Transformasi Digital di IKN: Menyiapkan 1.000 Kreator Muda Melalui Visual Storytelling
Ilustrasi kantor OIKN. Foto : dok Kementerian PUPR |
Dalam sebuah langkah monumental untuk mendukung transformasi
digital di Ibu Kota Nusantara (IKN), Otorita IKN (OIKN) berkolaborasi dengan
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Bandung
(ITB) menggelar workshop bertajuk "Visual Storytelling: 1.000 Creator
Content, Level Up Your Content!" Acara ini digelar pada Jumat, 22 November
2024, di SMK 1 Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Lebih dari sekadar
pelatihan, kegiatan ini menjadi simbol investasi besar dalam pengembangan
sumber daya manusia, khususnya generasi muda di wilayah IKN yang sedang dalam
proses pembangunan pesat.
Era Digital dan Pentingnya Kreativitas Visual
Dalam pembukaan acara, Alimuddin, Deputi Bidang Sosial
Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN, menyampaikan visi besar di balik
workshop ini. Menggantikan Kepala Otorita IKN, ia menekankan bahwa masa depan
IKN dan Indonesia secara umum sangat bergantung pada digitalisasi di berbagai
sektor. “Digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Generasi muda di
IKN harus mampu menguasai keterampilan digital untuk menciptakan masa depan
yang lebih baik,” ungkapnya.
Menurut Alimuddin, kreativitas digital, khususnya dalam bentuk storytelling visual, akan menjadi salah satu pilar utama pembangunan sosial dan ekonomi di IKN. Dengan menguasai kemampuan ini, generasi muda tidak hanya mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tetapi juga menjadi pionir dalam menciptakan konten yang berdaya guna, mendidik, dan menginspirasi.
1.000 Kreator, 1.000 Cerita
Workshop ini dirancang khusus untuk siswa-siswi SMK di
sekitar PPU dan dihadiri oleh sekitar 950 peserta. Mereka berasal dari berbagai
sekolah, seperti SMK 1 PPU, SMK 3 PPU, SMK 5 PPU, SMK 6 PPU, SMK ITCI PPU,
serta SMP 27 PPU dan SMP Muhammadiyah 1 PPU. Dengan jumlah peserta yang besar,
acara ini menjadi salah satu program pengembangan kapasitas terbesar yang
pernah diadakan di wilayah tersebut.
Selama workshop, para peserta tidak hanya mendapatkan teori tentang storytelling visual tetapi juga praktik langsung dalam menciptakan konten digital. Pelatihan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari teknik pengambilan gambar, pengeditan, hingga bagaimana menciptakan narasi yang menarik dan bermakna.
Bijak Bermedia Sosial
Selain keterampilan teknis, salah satu fokus utama workshop
adalah bagaimana menggunakan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab.
Alimuddin menekankan pentingnya membangun ekosistem digital yang sehat di IKN.
“Kita ingin anak-anak ini bukan hanya menjadi kreator konten yang sukses,
tetapi juga menjadi agen perubahan yang menyebarkan pesan positif di dunia
digital,” ujarnya.
Para peserta juga dibimbing untuk memahami etika bermedia sosial, termasuk bagaimana menghindari penyebaran hoaks dan menciptakan konten yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi konsumen informasi tetapi juga produsen konten yang mampu memberikan dampak positif.
Menumbuhkan Ekonomi Kreatif Lokal
Salah satu tujuan utama dari pelatihan ini adalah mendukung
pertumbuhan ekonomi kreatif di IKN. Intan Mutiaz, Ketua Pelaksana dari LPPM
ITB, menekankan bahwa storytelling visual memiliki potensi besar untuk
mendukung sektor pariwisata dan kewirausahaan. “Dengan kemampuan storytelling
visual, generasi muda di IKN dapat mempromosikan keindahan daerah mereka kepada
dunia,” jelasnya.
Pariwisata merupakan salah satu sektor prioritas di IKN. Melalui konten visual yang kreatif, para siswa diharapkan mampu menarik perhatian wisatawan domestik maupun internasional. Selain itu, keterampilan ini juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung berbagai usaha kecil dan menengah (UKM) di wilayah tersebut.
Inspirasi dan Harapan dari Peserta
Salah satu peserta workshop, Hesty, siswi SMA ITCI PPU,
mengungkapkan antusiasmenya setelah mengikuti pelatihan ini. “Saya benar-benar
terinspirasi oleh materi yang diberikan. Saya ingin segera menerapkannya dalam
membuat konten saya sendiri,” tuturnya. Bagi banyak peserta, workshop ini
menjadi pengalaman berharga yang membuka wawasan mereka tentang dunia digital
dan potensi yang bisa mereka eksplorasi.
Komunitas Digital Masa Depan
Workshop ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal
dari sebuah proses panjang. Alimuddin menegaskan bahwa OIKN akan terus
mendampingi para peserta melalui berbagai program lanjutan. “Kami ingin
menciptakan komunitas kreator digital yang solid di IKN. Mereka akan saling
mendukung, berbagi pengetahuan, dan tumbuh bersama,” ujarnya.
Dengan adanya komunitas ini, diharapkan para peserta dapat terus belajar dan berkembang. Mereka juga diharapkan dapat menjadi mentor bagi generasi berikutnya, menciptakan efek domino yang akan mempercepat transformasi digital di IKN.
Kolaborasi Lintas Sektor
Keberhasilan workshop ini tidak lepas dari kolaborasi antara
berbagai pihak. Selain OIKN dan LPPM ITB, acara ini juga didukung oleh berbagai
lembaga pendidikan dan pemerintah daerah. Kehadiran Ketua Komisi X DPR RI,
Hetifah Sjaifudian, menunjukkan dukungan penuh dari pemerintah pusat terhadap
inisiatif ini.
Menurut Hetifah, investasi dalam pengembangan sumber daya manusia adalah kunci keberhasilan IKN. “Kita sedang membangun sebuah kota yang akan menjadi simbol kemajuan Indonesia. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga soal membangun manusia-manusia unggul yang siap menghadapi tantangan global,” ujarnya.
Penutupan yang Berkesan
Acara ditutup dengan penampilan dari Aruma, penyanyi muda
berbakat yang juga merupakan alumni ITB. Penampilannya memberikan inspirasi
tambahan bagi para peserta, menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan
kreativitas, mereka juga bisa meraih kesuksesan di dunia digital.
Hadir pula Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Wilayah 1, Mutanto, yang menekankan pentingnya pendidikan berbasis digital di era modern. “Kita harus memastikan bahwa setiap anak di IKN memiliki akses ke pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan zaman,” ujarnya.
Workshop "Visual Storytelling: 1.000 Creator
Content" bukan sekadar pelatihan, melainkan sebuah langkah strategis untuk
membangun masa depan IKN. Dengan membekali generasi muda dengan keterampilan
digital, OIKN berharap dapat menciptakan ekosistem kreatif yang akan menjadi
motor penggerak pembangunan.
Para peserta kini memiliki modal berharga untuk memulai perjalanan mereka di dunia digital. Mereka tidak hanya belajar tentang teknik pembuatan konten, tetapi juga tentang nilai-nilai positif yang harus mereka sebarkan. Ini adalah investasi jangka panjang yang diharapkan akan membawa dampak positif bagi seluruh masyarakat IKN.
Dengan inisiatif seperti ini, IKN tidak hanya akan menjadi ibu kota baru Indonesia, tetapi juga pusat inovasi dan kreativitas yang akan menjadi contoh bagi kota-kota lain di dunia.