Pemprov Kaltim Percaya Wisata IKN Tetap Menarik Meskipun Pembangunan Infrastruktur Melambat
Foto : Kemenparekraf |
Di tengah tantangan lambatnya pembangunan infrastruktur pada
era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur (Pemprov Kaltim) tetap meyakini bahwa daya tarik wisata Ibu Kota
Nusantara (IKN) tidak akan surut. Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik,
menyampaikan bahwa minat masyarakat untuk mengunjungi IKN masih tinggi dan
mampu menjadi potensi besar bagi perkembangan ekonomi kreatif di Kalimantan
Timur. Akmal melihat peluang ini sebagai momentum bagi pemerintah daerah untuk
memaksimalkan daya tarik IKN melalui berbagai event dan kegiatan kreatif.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pemangku kepentingan di Kaltim, baik itu dari kalangan pemerintah, swasta, hingga komunitas lokal, dalam memanfaatkan minat masyarakat tersebut. Kota Samarinda, misalnya, dapat menjadi salah satu pusat kegiatan kreatif yang menarik wisatawan yang datang ke IKN. Selain mendorong kunjungan wisata ke IKN, Pemprov Kaltim juga melihat pentingnya menyebarkan manfaat ekonomi dari kunjungan tersebut ke kota-kota lain di wilayah tersebut.
UMKM sebagai Tulang Punggung Ekonomi Rakyat
Akmal Malik memberikan perhatian besar pada usaha mikro,
kecil, dan menengah (UMKM) yang merupakan salah satu pilar ekonomi di
Kalimantan Timur. Ia menilai bahwa UMKM adalah penggerak utama ekonomi
masyarakat yang berperan dalam menciptakan lapangan kerja, mengurangi
ketergantungan ekonomi pada sektor pertambangan, dan membangun basis ekonomi
yang berkelanjutan. Oleh karena itu, Akmal mengajak semua pihak untuk
memberikan dukungan besar bagi pengembangan UMKM.
Sebagai langkah konkret, Akmal mendorong diadakannya lebih banyak ajang dan pameran yang dapat menjadi sarana promosi produk UMKM lokal. Menurutnya, kehadiran ajang-ajang ini tidak hanya membantu mempromosikan produk-produk UMKM tetapi juga memperkuat daya tarik Kalimantan Timur sebagai destinasi wisata yang mengedepankan kreativitas lokal. "UMKM adalah kekuatan ekonomi yang sesungguhnya di Kaltim. Kita harus memberikan ruang yang luas bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang," ujar Akmal.
Akmal berharap bahwa melalui berbagai event, baik yang berskala nasional maupun internasional, Kaltim dapat menarik kunjungan wisatawan dari berbagai provinsi lain di Indonesia, seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, hingga dari luar Kalimantan. Dengan demikian, diharapkan aktivitas ekonomi di Kaltim dapat meningkat, sehingga mendukung kesejahteraan masyarakat setempat.
Bagi Kalimantan Timur, ketergantungan ekonomi yang kuat pada sektor pertambangan selama bertahun-tahun menjadi tantangan tersendiri dalam upaya diversifikasi ekonomi. Namun, Akmal percaya bahwa ekonomi kreatif adalah salah satu sektor yang memiliki potensi besar untuk berkembang di Kaltim. "Mari kita bersama-sama mengembangkan ekonomi kreatif yang berbasis pada sumber daya manusia dan kreativitas," kata Akmal.
Ekonomi kreatif dianggap sebagai salah satu sektor yang dapat menarik kunjungan wisatawan, memperkenalkan budaya lokal, sekaligus memberdayakan masyarakat setempat. Dengan berkembangnya ekonomi kreatif, diharapkan Kalimantan Timur tidak lagi terlalu bergantung pada sektor ekstraktif seperti pertambangan. Sebaliknya, provinsi ini dapat membangun industri berbasis pengetahuan dan kreativitas yang berkelanjutan.
Untuk mendukung hal tersebut, Akmal memberikan arahan kepada dinas terkait agar berbagai ajang kreatif di Kalimantan Timur tidak hanya bersifat lokal, tetapi juga dapat menarik perhatian nasional bahkan internasional. Dengan demikian, Kaltim bisa menjadi pusat ekonomi kreatif dan budaya di Kalimantan, yang tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik tetapi juga memanfaatkan potensi lokal yang ada.
Di sisi lain, pengamat ekonomi pembangunan dari Universitas Mulawarman (Unmul), Purwadi Purwoharsojo, menilai bahwa lambatnya pembangunan infrastruktur di IKN seharusnya tidak terlalu memengaruhi potensi ekonomi Kalimantan Timur secara keseluruhan. Menurutnya, Kalimantan Timur memiliki kekuatan ekonomi yang besar, asalkan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dilakukan dengan bijaksana.
Purwadi menyarankan Pemprov Kaltim untuk melakukan reformasi dalam tata kelola APBD agar lebih berorientasi pada kepentingan publik dan kesejahteraan masyarakat. Dengan APBD Kaltim yang mencapai sekitar Rp 25 triliun, potensi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat sangatlah besar jika pengelolaannya dilakukan secara efektif. Purwadi mengkritisi alokasi APBD yang menurutnya masih cenderung besar untuk belanja operasional pemerintahan, sedangkan alokasi untuk kepentingan publik masih perlu ditingkatkan.
Purwadi menyebut bahwa alokasi APBD seharusnya memperhatikan kebutuhan publik dengan komposisi yang jelas, seperti pendidikan sebesar 20 persen, pertanian 10 persen, ekonomi kreatif dan pariwisata 10 persen, serta sisanya untuk infrastruktur, kesehatan, pemberdayaan sosial, hingga belanja operasional pemerintahan. Dengan pembagian anggaran yang proporsional ini, diharapkan masyarakat bisa merasakan manfaat yang lebih nyata dari pengelolaan anggaran daerah.
"Saat ini masih ada kesenjangan dalam pengelolaan APBD yang perlu dibenahi. Jika tata kelola pemerintahannya sehat dan efektif, saya yakin Kalimantan Timur akan terus tumbuh dan berkembang dengan pesat," ujar Purwadi.
Bagi Pemprov Kaltim, pembangunan IKN tidak hanya berarti
pemindahan ibu kota negara, tetapi juga membuka pintu untuk pembangunan ekonomi
yang lebih merata dan berkelanjutan. Meski pembangunan infrastruktur saat ini
terbilang lambat, Akmal Malik optimistis bahwa IKN akan tetap menjadi daya
tarik wisata yang kuat, terutama bagi masyarakat yang penasaran dengan konsep
kota baru yang digadang-gadang sebagai simbol modernitas Indonesia.
Dalam upayanya untuk menjaga momentum minat masyarakat terhadap IKN, Pemprov Kaltim terus berinovasi dalam menciptakan acara-acara yang mampu menarik perhatian publik. Selain memperkuat daya tarik IKN, berbagai kegiatan kreatif yang diadakan di Samarinda dan kota-kota lain di Kaltim diharapkan mampu menyebarkan manfaat ekonomi ke seluruh wilayah Kaltim. Dengan demikian, tidak hanya wilayah sekitar IKN yang akan merasakan dampak pembangunan, tetapi juga daerah lainnya.
Pemprov Kaltim juga menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak, baik itu pemerintah pusat, swasta, maupun masyarakat untuk bersama-sama membangun Kalimantan Timur yang lebih maju. Selain itu, keterlibatan masyarakat lokal dalam kegiatan-kegiatan ekonomi juga diharapkan dapat memperkuat rasa memiliki terhadap pembangunan di daerah tersebut.
Pada akhirnya, keberhasilan pembangunan Kalimantan Timur tidak hanya terletak pada cepat atau lambatnya pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada kemampuan daerah ini untuk memanfaatkan potensi lokal yang ada, baik itu melalui pengembangan UMKM, ekonomi kreatif, maupun alokasi anggaran yang tepat sasaran.
Dengan strategi ini, Pemprov Kaltim berharap Kalimantan Timur dapat tumbuh menjadi wilayah yang tidak hanya dikenal dengan kekayaan alamnya, tetapi juga sebagai pusat ekonomi kreatif dan budaya yang dinamis di Indonesia.