Solidaritas Masyarakat Tionghoa Kalbar untuk Midji-Didi: Semangat Bersama Membangun Kalimantan Barat

  

Sutarmidji mengadakan kampanye dialogis yang hangat dan penuh makna di Aming Coffee Podomoro, ditemani tokoh-tokoh penting serta masyarakat Tionghoa Kalbar. Foto : Tim Midji-Didi

Kampanye pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) untuk periode mendatang semakin memanas, terutama bagi pasangan calon nomor urut 1, Sutarmidji dan Didi Haryono, yang dikenal dengan sebutan Midji-Didi. Dukungan besar bagi Midji-Didi semakin menguat, terutama setelah sejumlah tokoh dan masyarakat Tionghoa Kalbar menegaskan dukungan mereka dalam sebuah pertemuan hangat yang diadakan di Aming Coffee Podomoro, Kota Pontianak pada malam Senin, 4 November 2024.

Dalam pertemuan tersebut, Sutarmidji, yang juga menjabat sebagai Gubernur Kalbar periode 2018-2023, menyapa para tokoh dan masyarakat Tionghoa Kalbar dengan gaya khasnya yang bersahaja. Pertemuan itu tak hanya menjadi ajang kampanye, tetapi juga kesempatan bagi Sutarmidji untuk berdialog langsung dengan masyarakat, mendengarkan aspirasi mereka, dan berbagi pandangan tentang masa depan Kalbar. Di antara tokoh-tokoh yang hadir, tampak nama besar seperti Tjioe Kui Sim, yang akrab disapa Hasyim, mantan Ketua Yayasan Bhakti Suci (YBS), serta Yo Nguan Cua, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kalbar. Bersama mereka, ratusan anggota masyarakat Tionghoa Kalbar juga turut hadir dalam acara tersebut, yang dipenuhi suasana keakraban.

Hasyim, mewakili masyarakat Tionghoa Kalbar, secara terbuka menyatakan komitmen dan dukungan penuhnya kepada pasangan Midji-Didi. Menurutnya, lima tahun kepemimpinan Sutarmidji sebagai gubernur telah terbukti membawa perubahan yang signifikan dan memberi dampak positif bagi masyarakat Kalbar. Salah satu alasan utama Hasyim mendukung Midji-Didi adalah ketegasan Sutarmidji dalam memimpin, terutama ketika menangani pandemi COVID-19.

"Pak Sutarmidji ini orangnya tegas, terutama saat pandemi COVID-19 kemarin. Beliau benar-benar tegas dalam menangani situasi, dan itu membuat kami di Kalbar merasa aman. Terima kasih Pak Sutarmidji atas kepemimpinannya yang luar biasa," ujar Hasyim.

Selain itu, hubungan antara Hasyim dan Sutarmidji memang sudah terjalin sejak lama. Hasyim mengenang bagaimana Sutarmidji, saat masih menjabat sebagai Wali Kota Pontianak, selalu memberikan dukungan kepada komunitas Tionghoa, terutama dalam perayaan budaya seperti Cap Go Meh. Ia mengingat bagaimana Sutarmidji mempermudah pengajuan izin dan mendukung kegiatan-kegiatan yang melibatkan komunitas tersebut.

Dalam kesempatan itu, Sutarmidji menegaskan komitmennya untuk menjaga iklim kondusif di Kalbar, sebuah visi yang sudah ia wujudkan selama periode pertama masa jabatannya. Menurutnya, keselarasan antara program pemerintah daerah dan pemerintah pusat adalah kunci untuk mencapai kondisi Kalbar yang stabil dan aman. Dengan dukungan dari partai-partai besar yang tergabung dalam koalisi pemerintah pusat, Midji-Didi yakin dapat melanjutkan pembangunan di Kalbar dengan lebih optimal.

"Kami ini didukung oleh partai-partai pemerintah, seperti Gerindra, Nasdem, Demokrat, PAN, PKS, PSI, dan Perindo. Ada delapan partai yang mendukung kami," ujar Sutarmidji dengan penuh optimisme.

 

Didi Haryono: Pendamping Tepat dengan Latar Belakang Keamanan

Midji-Didi adalah pasangan yang ideal dalam pandangan banyak pihak. Bukan hanya karena Sutarmidji memiliki pengalaman sebagai Gubernur, tetapi juga karena Didi Haryono, calon Wakil Gubernur, adalah mantan Kapolda Kalbar. Sutarmidji menjelaskan bahwa Didi Haryono dipilih karena pengalamannya yang luas dalam bidang hukum dan keamanan, yang dapat menjadi modal kuat dalam menjaga stabilitas Kalbar.

"Pilihan saya jatuh kepada Pak Didi Haryono karena saya ingin memastikan bahwa masalah-masalah hukum di Kalbar ini bisa kita atasi dengan baik, sehingga Kalbar tetap aman dan kondusif," kata Sutarmidji.

 

Dukungan Berlapis dari Komunitas Tionghoa

Bagi masyarakat Tionghoa Kalbar, Sutarmidji adalah sosok yang sudah lama dekat dengan mereka. Bahkan, sejak menjabat sebagai wali kota, Sutarmidji sudah menunjukkan kepedulian yang besar terhadap komunitas Tionghoa. Hasyim menuturkan bahwa sejak dulu, Sutarmidji selalu membuka pintu untuk segala bentuk kerja sama yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Sejak Pak Sutarmidji masih jadi wali kota, setiap kali kami meminta izin untuk kegiatan, termasuk Cap Go Meh, semuanya selalu berjalan lancar. Pak Sutarmidji benar-benar mendukung kami," ungkap Hasyim dengan penuh keyakinan.

Komitmen masyarakat Tionghoa untuk mendukung Midji-Didi tidak terlepas dari keinginan mereka untuk melihat Kalbar menjadi daerah yang maju dan harmonis. Dalam setiap kesempatan, Sutarmidji juga berjanji untuk terus berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakat dan menciptakan pemerintahan yang bersih dan transparan. Dukungan yang diperoleh Midji-Didi dari masyarakat Tionghoa ini adalah bukti nyata bahwa berbagai lapisan masyarakat menginginkan kemajuan yang berkelanjutan.

Pada akhirnya, dukungan besar dari masyarakat Tionghoa Kalbar ini tidak hanya memperkuat posisi Midji-Didi dalam Pilgub Kalbar 2024, tetapi juga menjadi simbol bahwa keberagaman di Kalbar dapat bersatu demi tujuan bersama. Sutarmidji dan Didi Haryono tidak hanya membawa visi perubahan dan pembangunan, tetapi juga menanamkan harapan bahwa Kalbar dapat menjadi daerah yang aman, nyaman, dan terus berkembang.

Tanggal 27 November 2024, bagi masyarakat Tionghoa Kalbar dan seluruh pendukung Midji-Didi, akan menjadi hari penentuan. Dukungan yang terus mengalir dari berbagai pihak, baik tokoh masyarakat, komunitas, maupun warga biasa, menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap pasangan calon ini sangatlah kuat.

Dengan dukungan penuh ini, pasangan Midji-Didi optimis dapat meraih kemenangan dan melanjutkan pembangunan yang sudah berjalan, demi kemajuan dan kesejahteraan seluruh masyarakat Kalimantan Barat.

Next Post Previous Post