Revolusi Digital di IKN: Akses Internet untuk Pendidikan di Penajam Paser Utara

 

Foto : BAKTI. Akses internet BAKTI di Penajam Paser Utara, Kaltim

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan hanya tentang infrastruktur fisik seperti gedung, jalan, dan jembatan. Lebih dari itu, IKN menjadi simbol transformasi digital Indonesia. Salah satu contoh nyatanya adalah upaya pemerintah dalam memperkuat akses internet di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur—wilayah tempat IKN berdiri. Dengan langkah strategis yang diinisiasi oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), akses internet kini menjangkau sekolah-sekolah dan fasilitas publik, membuka peluang baru bagi dunia pendidikan.

Proyek ini bukan sekadar peningkatan jaringan, melainkan sebuah revolusi dalam cara belajar dan mengajar di wilayah tersebut. Koneksi internet yang stabil membuka akses ke dunia informasi, memungkinkan siswa dan guru mendapatkan pengalaman belajar yang lebih modern dan inklusif. Namun, apa sebenarnya yang terjadi di lapangan? Bagaimana perubahan ini dirasakan oleh para guru dan siswa? Dan apa tantangan yang masih dihadapi?

 

Infrastruktur Digital di Tengah Pembangunan IKN

Sebagai salah satu fokus utama pembangunan nasional, IKN dirancang untuk menjadi kota pintar yang mengedepankan teknologi dan inovasi. Namun, untuk mewujudkan visi ini, diperlukan fondasi digital yang kuat, termasuk akses internet yang merata. Kabupaten Penajam Paser Utara, sebagai salah satu daerah penyangga IKN, menjadi prioritas dalam upaya ini.

Pada Agustus lalu, menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia, BAKTI memasang jaringan internet di 15 titik strategis di sekitar IKN. Lokasi-lokasi ini dipilih dengan cermat, meliputi sekolah-sekolah dan fasilitas publik yang selama ini menghadapi kesulitan dalam mengakses internet. Teknologi yang digunakan adalah Remote Terminal Ground Segment (RTGS), yang memungkinkan koneksi satelit langsung ke wilayah terpencil.

Satelit yang menjadi tulang punggung proyek ini adalah Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1). Menggunakan teknologi Very High-Throughput Satellite (VHTS), SATRIA-1 dirancang untuk menyediakan koneksi internet berkecepatan tinggi di seluruh pelosok Indonesia. Dengan kapasitas untuk melayani hingga 20.000 titik akses, satelit ini menjadi solusi bagi daerah-daerah yang belum terjangkau oleh jaringan kabel serat optik atau Base Transceiver Station (BTS).

Hingga Agustus 2024, BAKTI telah memasang 18.715 titik akses internet di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, sektor pendidikan menjadi prioritas utama, dengan 8.850 titik atau 47,3% dari total yang dipasang. Di Penajam Paser Utara sendiri, 15 sekolah kini menikmati manfaat dari program ini.

 

15 Sekolah, 15 Cerita Perubahan

Sekolah-sekolah di Penajam Paser Utara yang mendapatkan akses internet dari BAKTI antara lain:

 

  1. SDN 022 Penajam, Desa Sepan
    Sekolah ini, yang sebelumnya menghadapi kesulitan besar dalam mengakses data pendidikan nasional, kini dapat mengunduh dan mengunggah informasi dengan lebih mudah. Kepala sekolah, Muhammad Syaifuddin, menyatakan bahwa jaringan ini sangat membantu dalam mengelola data Dapodik (Data Pokok Pendidikan).
     
  2. SDN 037 Penajam, Desa Buluminung
    Guru-guru di sekolah ini kini dapat mengakses sumber belajar digital, memperkaya metode pengajaran mereka. Sebelumnya, koneksi internet yang lemah menjadi penghalang besar.

  3. SDN 004 Penajam, Desa Pantai LangoDengan akses internet yang stabil, sekolah ini kini dapat melaksanakan ujian berbasis komputer tanpa kendala teknis.

  4. SDN 007 Penajam, Desa Jenebora
    Para siswa di sekolah ini tidak lagi harus keluar sekolah untuk mencari sinyal internet saat mengikuti ujian online.

  5. SDN 016 Penajam, Desa Gunung Seteleng
    Guru-guru di sekolah ini memanfaatkan internet untuk mengakses materi pembelajaran dari seluruh dunia, memperkaya pengalaman belajar siswa.

  6. SMPN 6 Penajam Paser Utara, Desa Semoi Dua
    Sekolah ini kini dapat melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dengan lebih lancar.

  7. SMPN 20 Penajam Paser Utara
    Dengan koneksi yang lebih baik, sekolah ini berencana mengembangkan program e-learning untuk siswanya.
     
  8. SDN 007 Sepaku, Desa Mentawir
    Sekolah ini mengalami peningkatan signifikan dalam akses ke platform pendidikan digital.

  9. SDN 012 Sepaku, Desa Wono Sari
    Para siswa kini dapat mengakses materi pelajaran tambahan dari internet, mendukung proses belajar mandiri.
     
  10. SDN 016 Babulu, Desa Rintik
    Guru-guru di sekolah ini menggunakan internet untuk mengikuti pelatihan daring, meningkatkan kompetensi mereka.

  11. SDN 011 Babulu, Desa Babulu Darat
    Sekolah ini kini dapat melaksanakan ujian online tanpa hambatan, sesuatu yang sebelumnya sulit dilakukan.

  12. RA Bina Ul Muhajirin, Desa Pegunungan Intan
    Akses internet membuka peluang bagi sekolah ini untuk mengadopsi metode pembelajaran digital.
     
  13. RA Al Furqan, Desa Kampung Baru
    Sekolah ini memanfaatkan internet untuk mengakses sumber belajar agama dan umum secara daring.
     
  14. Madrasah Ibtidaiyah Al Maun Penajam, Desa Salo Loang
    Guru-guru di madrasah ini menggunakan internet untuk mengakses referensi tambahan dalam mengajar.
     
  15. Madrasah Aliyah Sepaku, Desa Pemaluan
    Dengan koneksi internet yang stabil, madrasah ini dapat mengembangkan kurikulum berbasis digital.

 

Manfaat Nyata di Lapangan

Penguatan jaringan internet di Penajam Paser Utara membawa dampak nyata dalam kehidupan sehari-hari di sekolah-sekolah tersebut. Beberapa manfaat yang dirasakan antara lain:

 

  1. Akses Materi Pembelajaran yang Lebih Mudah
    Dengan internet, siswa dan guru dapat mengakses berbagai sumber belajar daring. Ini membuka peluang baru dalam pengajaran, termasuk penggunaan platform e-learning dan sumber daya pendidikan global.

  2. Pelaksanaan Ujian Berbasis Komputer
    Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) kini dapat dilaksanakan tanpa kendala. Sebelumnya, sekolah-sekolah harus menghadapi tantangan besar karena koneksi yang lemah.

  3. Pengurangan Beban Biaya
    Sebelum ada internet di sekolah, banyak siswa harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengakses internet dari rumah atau warnet. Dengan adanya jaringan di sekolah, biaya ini dapat ditekan.

  4. Model Pembelajaran yang Lebih Variatif
    Guru kini dapat mengadopsi metode pengajaran yang lebih interaktif, seperti penggunaan video edukasi dan simulasi daring.


Meski membawa banyak manfaat, proyek ini bukan tanpa tantangan. Muhammad Syaifuddin, Plt. Kepala Sekolah SDN 022 Penajam, menekankan bahwa masih ada pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan. “Ini baru tahap awal. Masih banyak yang perlu ditingkatkan, tapi ini sudah langkah besar,” ujarnya.

Sementara itu, Fahnur, guru di sekolah yang sama, mengungkapkan bahwa internet telah mengubah cara belajar di sekolah mereka. “Dulu, kami sangat tertinggal karena keterbatasan akses. Sekarang, kami bisa mengejar ketertinggalan itu,” katanya.

Ke depan, harapannya adalah agar jaringan ini terus diperkuat dan diperluas, sehingga seluruh sekolah di Penajam Paser Utara dapat merasakan manfaatnya. Dengan infrastruktur digital yang kuat, IKN dapat menjadi pusat pendidikan berbasis teknologi, sesuai dengan visi pemerintah.

Transformasi digital di IKN bukan sekadar mimpi. Dengan langkah-langkah strategis seperti ini, masa depan pendidikan di Penajam Paser Utara dan seluruh Indonesia semakin cerah.

Next Post Previous Post