Investasi Swasta di IKN Nusantara: Tantangan, Progres, dan Harapan Masa Depan
Ibu Kota Nusantara (IKN), proyek monumental yang dirancang
sebagai wajah baru Indonesia, terus menjadi pusat perhatian nasional dan
internasional. Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), badan yang bertanggung jawab
atas pembangunan dan pengelolaan IKN, memastikan bahwa pembangunan tetap
berjalan meskipun investasi swasta non-APBN belum mencapai target ambisius yang
ditetapkan.
Deputi Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, dalam wawancaranya dengan Kompas.com pada Rabu (18/12/2024), menegaskan bahwa meskipun banyak tantangan, progres pembangunan IKN tidak terhenti. “Tidak meleset, kan pembangunan IKN terus berlanjut,” ujar Agung dengan penuh keyakinan.
Sejak awal, OIKN menetapkan target investasi swasta non-APBN
sebesar Rp 100 triliun hingga akhir tahun 2024. Namun, hingga pelaksanaan
groundbreaking kedelapan, investasi swasta yang terealisasi baru mencapai Rp
58,4 triliun. Dengan sisa waktu yang tinggal menghitung hari sebelum memasuki
2025, upaya tambahan melalui groundbreaking kesembilan diharapkan bisa menambah
sekitar Rp 5 triliun. Meski masih jauh dari target awal, OIKN optimistis dengan
potensi investasi yang masih dalam proses.
Agung menjelaskan bahwa groundbreaking kesembilan, yang dijadwalkan berlangsung akhir 2024 atau awal 2025, akan menghadirkan komitmen baru, termasuk dari investor asing. “Pasti ada penambahan komitmen investasi. Bahkan, akan ada investor asing lagi yang akan merealisasikan proyeknya pada groundbreaking selanjutnya. Detailnya nanti setelah dijadwalkan,” tambah Agung.
Proyek-proyek baru ini mencakup sektor perkantoran, hotel, restoran, penghijauan, dan perumahan. Salah satu pemain utama yang sedang diproses adalah Sojitz Corporation, perusahaan multinasional asal Jepang. Perusahaan ini memiliki portofolio investasi yang luas di sektor otomotif, energi, sumber daya mineral, hingga kawasan industri. Di IKN, Sojitz direncanakan akan membangun fasilitas perumahan untuk mendukung kebutuhan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan dipindahkan ke Nusantara.
Agung menekankan bahwa prioritas investasi saat ini adalah membangun ekosistem pendukung yang mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari ASN dan keluarganya. Infrastruktur seperti rumah susun ASN dan kantor-kantor kementerian menjadi fokus utama, dengan tenant seperti kafe, restoran, penatu, klinik, apotek, hingga minimarket yang dirancang untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan.
Proyek swasta yang sudah selesai dan mulai beroperasi di IKN
menunjukkan hasil positif. Hotel Nusantara dengan kapasitas 191 kamar, Rumah
Sakit Mayapada yang menyediakan 200 tempat tidur layanan patologi, dan Rumah
Sakit Hermina dengan 200 tempat tidur layanan gawat darurat adalah contoh nyata
kontribusi swasta dalam mendukung kehidupan di IKN. Selain itu, Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 10 MW hasil kerja sama PLN dan
Sembcorp Singapore juga telah beroperasi, memberikan pasokan listrik berbasis
energi terbarukan yang menjadi simbol keberlanjutan proyek ini.
Di luar investasi swasta, pemerintah terus menggelontorkan dana APBN untuk memastikan pembangunan infrastruktur strategis di IKN berjalan sesuai rencana. Dari total anggaran Rp 89 triliun yang dialokasikan untuk 109 paket pembangunan sejak 2020 hingga 2024, progres pembangunan telah mencapai 61,7 persen. Anggaran ini digunakan untuk membangun Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), yang meliputi infrastruktur eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Pembangunan infrastruktur eksekutif, seperti istana presiden dan kantor kementerian, hampir rampung dan direncanakan siap digunakan pada awal 2025. Sementara itu, pembangunan infrastruktur legislatif dan yudikatif, termasuk gedung DPR/MPR/DPD dan Mahkamah Agung, menjadi prioritas utama berikutnya. Infrastruktur ini direncanakan selesai pada 2028, sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan IKN sebagai ibu kota yang sepenuhnya fungsional.
Untuk mendukung operasional kompleks legislatif, yudikatif, dan investasi swasta yang telah terealisasi, pemerintah akan membangun jaringan jalan serta Multi Utility Tunnel (MUT) di kawasan 1B dan 1C KIPP IKN. MUT ini dirancang untuk mengintegrasikan berbagai utilitas, seperti jaringan listrik, air bersih, dan kabel serat optik, sehingga memperkuat efisiensi dan estetika kota.
Meski banyak progres yang telah dicapai, pembangunan IKN tidak lepas dari tantangan, terutama dalam menarik minat investor swasta. Target ambisius Rp 100 triliun memang belum tercapai, namun hal ini tidak mengurangi optimisme OIKN. Proses investasi, terutama dari pihak asing, sering kali membutuhkan waktu lebih lama karena melibatkan studi kelayakan, perizinan, dan negosiasi.
Selain itu, kritik terhadap proyek ini juga muncul dari berbagai kalangan, yang mempertanyakan keberlanjutan pembiayaan dan dampaknya terhadap lingkungan. Namun, pemerintah terus berupaya menjawab tantangan ini dengan memperkuat komunikasi, menunjukkan hasil nyata di lapangan, dan memperkenalkan insentif bagi para investor.
IKN Nusantara dirancang tidak hanya sebagai ibu kota pemerintahan baru, tetapi juga sebagai simbol transformasi Indonesia menuju negara yang lebih modern, inklusif, dan berkelanjutan. Dengan visi ini, pembangunan di IKN menjadi lebih dari sekadar proyek infrastruktur; ia adalah cerminan ambisi bangsa untuk mengatasi ketimpangan regional, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memperkuat identitas nasional.
Pembangunan yang terus berlangsung, meski menghadapi berbagai tantangan, menunjukkan komitmen kuat pemerintah dan semangat gotong royong antara sektor publik dan swasta. Dengan investasi yang terus bertambah, baik dari dalam maupun luar negeri, serta pembangunan infrastruktur yang berjalan sesuai rencana, IKN Nusantara bergerak menuju realisasi visi besarnya.
Pada akhirnya, IKN bukan hanya tentang gedung-gedung baru atau jalan-jalan yang mulus. Proyek ini adalah tentang menciptakan kota yang mencerminkan masa depan Indonesia — sebuah tempat di mana inovasi, keberlanjutan, dan kemajuan berpadu harmonis. Meski perjalanan menuju tujuan ini masih panjang, setiap langkah kecil yang diambil hari ini adalah fondasi bagi ibu kota masa depan yang diimpikan semua warga negara.