Kolaborasi Internasional: Studi Banding NCB Brunei Darussalam ke Unit Deteksi K9 BNN di Bogor

 

Foto : BNN

Kemampuan luar biasa Unit Deteksi K9 Badan Narkotika Nasional (BNN) Indonesia dalam memberantas peredaran narkoba telah menarik perhatian internasional. Salah satu yang terpesona adalah Narcotics Control Bureau (NCB) Brunei Darussalam, yang baru-baru ini mengirimkan delegasinya untuk belajar langsung ke Markas Unit Deteksi K9 BNN di Lido, Bogor, Jawa Barat. Kunjungan yang berlangsung pada Kamis (12/12) ini menjadi momentum penting bagi kedua lembaga dalam mempererat hubungan dan berbagi pengetahuan strategis.

Dipimpin oleh Mr. Pengiran Saiful Rizal, Assistant Director of Operation Division, delegasi NCB Brunei Darussalam yang terdiri dari lima orang, yakni Mr. Chan Nyuk Seong, Mr. Jackson Gelawat, Mr. Handrey Pawing, Mr. Yunus, dan Mr. Mohammad Syafiq, memiliki agenda utama untuk mempelajari pengelolaan Unit Deteksi K9 BNN. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari rencana NCB Brunei Darussalam untuk mengaktifkan kembali Unit Deteksi K9 mereka setelah sempat nonaktif selama beberapa waktu.

 

Keunggulan Unit Deteksi K9 BNN: Inspirasi dari Australia, Adaptasi untuk Indonesia

Kepala Seksi Operasional K9 BNN, Trie Handono, S.H., M.H., yang akrab disapa Dony, menyampaikan bahwa pembangunan Unit Deteksi K9 BNN banyak belajar dari sistem yang diterapkan oleh Australia. Namun, pendekatan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan, budaya, dan iklim Indonesia. Hasilnya adalah unit yang tidak hanya tangguh tetapi juga menjadi yang terbaik di Asia Tenggara.

“Kami memulai dari referensi sistem Australia, tetapi kemudian menyesuaikannya agar efektif dalam konteks lokal. Dari fasilitas hingga pelatihan satwa, semuanya dirancang untuk menghadapi tantangan di Indonesia,” ujar Dony. Fasilitas di Markas Unit Deteksi K9 BNN kini diakui sebagai yang terlengkap di kawasan Asia Tenggara, menjadi standar emas bagi negara-negara lain.

Dony juga mengungkapkan capaian luar biasa tim K9 BNN. Pada tahun 2024 saja, unit ini berhasil mengungkap 48 kasus narkotika dengan barang bukti mencapai 504 kilogram. Unit ini terdiri atas 64 satwa yang beroperasi di Lido dan 24 lainnya tersebar di 15 provinsi di seluruh Indonesia.

 

Fokus Studi Banding: Pemberdayaan Pawang Perempuan Berhijab

Salah satu hal yang paling menarik perhatian delegasi NCB Brunei Darussalam adalah fakta bahwa mayoritas pawang satwa K9 di BNN adalah perempuan berhijab. Di negara mayoritas Muslim seperti Brunei Darussalam, keberadaan perempuan sebagai pawang K9 masih menjadi kendala, baik dari segi budaya maupun persepsi masyarakat. Hal ini mendorong para delegasi untuk menggali lebih dalam mengenai cara BNN memberdayakan perempuan dalam peran ini.

“Kami sangat terinspirasi melihat para perempuan berhijab yang bekerja sebagai pawang K9 dengan penuh profesionalisme. Ini adalah langkah maju yang mungkin dapat kami adopsi di Brunei Darussalam,” ungkap Mr. Pengiran Saiful Rizal. Delegasi NCB menggali berbagai aspek, mulai dari pelatihan hingga pendekatan yang digunakan untuk mengatasi stigma sosial terhadap profesi ini.

 

Studi Banding untuk Masa Depan Unit Deteksi K9 Brunei

Dalam kunjungan ini, delegasi NCB Brunei Darussalam tidak hanya mengamati fasilitas, tetapi juga mendapatkan penjelasan detail tentang pengelolaan satwa K9, mulai dari pelatihan, manajemen kesehatan, hingga operasional di lapangan. Mereka juga melihat langsung demonstrasi kemampuan satwa K9 dalam melacak narkotika.

“Informasi yang diberikan BNN sangat detail dan bermanfaat. Kami merasa kunjungan ini memberikan panduan berharga bagi kami untuk mengaktifkan kembali Unit Deteksi K9 di Brunei Darussalam,” ujar Mr. Pengiran Saiful Rizal.

Rencana pengaktifan kembali unit K9 di Brunei membutuhkan persiapan matang, mulai dari rekrutmen satwa, pelatihan pawang, hingga pembangunan fasilitas pendukung. NCB Brunei berencana untuk mengadopsi beberapa praktik terbaik yang mereka pelajari dari BNN, termasuk pendekatan holistik dalam melatih satwa K9 agar dapat beradaptasi dengan lingkungan lokal.

 

Komitmen Kerja Sama Internasional

Kunjungan ini juga menjadi awal dari potensi kerja sama yang lebih erat antara BNN Indonesia dan NCB Brunei Darussalam. Dalam pidato penutupnya, Mr. Pengiran Saiful Rizal menyampaikan apresiasi mendalam atas penerimaan hangat yang diberikan BNN kepada delegasi NCB. Ia berharap hubungan kedua lembaga dapat terus berkembang untuk menghadapi tantangan bersama dalam pemberantasan narkoba.

“Kami sangat terkesan dengan profesionalisme BNN, khususnya Unit Deteksi K9. Ke depan, kami berharap dapat memperkuat kerja sama, baik dalam berbagi pengetahuan maupun pelatihan bersama untuk melawan peredaran narkotika,” tambahnya.

Sementara itu, BNN menyambut baik rencana kerja sama ini. Dony menyampaikan bahwa BNN siap berbagi pengalaman dan mendukung inisiatif Brunei Darussalam dalam membangun kembali unit K9 yang handal.

Unit Deteksi K9 BNN terus menunjukkan hasil yang membanggakan dalam perang melawan narkoba. Dengan keberhasilan mengungkap kasus besar setiap tahunnya, unit ini menjadi tulang punggung dalam berbagai operasi BNN. Tidak hanya itu, keberadaan fasilitas yang modern dan program pelatihan yang terus diperbarui menjadikan K9 BNN sebagai model yang patut dicontoh oleh negara lain.

“Tugas kami tidak hanya melacak narkotika tetapi juga memberikan rasa aman kepada masyarakat. Oleh karena itu, kami terus berupaya meningkatkan kualitas unit ini,” tegas Dony.

Dengan kunjungan delegasi NCB Brunei Darussalam, BNN tidak hanya memperkuat reputasinya di kancah internasional, tetapi juga membuka peluang baru untuk kerja sama lintas negara. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa kolaborasi dan pertukaran pengetahuan menjadi kunci dalam menghadapi ancaman narkoba yang bersifat global.

Sebagai dua negara serumpun, Indonesia dan Brunei Darussalam memiliki banyak kesamaan budaya yang dapat menjadi fondasi kuat dalam menjalin kerja sama. Dengan semangat tersebut, kunjungan ini menjadi tonggak penting dalam perjuangan bersama melawan narkoba di kawasan Asia Tenggara.

Next Post Previous Post