Gerakan Hijau Kaltim: Menanam Pohon untuk Masa Depan Gemilang
Dalam semangat memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia
(HMPI) Tahun 2024, Kalimantan Timur (Kaltim) meluncurkan sebuah program
inovatif yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan dan masa depan
generasi muda. Program bertajuk Gerakan Menanam 1 Siswa 1 Pohon se-Kalimantan
Timur secara resmi dimulai oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, di
halaman Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Samarinda, Jalan Batu Cermin,
Sempaja. Kegiatan ini, yang dilaksanakan pada Jumat, 20 Desember 2024, menjadi
momentum penting untuk merangkul siswa sebagai pahlawan lingkungan dalam
menyelamatkan bumi dari ancaman kerusakan.
Kolaborasi untuk Bumi yang Lebih Hijau
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Kehutanan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, yang bekerja sama secara erat untuk mengatasi masalah lingkungan. Dilaksanakan serentak melalui streaming di seluruh kabupaten dan kota di Kaltim, kegiatan ini berhasil melibatkan ratusan sekolah dan menanam sebanyak 123.493 bibit pohon di berbagai lingkungan SMA dan SMK se-Kaltim. Dengan mengusung tema “Siswa Siswi Pahlawanku, Selamatkan Masa Depan Bumi Kita,” program ini bertujuan membangkitkan kesadaran siswa tentang pentingnya penghijauan dan pelestarian alam.
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Akmal Malik mengapresiasi semangat dan kolaborasi lintas instansi yang terwujud dalam gerakan penghijauan ini. Beliau menyoroti persoalan lahan kritis dan lahan tidur yang masih menjadi tantangan besar di wilayah Kaltim. “Masalah kita saat ini adalah lahan kritis, bahkan banyak lahan tidur di wilayah kita. Oleh karena itu, penghijauan yang melibatkan semua pihak harus terus dilakukan,” tegasnya.
Namun, beliau juga menekankan bahwa menanam pohon saja tidak cukup. Keberlanjutan dari pohon-pohon tersebut menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. “Kita menanam hari ini bukan sekadar menanam. Kita harus bisa merawat agar pohon tumbuh baik dan bermanfaat,” tambah Akmal Malik dengan penuh semangat.
Aksi Kolektif di Seluruh Kaltim
Program ini mencakup partisipasi dari 100 sekolah, terdiri dari 59 SMK dan 41 SMA yang tersebar di enam cabang dinas pendidikan di Kaltim. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Irhamsyah, menjelaskan bahwa gerakan ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya penghijauan sebagai salah satu langkah nyata mengurangi dampak perubahan iklim. Selain itu, program ini juga bertujuan mendorong pelestarian tanaman endemik Kalimantan yang kini mulai terancam.
Untuk mendukung gerakan ini, Dinas Kehutanan Kaltim mendistribusikan berbagai jenis bibit pohon. Bibit-bibit tersebut mencakup tanaman endemik seperti ulin, meranti, kapur, bengkirai, dan matoa, serta tanaman buah seperti durian, alpukat, mangga, dan pete. Penyerahan simbolis 100 bibit pohon dilakukan kepada SMK Negeri 6 Samarinda sebagai salah satu langkah awal untuk menumbuhkan semangat penghijauan di kalangan siswa.
Memupuk Generasi Peduli Lingkungan
Tidak hanya melibatkan siswa, kegiatan ini juga dirancang untuk memperkenalkan mereka pada pentingnya keberlanjutan lingkungan melalui pendekatan edukatif. Para siswa diajak untuk memahami bahwa mereka memiliki peran penting dalam menjaga bumi bagi generasi mendatang. Dengan menanam pohon, mereka tidak hanya memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan tetapi juga membangun kesadaran akan dampak positif yang dapat dirasakan dalam jangka panjang.
Akmal Malik menyebutkan bahwa program ini diharapkan menjadi langkah awal dari gerakan yang lebih besar di masa depan. “Jika setiap siswa menanam satu pohon dan merawatnya hingga tumbuh besar, maka kita telah menciptakan hutan kecil yang akan memberikan manfaat besar bagi lingkungan kita,” katanya.
Dukungan Infrastruktur untuk Pendidikan
Selain fokus pada gerakan penghijauan, acara ini juga diwarnai dengan berbagai inisiatif lain yang mendukung pengembangan sektor pendidikan di Kaltim. Sebagai bentuk dukungan terhadap fasilitas pendidikan, dua unit bus sekolah diserahkan kepada SMA Negeri 2 Sebulu dan SMA Negeri 3 Marangkayu, yang keduanya berada di Kabupaten Kutai Kartanegara. Penyerahan ini merupakan upaya untuk meningkatkan aksesibilitas siswa menuju sekolah, terutama di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.
Tidak hanya itu, Akmal Malik juga berkesempatan meninjau fasilitas pendidikan di SMK Negeri 6 Samarinda. Bersama Kepala Sekolah Didik Agung Widiantoro, Akmal mengunjungi laboratorium geologi pertambangan dan laboratorium pengolahan minyak atsiri yang dimiliki sekolah tersebut. Fasilitas ini diharapkan dapat menjadi pusat pembelajaran yang mendorong inovasi dan keterampilan siswa dalam bidang teknologi dan pengolahan sumber daya alam.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat daerah, termasuk Kepala Dinas Kehutanan Joko Istianto, Kepala Dinas Tenaga Kerja Rozani Erawadi, Kepala Dinas Pangan TPH Siti Farisyah Yana, serta Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Hj Syarifah Alawiyah. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama untuk mendukung inisiatif yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan dan pengembangan pendidikan di Kaltim.
Dengan keberhasilan menanam lebih dari seratus ribu bibit pohon, program ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya penghijauan di Kaltim. Melibatkan siswa sebagai agen perubahan memberikan harapan besar bahwa generasi mendatang akan lebih peduli terhadap lingkungan dan lebih bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian alam.
“Apa yang kita tanam hari ini bukan hanya bibit pohon, tetapi juga bibit kesadaran dan tanggung jawab di hati setiap siswa. Ini adalah warisan kita untuk masa depan,” pungkas Akmal Malik dengan optimisme.
Dengan semangat kolaborasi dan kebersamaan, Kalimantan Timur membuktikan bahwa langkah-langkah kecil seperti menanam pohon bisa menjadi bagian dari perubahan besar menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.