Ekowisata dan Proyek IKN: Menyambut Kebangkitan Wisata di Kaltim
Desa Maratua, salah satu destinasi wisata Kaltim. Foto : dok Pemprovkaltim |
Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tengah mengalami
peningkatan signifikan di sektor pariwisata, dengan magnet kuat yang menarik
wisatawan lokal dan mancanegara. Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik
(BPS) Kaltim tahun 2023, terlihat lonjakan kunjungan wisatawan yang sangat
pesat. Faktor-faktor yang melatarbelakangi peningkatan ini tak lepas dari
dinamika ekonomi pascapandemi, pesona Ibu Kota Nusantara (IKN), dan berbagai
upaya promosi yang masif dari pemerintah dan pelaku industri pariwisata.
Kehadiran proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur telah menambah daya tarik wilayah ini di mata wisatawan dunia. IKN bukan hanya menjadi destinasi bagi pengunjung dalam negeri yang penasaran akan wajah baru ibu kota Indonesia, tetapi juga menyedot minat para turis internasional yang datang untuk tujuan bisnis maupun eksplorasi budaya. "Indonesia termasuk salah satu negara dengan pemulihan ekonomi pascapandemi yang cukup cepat. Ini juga menjadi faktor meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara dari 343 pada 2022 menjadi 4.491 di 2023, salah satunya karena pengaruh proyek IKN," kata Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi, pada Rabu (30/10).
Balikpapan, Gerbang Utama untuk Wisatawan Mancanegara
Sebagai gerbang utama Kalimantan Timur, Balikpapan mengalami
dampak positif langsung dari peningkatan arus wisatawan mancanegara. Pemulihan
aktivitas bisnis yang cepat setelah pandemi membuat Balikpapan semakin ramai
oleh kunjungan wisatawan yang tertarik untuk mengeksplorasi lebih jauh.
Aktivitas bisnis telah kembali normal, bahkan sejumlah perusahaan besar
mengadakan berbagai event berskala internasional. Salah satu kegiatan besar
yang memberi dampak signifikan adalah latihan gabungan militer Super Garuda
Shield tahun lalu, yang melibatkan partisipasi tentara dari negara-negara
Indo-Pasifik seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang, Singapura, hingga
Inggris. "Para peserta latihan militer ini juga banyak yang tinggal dalam
waktu lama, menikmati kuliner lokal, dan mengeksplorasi destinasi wisata. Ini
juga berkontribusi pada pemulihan ekonomi daerah," ungkap Ririn.
Berau: Permata Wisata Bahari Kelas Dunia
Sementara itu, Kabupaten Berau terus memperkokoh posisinya
sebagai destinasi wisata bahari kelas dunia. Tercatat peningkatan jumlah
kunjungan wisatawan asing, termasuk kedatangan kapal pesiar yang singgah di
Berau, menandakan daya tarik wilayah ini semakin populer. Berau menjadi tujuan
favorit bagi wisatawan dari berbagai penjuru, khususnya wisatawan yang menyukai
keindahan laut dan pantai. "Jumlah kunjungan ke Berau tahun ini mencapai
1.666 orang, didorong oleh beberapa faktor, termasuk kunjungan kapal pesiar dan
wisatawan dari Kalimantan Utara yang hanya perlu menyeberang ke Berau untuk
berwisata," tambah Ririn.
Berdasarkan data BPS nasional hingga Agustus 2024, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia tercatat mencapai 9,09 juta orang. Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kaltim, Restiawan Baihaqi, optimis bahwa dengan kehadiran proyek IKN, angka kunjungan wisatawan di Kaltim juga akan semakin besar. "Di Kaltim, perkembangan ini didukung pula oleh Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), yang aktif membawa turis asing dalam kelompok kecil untuk mengenalkan wisata alam dan budaya kita. Ini menciptakan fenomena yang baik bagi iklim pariwisata," jelas Restiawan.
Mengembangkan Ekowisata dan Festival Budaya
Tak hanya keindahan alam, Kaltim juga menyimpan kekayaan
budaya yang unik. Salah satu cara memperkenalkan budaya Kaltim kepada dunia
adalah melalui ekowisata. Ekowisata mengedepankan pendekatan yang
berkelanjutan, di mana wisatawan diajak untuk lebih mengenal dan menjaga
lingkungan. Salah satu acara besar yang diadakan tahun ini adalah East Borneo
International Folklore Festival (EBIFF) 2024, yang menarik setidaknya 150 tamu
dari berbagai negara ke Samarinda untuk menyaksikan langsung budaya lokal Kaltim.
Kehadiran festival budaya ini membawa kesan mendalam bagi para tamu yang
kemudian membagikan cerita mereka ke negara asal, menciptakan efek berantai
yang positif bagi pariwisata Kaltim.
Menurut Eki, salah satu pelaku industri pariwisata, banyak wisatawan asing tertarik pada wisata alam dan ekowisata. Pengalaman langsung di alam bebas dan interaksi dengan masyarakat lokal memiliki daya tarik yang sulit ditandingi. Dalam beberapa tahun terakhir, pelaku wisata di Kaltim mulai berbenah untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, mulai dari melengkapi fasilitas hingga memperoleh sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment) sebagai jaminan pelayanan berkualitas tinggi bagi wisatawan. “Sertifikasi ini menjadi tanda bahwa wisatawan akan mendapatkan pengalaman terbaik selama berada di Kaltim,” jelas Eki.
Infrastruktur dan Aksesibilitas yang Terus Ditingkatkan
Untuk mendorong peningkatan jumlah wisatawan, Kaltim juga
fokus pada peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas ke berbagai destinasi
wisata. Pemerintah daerah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan
bahwa akses ke lokasi-lokasi wisata unggulan lebih mudah dijangkau. Selain itu,
promosi pariwisata dilakukan secara rutin, baik di dalam maupun luar negeri.
“Penetrasi pasar terus dijaga dengan berpromosi ke berbagai daerah. Kami juga
secara rutin mengadakan event budaya dan promosi wisata, karena ada
kecenderungan wisatawan lebih tertarik mengunjungi saat ada festival atau event
tertentu. Bahkan turis sering menghubungi pemandu wisata untuk mengetahui
jadwal event,” ungkap Eki.
Pentingnya Kolaborasi dan Keberlanjutan dalam Pariwisata
Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat
menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan sektor pariwisata yang
berkelanjutan. Untuk menjaga minat wisatawan mancanegara, Kaltim tidak hanya
mengandalkan pesona alamnya saja, tetapi juga melibatkan budaya dan tradisi
lokal sebagai daya tarik utama. Ekowisata, yang menjadi prioritas utama,
mengajak wisatawan untuk turut serta menjaga kelestarian lingkungan. Wisatawan
mancanegara yang semakin sadar akan isu lingkungan cenderung memilih destinasi
yang berwawasan lingkungan. Dengan demikian, ekowisata di Kaltim tidak hanya
menjadi cara untuk menarik minat wisatawan, tetapi juga menjaga kelestarian
lingkungan.
Dengan berbagai langkah dan kolaborasi yang terus berjalan, Kaltim optimis menghadapi masa depan pariwisata yang lebih baik. Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dispar Kaltim, Restiawan Baihaqi, menyatakan bahwa peluang wisata di Kaltim sangat besar, terutama dengan kehadiran IKN. Pemerintah dan pihak terkait terus berupaya mempromosikan potensi wisata Kaltim melalui berbagai kegiatan dan ajang promosi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Ekowisata dan proyek IKN yang menjadi magnet bagi wisatawan
diharapkan terus mendorong pertumbuhan sektor pariwisata Kaltim. Dengan tetap
menjaga keberlanjutan lingkungan, meningkatkan pelayanan, dan memperkuat
kolaborasi, Kaltim siap menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan
lokal maupun mancanegara.