Menguatkan Kerja Sama Kalbar-Sarawak: Visi Ria Norsan untuk Masa Depan yang Lebih Baik

  

Ria Norsan (Kiri), Krisantus Kurniawan (Kanan). Foto : Pontianak Post

Dalam kontestasi pemilihan Gubernur Kalimantan Barat 2024, calon gubernur nomor urut 2, Ria Norsan, membawa visi besar yang bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral antara Kalimantan Barat (Kalbar) dan negara bagian Sarawak, Malaysia. Sebagai Wakil Gubernur Kalbar periode 2018-2023, Norsan sudah memahami betapa pentingnya kerja sama antarwilayah di perbatasan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk meningkatkan sinergi antara Kalbar dan Sarawak demi mencapai tujuan tersebut.

 

Kerja Sama yang Sudah Terjalin Baik

Selama bertahun-tahun, Kalbar dan Sarawak sudah memiliki hubungan kerja sama yang cukup solid. Berbagi pulau yang sama, yakni Pulau Kalimantan, kedua wilayah ini telah menjalin berbagai inisiatif untuk saling mendukung, khususnya di sektor ekonomi, tenaga kerja, dan sosial kemasyarakatan. Namun, seiring dengan dinamika geopolitik dan ekonomi global, Norsan menilai bahwa kerja sama tersebut perlu diintensifkan agar mampu mengakomodasi tantangan dan peluang baru.

"Kami akan meningkatkan apa yang bisa kami samakan antara Sarawak dan Kalbar serta Malaysia dengan Indonesia," kata Norsan saat meninjau Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk baru-baru ini. Norsan memandang peningkatan kerja sama ini sebagai kunci untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan perbatasan dan memperkuat hubungan kedua wilayah.

 

Langkah-Langkah Peningkatan Kerja Sama

Dalam visinya untuk masa depan Kalbar, Norsan menyoroti beberapa sektor utama yang menjadi prioritas kerja sama antara Kalbar dan Sarawak. Ia berencana memperkuat sektor perdagangan dengan mendorong aktivitas ekspor-impor antar kedua wilayah. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan volume perdagangan serta menciptakan peluang baru bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Kalbar.

Selain itu, Norsan berkomitmen untuk mempermudah prosedur pengiriman tenaga kerja ke Malaysia. Tenaga kerja Indonesia, terutama dari Kalbar, seringkali bekerja di sektor-sektor strategis di Sarawak, dan penyederhanaan prosedur ini diyakini akan mendukung peningkatan kesejahteraan para pekerja migran tersebut. "Kita akan tingkatkan ekspor-impor misalnya. Kemudian mempermudah pengiriman tenaga kerja ke Malaysia dan membangun fasilitas di PLBN," ujarnya.

 

Memperkuat Infrastruktur dan Konektivitas

Tidak hanya di sektor perdagangan dan tenaga kerja, peningkatan sarana dan prasarana transportasi juga menjadi prioritas utama. Menurut Norsan, konektivitas yang baik antar kedua wilayah akan mempermudah mobilitas masyarakat dan distribusi barang. Investasi dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, jembatan, serta peningkatan kapasitas fasilitas di pos perbatasan akan menciptakan aliran perdagangan dan pariwisata yang lebih lancar.

"Dengan peningkatan infrastruktur ini, kita harapkan kunjungan wisatawan dari dan ke Sarawak akan lebih meningkat, sekaligus mendorong tumbuhnya industri kreatif dan sektor ekonomi mikro di Kalbar," ungkapnya. "Kita akan menjajaki potensi investasi dan perdagangan. Sehingga peluang serapan tenaga kerja yang kami godok bisa terwujud."

 

Membangun Hubungan Bilateral yang Lebih Erat

Bagi Norsan, penguatan kerja sama ini bukan hanya tentang ekonomi dan infrastruktur, tapi juga soal membangun hubungan diplomasi yang lebih kuat. Ia menyampaikan bahwa selama ini, hubungan antara Pemerintah Provinsi Kalbar dengan Konsulat Malaysia di Pontianak berjalan harmonis. "Konsulat Malaysia yang ada di Pontianak kerap membangun silaturahmi dengan pemerintah provinsi saat saya jadi Wagub. Kita selalu membangun komunikasi," kata Norsan.

Ia pun mengapresiasi hubungan sosial kemasyarakatan yang sudah terjalin baik antara kedua wilayah. Sebagai contoh, kemudahan yang diberikan untuk proses pemulangan jenazah warga yang meninggal di Sarawak menunjukkan adanya perhatian dan empati dari kedua pihak. "Misalnya ketika ada warga Kalbar yang meninggal di Sarawak, untuk membawa pulang jenazah itu dipermudah. Begitu pula sebaliknya," ujarnya.

 

Visi Masa Depan: Posisi Strategis Kalbar di Mata Dunia

Norsan memandang peningkatan kerja sama ini sebagai bagian dari upaya strategis untuk memperkuat posisi Kalbar, baik di dalam negeri maupun dalam hubungan internasional. Dengan memanfaatkan letak geografis Kalbar yang strategis di perbatasan Indonesia-Malaysia, ia percaya bahwa wilayah ini bisa menjadi pintu gerbang perdagangan internasional dan pusat pertumbuhan ekonomi regional di masa depan.

Maka dari itu, penguatan hubungan dengan Sarawak bukan hanya sekedar urusan bilateral semata, melainkan juga langkah penting untuk meningkatkan daya saing Kalbar di mata dunia. Ia yakin bahwa dengan memajukan sektor-sektor kunci ini, Kalbar bisa tampil lebih menonjol dalam peta ekonomi global. "Kami bangun hubungan bilateral kedua negara ini semakin lebih baik dan erat," tegasnya.

 

Kerja Sama untuk Kesejahteraan Masyarakat

Selain fokus pada ekonomi dan diplomasi, Ria Norsan juga tidak melupakan dampak kerja sama ini terhadap kesejahteraan masyarakat. Ia ingin memastikan bahwa manfaat dari peningkatan hubungan bilateral ini dapat dirasakan oleh masyarakat Kalbar secara langsung, terutama mereka yang tinggal di wilayah perbatasan.

Dengan membangun infrastruktur yang lebih baik, menciptakan peluang kerja, dan meningkatkan aktivitas perdagangan, Norsan berharap ekonomi lokal di Kalbar akan tumbuh lebih pesat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mendorong pemerataan pembangunan hingga ke pelosok-pelosok wilayah.

Visi Ria Norsan untuk memperkuat kerja sama Kalbar-Sarawak merupakan sebuah langkah strategis yang penuh harapan. Dengan pendekatan yang komprehensif, mulai dari peningkatan perdagangan, pengembangan infrastruktur, hingga penguatan hubungan diplomasi, Norsan optimis bahwa Kalbar dapat tumbuh menjadi wilayah yang lebih maju dan sejahtera. Dukungan penuh dari berbagai pihak akan sangat dibutuhkan untuk mewujudkan visi ini, dan dengan demikian, masa depan Kalbar yang lebih cerah dan berdaya saing bukan lagi sekadar angan-angan, tetapi sebuah realitas yang bisa dicapai.

Next Post Previous Post