Mengasah Kompetensi Pelatih Fisik: Tahap Kedua Pelatihan Nasional KONI Kaltim Segera Dimulai

  

Foto : Instagram(@koni_kaltim)

Samarinda, Kalimantan Timur – Demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang olahraga, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Timur (Kaltim) kembali melanjutkan Pelatihan Pelatih Fisik Level 1 Nasional tahap kedua. Program yang merupakan bagian dari inisiatif besar "1.000 Pelatih Fisik" ini dirancang untuk mempersiapkan pelatih yang kompeten dalam mendukung performa atlet. Tahap kedua pelatihan ini dijadwalkan berlangsung pada 13–16 Desember 2024, dengan menghadirkan peserta dari berbagai latar belakang serta narasumber yang sudah berpengalaman di bidangnya.

Pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat ekosistem olahraga di Kalimantan Timur, terutama menjelang persiapan menghadapi kompetisi nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON). Tidak hanya itu, inisiatif ini juga menjadi bagian dari upaya KONI Kaltim untuk menjadikan olahraga sebagai salah satu sektor unggulan daerah.

Ego Arifin, Ketua Panitia Pelatihan sekaligus Wakil Ketua I KONI Kaltim, menjelaskan bahwa pelatihan tahap kedua akan diikuti oleh 50 peserta, jumlah yang sama dengan tahap pertama. Peserta pelatihan ini terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari pelatih cabang olahraga (cabor) yang belum berpartisipasi pada pelatihan sebelumnya hingga pelatih kedua dari cabor unggulan yang memiliki kontribusi besar dalam menyumbangkan medali emas untuk Kaltim.

“Untuk cabor unggulan, seperti gulat, kali ini mereka mengirim pelatih kedua, yang kebetulan adalah seorang pelatih perempuan. Kami sangat mengapresiasi keberagaman ini, karena penting untuk melibatkan lebih banyak perempuan dalam dunia pelatihan olahraga,” ujar Ego.

Tidak hanya itu, lima peserta yang sebelumnya sudah mengikuti pelatihan tahap pertama juga diminta untuk kembali ambil bagian. Keputusan ini berdasarkan rekomendasi narasumber utama, Prof. Ria Lumintuarso, yang menilai bahwa beberapa pelatih perlu memperdalam pemahaman mereka melalui pelatihan tambahan.

“Ini bukan sekadar pengulangan, tetapi lebih kepada memperkuat pemahaman dan kemampuan mereka agar benar-benar siap mendampingi atlet,” jelas Ego.

KONI Kaltim juga menunjukkan komitmennya dalam melibatkan institusi pendidikan tinggi untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia di bidang olahraga. Dalam pelatihan ini, tiga perguruan tinggi dari Kalimantan Timur ikut serta, yakni Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Kaltim, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), dan Universitas Mulawarman (Unmul).

“Peserta dari perguruan tinggi ini berbeda dengan pelatih cabor lainnya, karena mereka diusulkan langsung oleh institusi pendidikan. Namun, mereka tetap memiliki latar belakang yang erat kaitannya dengan olahraga, sehingga dapat berkontribusi secara signifikan,” terang Ego.

Hingga saat ini, IKIP PGRI Kaltim dan UMKT telah menyerahkan nama peserta yang akan ikut dalam pelatihan. Sementara itu, Unmul masih dalam proses finalisasi daftar peserta. Langkah ini merupakan bagian dari strategi KONI Kaltim untuk memperkuat sinergi antara dunia olahraga dan pendidikan.

Sama seperti tahap pertama, pelatihan tahap kedua ini akan dibagi menjadi dua sesi: teori dan praktik. Sesi teori akan berlangsung di ruang rapat Sekretariat KONI Kaltim, Jalan Kusuma Bangsa, Samarinda. Sedangkan sesi praktik akan digelar di GOR Bulu Tangkis kompleks Gelora Kadrie Oening.

Dua narasumber andal, Prof. Ria Lumintuarso dan Devi Tirtawirya, kembali dihadirkan untuk memberikan materi pelatihan. Keduanya dikenal memiliki pengalaman luas dalam pelatihan fisik dan pengembangan atlet, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Materi yang akan disampaikan tetap sama seperti tahap pertama. Fokusnya adalah pada teknik-teknik pelatihan fisik modern, evaluasi kinerja atlet, serta strategi untuk meningkatkan performa di lapangan,” ungkap Ego.

 

Sertifikat sebagai Pengakuan Kompetensi

Salah satu hal yang banyak ditanyakan oleh peserta tahap pertama adalah mengenai sertifikat pelatihan. Menjawab hal tersebut, Ego memastikan bahwa sertifikat untuk semua peserta akan diserahkan secara simbolis pada Rapat Kerja (Raker) KONI Kaltim yang dijadwalkan berlangsung bulan ini.

“Kami ingin memastikan semua peserta, baik dari tahap pertama maupun kedua, mendapatkan sertifikat secara serentak. Sertifikat ini merupakan pengakuan resmi atas kompetensi yang telah mereka pelajari selama pelatihan,” jelasnya.

Program Pelatihan Pelatih Fisik Level 1 Nasional ini bukan hanya tentang membekali pelatih dengan ilmu baru. Lebih dari itu, program ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan olahraga di Kalimantan Timur. Dengan melibatkan pelatih yang kompeten dan memahami kebutuhan atlet, diharapkan Kaltim dapat terus bersaing di level nasional dan internasional.

Ego menekankan bahwa program ini adalah bagian dari visi besar KONI Kaltim untuk membangun ekosistem olahraga yang kuat. “Kami tidak hanya fokus pada atlet, tetapi juga pada pelatih, karena mereka adalah tulang punggung dalam pembinaan olahraga,” ujarnya.

Dalam konteks yang lebih luas, pelatihan ini juga diharapkan dapat mendukung program pemerintah dalam mempersiapkan Kalimantan Timur sebagai pusat pengembangan olahraga. Dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berlokasi di provinsi ini, Kaltim memiliki peluang besar untuk menjadi tuan rumah berbagai ajang olahraga besar di masa depan.

Dengan jumlah peserta yang beragam, lokasi pelatihan yang strategis, serta materi yang relevan, pelatihan tahap kedua ini diharapkan dapat melahirkan pelatih-pelatih fisik yang tidak hanya kompeten, tetapi juga siap menjadi inovator di bidang olahraga.

“Pelatih adalah motor penggerak dalam pembinaan atlet. Jika kualitas pelatih meningkat, otomatis prestasi atlet juga akan terdongkrak. Kami berharap, program ini dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi olahraga Kaltim,” tutup Ego.

Sebagai langkah konkret menuju kemajuan, pelatihan ini menjadi bukti nyata bahwa olahraga tidak hanya soal kompetisi, tetapi juga soal persiapan, kolaborasi, dan inovasi. Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, masa depan olahraga Kalimantan Timur tampaknya berada di jalur yang benar untuk terus berkembang dan bersinar.

Next Post Previous Post