Menguji Masa Depan Transportasi di Ibu Kota Baru: Evaluasi Trem Otonom Nusantara dan Rekomendasi Pengembangan

  

Ilustrasi : Pinterest

Ibu Kota Nusantara (IKN) kini melangkah lebih dekat menuju visi kota pintar dan ramah lingkungan melalui pelaksanaan uji coba trem otonom atau Autonomous Rapid Transit (ART) yang digelar di kawasan inti ibu kota baru. Pengujian ini menjadi bagian dari upaya Otorita IKN untuk menghadirkan moda transportasi publik berbasis teknologi yang dapat memenuhi kebutuhan mobilitas warga di pusat pemerintahan baru Indonesia.

Deputi bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, menjelaskan bahwa program ini dilaksanakan sebagai uji coba atau Proof-of-Concept (PoC) untuk menilai sejauh mana ART siap digunakan di lingkungan Nusantara. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan Norinco International Cooperation Ltd., dan sarana ART yang digunakan diproduksi oleh CRRC Qingdao Sifang. Pada 7 November 2024, uji coba ART di Nusantara resmi dilaksanakan, yang mana ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan sistem transportasi publik modern berbasis teknologi otonom di Indonesia.

 

Evaluasi Hasil Uji Coba Trem Otonom di Nusantara

Setelah melalui evaluasi menyeluruh, tim ahli menyimpulkan bahwa teknologi ART memiliki potensi besar untuk diimplementasikan sebagai sarana transportasi publik di Indonesia, khususnya di ibu kota baru. Namun, mereka menegaskan pentingnya berbagai penyempurnaan teknis agar ART dapat beroperasi secara optimal. Untuk saat ini, sistem otonom ART belum sepenuhnya siap berfungsi dengan baik di lingkungan Nusantara.

Berawi menjelaskan bahwa performa ART selama uji coba di kondisi lingkungan IKN saat ini belum menunjukkan keandalan setara dengan yang ditampilkan oleh sistem serupa yang telah beroperasi di Tiongkok. Perbedaan ini menunjukkan perlunya penyesuaian sistem agar trem otonom dapat menyesuaikan diri dengan kondisi dan tantangan spesifik di Indonesia.

 
Rekomendasi Utama untuk Pengembangan Sistem ART di Nusantara

Dalam laporan evaluasi, tim penilai mengajukan sejumlah rekomendasi yang dianggap krusial untuk meningkatkan kinerja dan keandalan sistem trem otonom. Adapun rekomendasi tersebut mencakup beberapa poin penting berikut:

Peningkatan Sistem Kendali Otonom: Dibutuhkan penyempurnaan pada sistem kendali agar ART dapat beroperasi dengan tingkat keandalan dan performa yang lebih baik. Ini mencakup pembaruan teknologi pemrosesan data dan penyesuaian algoritma kendali yang lebih adaptif terhadap kondisi lingkungan yang dinamis.

Peningkatan Fitur Adaptasi dan Keselamatan: Fitur keselamatan dan kemampuan adaptasi sistem perlu ditingkatkan, terutama dalam menghadapi lalu lintas campuran (mixed traffic) di mana ART akan berbagi jalur dengan kendaraan lain. Hal ini penting untuk memastikan keamanan penumpang dan pengguna jalan lainnya.

Pembaruan Sistem Komunikasi: Sistem komunikasi ART perlu diperbarui agar mampu merespons dengan cepat dan mempertahankan aliran data secara real-time. Hal ini sejalan dengan persyaratan keamanan siber yang diterapkan di IKN. Pembaruan ini diharapkan akan meningkatkan keandalan dan keamanan operasional ART dalam berbagai situasi lalu lintas.

 

Lokasi Uji Coba dan Kondisi Pengujian di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP)

Pelaksanaan uji coba PoC dilakukan di kawasan KIPP Nusantara, dengan dua rute pengujian utama yang dipilih untuk mengevaluasi performa ART dalam kondisi nyata. Rute pertama mengelilingi area gedung Kemenko 1–4, sementara rute kedua membentang di sepanjang Sumbu Kebangsaan Barat dan Timur. Rute-rute ini memiliki karakteristik jalur mixed traffic, di mana ART dihadapkan pada kondisi berbagi jalan dengan kendaraan lainnya, termasuk mobil pribadi dan kendaraan komersial.

Pengujian dalam kondisi mixed traffic ini menjadi bagian penting dalam evaluasi ART, karena meniru situasi nyata di mana trem otonom akan beroperasi di tengah lalu lintas yang kompleks. Meski ART menunjukkan kemampuan awal untuk beradaptasi di kondisi ini, tim penilai menekankan perlunya penyempurnaan lebih lanjut agar trem dapat merespons dengan lebih baik terhadap situasi yang tidak terduga di jalanan.

Sebagai ibu kota baru yang masih dalam proses pembangunan, kondisi infrastruktur di Nusantara masih memiliki keterbatasan yang perlu diatasi. Hal ini memberikan tantangan tersendiri bagi pelaksanaan uji coba ART. Infrastruktur yang terus berkembang juga mengharuskan sistem transportasi otonom ini memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan kondisi yang mungkin berubah seiring waktu.

Namun, meskipun lingkungan uji coba belum sepenuhnya optimal, tim penilai tetap mampu melakukan evaluasi yang komprehensif. Mereka mempertimbangkan aspek-aspek penting seperti keselamatan, kelayakan jalur, serta tantangan teknis yang mungkin muncul ketika ART mulai dioperasikan untuk publik dalam skala yang lebih besar di masa mendatang.

 

Potensi dan Harapan untuk Transportasi Masa Depan di Nusantara

Seiring dengan pengembangan IKN sebagai kota masa depan yang berfokus pada keberlanjutan dan teknologi, transportasi publik berbasis otonom menjadi salah satu elemen penting dalam mencapai visi ini. Otorita IKN memandang ART sebagai inovasi yang tidak hanya akan memudahkan mobilitas warga, tetapi juga akan mendukung tujuan lingkungan dengan mengurangi emisi karbon dari kendaraan bermotor tradisional.

Uji coba ART di Nusantara ini diharapkan menjadi langkah awal dalam perjalanan panjang menuju penerapan transportasi publik otonom di Indonesia. Jika seluruh rekomendasi perbaikan berhasil dilaksanakan, maka ART dapat menjadi bagian integral dari jaringan transportasi publik di ibu kota baru. Pengembangan sistem ART yang handal, aman, dan efisien juga sejalan dengan upaya Indonesia untuk memperkuat posisinya sebagai negara dengan kota berteknologi maju dan ramah lingkungan.

Uji coba ini menjadi tonggak penting dalam mengevaluasi dan mempersiapkan sistem trem otonom untuk masa depan. Otorita IKN kini memiliki panduan yang jelas untuk melakukan berbagai peningkatan pada teknologi ART, mencakup peningkatan sistem kendali, fitur adaptasi keselamatan, dan pembaruan komunikasi yang akan memastikan sistem transportasi otonom di IKN dapat berjalan sesuai harapan. Dengan rencana pengembangan dan perluasan lebih lanjut, ART diharapkan dapat menjadi solusi transportasi publik yang modern, aman, dan ramah lingkungan, sesuai dengan visi besar IKN.

Transportasi publik otonom seperti ART ini bukan sekadar inovasi teknologi, melainkan langkah strategis untuk mewujudkan masa depan transportasi yang cerdas, berkelanjutan, dan inklusif di Indonesia. Melalui proyek ini, Nusantara diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia dan dunia yang juga ingin mengadopsi solusi transportasi masa depan yang ramah lingkungan.

Next Post Previous Post