi jangka panjang untuk memastikan ketersediaan energi yang berkelanjutan di Kalimantan Barat.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah penandatanganan kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan energi terbarukan di wilayah ini. Penggunaan sumber energi seperti tenaga surya, biomassa, dan mikrohidro menjadi prioritas utama untuk mendukung transisi energi sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
“Listrik adalah kebutuhan dasar yang memainkan peran besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan kelebihan daya listrik di Kalbar sembari berkontribusi pada transisi energi yang lebih ramah lingkungan,” ujar Joice.
Kolaborasi untuk Masa Depan yang Lebih Cerah
Upaya PLN Kalbar tidak hanya berhenti pada pengembangan energi terbarukan. Perusahaan ini juga menjalin kerja sama erat dengan pemerintah daerah, komunitas, dan pelaku industri untuk menciptakan ekosistem energi yang inklusif. Dalam beberapa tahun terakhir, PLN telah menggandeng berbagai pihak untuk memanfaatkan potensi energi terbarukan lokal yang melimpah.
Dukungan masyarakat juga sangat penting dalam mendukung program elektrifikasi ini. Selain menyediakan layanan kelistrikan, PLN aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan energi yang efisien dan berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa kolaborasi adalah kunci untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada. Bersama-sama, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi Kalimantan Barat,” tambahnya.
Dengan rasio elektrifikasi yang sudah mendekati 95 persen, PLN Kalbar optimis dapat mencapai angka 100 persen dalam beberapa tahun mendatang. Strategi yang diterapkan melibatkan percepatan pembangunan infrastruktur listrik di desa-desa terpencil, optimalisasi sumber daya, serta inovasi teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan layanan.
Tidak hanya itu, PLN juga terus mendukung agenda pembangunan berkelanjutan yang menjadi prioritas pemerintah. Dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan yang besar di Kalimantan Barat, perusahaan ini berharap dapat menciptakan sistem kelistrikan yang tidak hanya andal tetapi juga ramah lingkungan.
Pencapaian rasio elektrifikasi sebesar 94,23 persen di Kalimantan Barat merupakan langkah besar menuju visi PLN untuk menyediakan listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia. Meski tantangan masih ada, komitmen dan kerja keras PLN Kalbar, bersama dengan dukungan pemerintah daerah dan masyarakat, menjadi modal kuat untuk mengatasi hambatan yang ada.
Dengan kapasitas daya listrik yang surplus, fokus pada pengembangan energi terbarukan, dan komitmen untuk memastikan akses listrik 24 jam penuh di seluruh wilayah, PLN Kalbar menunjukkan bahwa transisi menuju energi berkelanjutan bukanlah sekadar wacana, melainkan realitas yang sedang diwujudkan. Masa depan energi yang lebih hijau dan inklusif di Kalimantan Barat kini berada dalam jangkauan, membuka jalan bagi pembangunan ekonomi yang lebih merata dan berkelanjutan.