Dua Desa Wisata Kalbar Raih Penghargaan Bergengsi di ADWI 2024

  

Desa Wisata Batu Lintang. Foto : Kemenparekraf

Keberhasilan dua desa wisata dari Kalimantan Barat (Kalbar) menorehkan prestasi di kancah nasional menjadi momentum berharga bagi pengembangan pariwisata daerah. Desa Wisata Batu Lintang, yang terletak di Dusun Sungai Utik, Kabupaten Kapuas Hulu, dan Desa Wisata Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, mencatatkan pencapaian gemilang dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Ajang ini merupakan salah satu program unggulan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia, yang bertujuan mendorong pengembangan pariwisata berbasis komunitas di Indonesia.

Desa Wisata Batu Lintang dinobatkan sebagai Juara 1 dalam kategori Daya Tarik Wisata, sedangkan Desa Wisata Jagoi Babang mendapatkan gelar Desa Wisata Terfavorit. Prestasi ini tidak hanya mengangkat nama Kalbar di tingkat nasional tetapi juga menjadi bukti nyata potensi pariwisata yang dimiliki oleh provinsi tersebut.

 

Sambutan Hangat di Kalbar

Sekembalinya ke tanah Kalimantan Barat, kepala desa dan tim pengelola dua desa wisata tersebut disambut langsung oleh Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar, Windy Prihastari, di Bandara Supadio pada Senin, 18 November 2024. Tak hanya itu, mereka juga mendapat kehormatan bertemu dengan Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson, di ruang kerjanya.

Dalam pertemuan tersebut, Harisson menyampaikan ucapan selamat sekaligus rasa bangganya atas capaian yang diraih kedua desa wisata ini. “Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sangat mengapresiasi penghargaan ini. Ini adalah bukti bahwa desa wisata di Kalbar memiliki potensi luar biasa yang mampu bersaing di tingkat nasional. Saya berharap ini menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya di Kalbar untuk terus berkembang,” ujar Harisson.

 

Seleksi Ketat ADWI 2024

Kompetisi ADWI 2024 diikuti oleh 6.016 desa wisata dari seluruh penjuru Indonesia. Proses seleksi dilakukan secara bertahap oleh 13 dewan juri, dimulai dari penyaringan menjadi 500 besar, 300 besar, 100 besar, hingga menyisakan 50 desa wisata terbaik. Puncak penghargaan digelar di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Minggu, 17 November 2024.

Dalam acara tersebut, penghargaan untuk Desa Wisata Batu Lintang diserahkan langsung oleh Ketua Dewan Juri ADWI 2024, Ari Suhendi. Sementara penghargaan untuk Desa Wisata Jagoi Babang diberikan oleh Plt Sekretaris Menteri Ekonomi Kreatif, Desy Ruhati.

 

Strategi dan Dukungan Pemerintah Daerah

Kesuksesan dua desa wisata ini tidak lepas dari peran aktif Pemerintah Provinsi Kalbar, khususnya Disporapar Kalbar, yang selama ini konsisten mendampingi dan membina desa-desa wisata. Windy Prihastari menjelaskan bahwa sejak 2023, pihaknya melakukan pendekatan langsung ke berbagai desa wisata di 14 kabupaten dan kota di Kalbar untuk membantu mereka memenuhi kriteria penilaian ADWI.

“Salah satu upaya kami adalah dengan menggelar ADWI tingkat provinsi yang menjadi bagian dari Kalbar Award 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaring potensi desa wisata, sekaligus memberikan pembinaan intensif agar mereka siap bersaing di tingkat nasional,” kata Windy.

Windy juga mengungkapkan bahwa pihaknya secara khusus memberikan perhatian kepada Desa Wisata Batu Lintang dan Desa Wisata Jagoi Babang. “Kami mengunjungi langsung Rumah Betang di Sungai Utik, Desa Batu Lintang, pada tahun lalu (2023) untuk mendorong mereka mengikuti ADWI 2024. Hal serupa juga kami lakukan di Desa Wisata Jagoi Babang,” tambahnya.

 

Desa Wisata Batu Lintang dan Sungai Utik: Ikon Daya Tarik Budaya

Desa Wisata Batu Lintang memiliki daya tarik unik yang tidak dapat ditemukan di tempat lain. Rumah Betang Sungai Utik menjadi pusat perhatian wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Rumah adat Dayak ini tidak hanya menawarkan keindahan arsitektur tradisional tetapi juga menjadi simbol kehidupan masyarakat Dayak yang harmonis dengan alam.

Keberhasilan desa ini meraih penghargaan kategori Daya Tarik Wisata membuktikan bahwa warisan budaya dan kearifan lokal memiliki daya tarik besar bagi pariwisata modern. Selain itu, komitmen masyarakat setempat dalam menjaga kelestarian lingkungan menjadi nilai tambah yang diapresiasi oleh dewan juri.

 

Desa Wisata Jagoi Babang: Perpaduan Alam dan Budaya

Sementara itu, Desa Wisata Jagoi Babang menawarkan pesona berbeda dengan keindahan alam pegunungan yang asri dan tradisi budaya yang kaya. Terletak di perbatasan Indonesia-Malaysia, desa ini menjadi destinasi favorit bagi wisatawan yang ingin merasakan suasana pedesaan yang tenang sekaligus menikmati panorama alam yang memukau.

Sebagai Desa Wisata Terfavorit, Jagoi Babang tidak hanya berhasil menarik perhatian wisatawan tetapi juga membangun hubungan baik dengan berbagai pihak untuk mempromosikan potensi lokal.

 

Inspirasi bagi Desa Wisata Lainnya

Prestasi yang diraih oleh Desa Wisata Batu Lintang dan Desa Wisata Jagoi Babang diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa wisata lainnya di Kalbar. Harisson menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan terus mendorong pengembangan desa wisata dengan berbagai program pendampingan dan promosi.

“Kami berharap desa-desa lain bisa belajar dari pengalaman dua desa ini. Mereka telah membuktikan bahwa dengan kerja keras, kolaborasi, dan komitmen, desa wisata di Kalbar dapat bersaing di tingkat nasional,” kata Harisson.

Ke depan, Pemerintah Provinsi Kalbar berkomitmen untuk memperkuat infrastruktur, meningkatkan kapasitas pengelola desa wisata, dan mempromosikan destinasi unggulan melalui berbagai platform. Dengan strategi ini, diharapkan semakin banyak desa wisata di Kalbar yang bisa menorehkan prestasi di ajang nasional maupun internasional.

Apresiasi atas penghargaan yang diraih dua desa wisata di Kalbar menjadi bukti nyata bahwa pariwisata berbasis komunitas dapat menjadi kekuatan utama dalam pengembangan ekonomi lokal. Desa Wisata Batu Lintang dan Desa Wisata Jagoi Babang kini tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Kalbar tetapi juga menjadi ikon pariwisata nasional yang menginspirasi banyak pihak.

Next Post Previous Post