Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Dampaknya terhadap Ekonomi Kalimantan di Era Kepemimpinan Jokowi

  

Foto : Instagram(@jokowi)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhasil membawa perubahan besar dengan memindahkan ibu kota negara dari Pulau Jawa ke Pulau Kalimantan. Wajah baru Ibu Kota Nusantara (IKN), yang kini berdiri megah di tengah-tengah Pulau Kalimantan, semakin mencuri perhatian publik. Jokowi tak hanya mengubah peta politik administratif Indonesia, tetapi juga memicu pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah yang sebelumnya kurang tersentuh oleh pembangunan besar.

Pengembangan IKN di Kalimantan mulai menampakkan hasil konkret, terutama setelah IKN menjadi lokasi peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-79 pada 17 Agustus 2024. Kegiatan tersebut menjadi simbol bahwa pembangunan di kawasan IKN sudah mencapai tahap signifikan. Jokowi pun telah memulai aktivitas kantornya di Istana Negara dan Istana Garuda di IKN, meski belum setiap hari karena masih harus menjalani berbagai kunjungan kerja ke daerah-daerah lain. Namun, diperkirakan bahwa Jokowi akan lebih sering berada di IKN hingga akhir masa jabatannya bulan ini.

 

Perkembangan Pembangunan Infrastruktur IKN

Progres pembangunan IKN yang cepat dan signifikan tak lepas dari perhatian masyarakat. Eka, seorang warga Balikpapan, Kalimantan Timur, menyatakan kekagumannya terhadap percepatan proyek ini. "Saat pertama kali datang ke IKN, hanya terlihat hutan-hutan dengan jalan yang belum memadai. Tapi sekarang, dalam waktu kurang dari satu tahun, sudah berdiri megah. Ini sungguh luar biasa," ujarnya saat menghadiri acara HUT RI di IKN pada 17 Agustus.

Bukan hanya warga lokal, Retno, warga asal Sulawesi, juga mengaku terpukau dengan konsep kota hijau yang diusung oleh IKN. Ia menyebutkan bahwa meski sudah ada banyak pembangunan, kawasan di sekitar IKN masih mempertahankan keasrian hutan alami. "Lingkungan di sini masih terlihat hijau dan asri, banyak pohon-pohon asli yang dipertahankan," katanya.

Data dari Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN menunjukkan bahwa tahap pertama pembangunan yang mencakup infrastruktur dasar seperti penyediaan air minum, listrik, teknologi informasi, pengelolaan sampah, dan limbah sudah mencapai 93 persen pada 22 September 2024. Beberapa proyek penting lainnya, seperti Bendungan Sepaku Semoi dan Bandar Udara Nusantara, juga hampir rampung.

Pembangunan fasilitas pemerintahan juga berjalan cepat. Gedung-gedung penting seperti Istana Kepresidenan, kantor kementerian, dan gedung lain di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) mulai berfungsi. Danis Hidayat Sumadilaga, Kepala Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN, mengungkapkan bahwa beberapa kantor kementerian direncanakan selesai dan diresmikan pada Oktober 2024.

 

Tahapan Pembangunan IKN Selanjutnya

Tahap pertama pembangunan akan segera disusul dengan tahap kedua pada periode 2025-2029. Pemerintah berencana memperluas fasilitas transportasi umum, baik primer maupun sekunder, serta memperluas permukiman untuk aparatur sipil negara (ASN), TNI/Polri, dan perkantoran pemerintah pusat. Tahap berikutnya, yaitu ketiga hingga kelima, akan dilaksanakan secara bertahap hingga 2045. Secara keseluruhan, IKN akan dibangun di atas lahan seluas 324,33 ribu hektare yang mencakup kawasan darat dan perairan laut serta melibatkan 54 wilayah administratif setingkat desa atau kelurahan.

 

Dampak Pembangunan IKN terhadap Ekonomi Kalimantan

Salah satu alasan utama di balik pemindahan ibu kota adalah untuk memacu pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa, khususnya di Kalimantan. Jokowi berharap agar ekonomi nasional tidak hanya terkonsentrasi di Jawa, tetapi juga tersebar ke berbagai wilayah lain, sehingga dapat mengurangi kesenjangan ekonomi antarwilayah di Indonesia.

Dampak dari langkah ini mulai terasa. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa ekonomi Kalimantan Timur tumbuh 6,54 persen pada semester pertama tahun 2024 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Angka ini menjadi yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir dan menunjukkan adanya pemulihan serta pertumbuhan ekonomi yang solid di Kalimantan Timur. Hampir semua sektor usaha mengalami peningkatan, kecuali industri pengolahan yang mengalami penurunan sebesar 1,39 persen.

Tiga sektor utama yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi tersebut adalah administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib yang tumbuh 20,19 persen, diikuti oleh sektor pengadaan listrik dan gas sebesar 18,03 persen, serta sektor konstruksi yang tumbuh 14,22 persen. Kebangkitan ekonomi ini bukan hanya terjadi di tahun ini, tetapi sudah mulai terasa sejak Kalimantan Timur berhasil bangkit dari resesi pada 2021 setelah terpuruk pada 2019 akibat pandemi Covid-19.

 

Peningkatan Ekonomi di Pulau Kalimantan dan Wilayah Lainnya

Tidak hanya Kalimantan Timur yang merasakan dampak positif dari pembangunan IKN. Perekonomian di seluruh Pulau Kalimantan juga mulai bangkit. Pada kuartal kedua 2024, ekonomi Kalimantan tumbuh 5,22 persen secara tahunan. Kebangkitan ini memberikan harapan baru bagi masyarakat Kalimantan yang ingin merasakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Edi Sopyan, warga Suku Dayak Benuaq, berharap pembangunan IKN dapat terus memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat lokal.

Secara lebih luas, perpindahan ibu kota ini juga mendukung visi Jokowi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah lain di luar Jawa. Beberapa wilayah Indonesia Timur, seperti Papua dan Maluku, juga menunjukkan pertumbuhan yang tinggi. Ekonomi Indonesia secara keseluruhan tetap stabil di atas angka lima persen di tengah tantangan global, dengan beberapa wilayah mencatat pertumbuhan lebih dari enam persen.

Pertumbuhan ini dipicu oleh kebijakan hilirisasi industri yang digagas Jokowi, di mana Indonesia tidak lagi hanya mengekspor komoditas mentah, tetapi juga produk setengah jadi dan produk jadi yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. Misalnya, di Maluku Utara, setelah kebijakan hilirisasi diterapkan, pertumbuhan ekonomi daerah tersebut melonjak dari rata-rata 5,7 persen menjadi 23 persen. Dampak positif ini memberikan harapan bagi provinsi lain untuk mengalami hal serupa jika kebijakan ini diterapkan secara konsisten.

Pembangunan IKN bukan hanya tentang menggeser pusat pemerintahan, melainkan juga menggerakkan roda ekonomi di luar Jawa. Dengan adanya berbagai proyek infrastruktur di IKN, pemerintah berhasil menciptakan peluang ekonomi baru, terutama di Kalimantan, yang sebelumnya mungkin kurang terekspos terhadap pembangunan berskala besar. Dampaknya tidak hanya dirasakan di Pulau Kalimantan, tetapi juga di berbagai wilayah Indonesia Timur.

Jokowi berupaya mengurangi ketimpangan pembangunan antara Pulau Jawa dan daerah lainnya. Kebijakan-kebijakan strategis seperti hilirisasi industri dan pemerataan pembangunan menunjukkan hasil nyata yang positif bagi perekonomian daerah. Jika pembangunan IKN terus berjalan sesuai rencana, tidak menutup kemungkinan bahwa Indonesia akan memiliki lebih dari satu pusat ekonomi yang berkembang pesat, dengan Kalimantan menjadi salah satu pusat pertumbuhan baru yang berdaya saing.

Transformasi ini sejalan dengan visi jangka panjang pemerintah untuk membangun Indonesia yang lebih inklusif dan merata, di mana setiap daerah memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang, sehingga menciptakan kesejahteraan yang merata di seluruh negeri.

Next Post Previous Post