Mempersiapkan Generasi Emas: Gubernur Kalteng Dorong Pengembangan Keterampilan Relevan untuk Tenaga Kerja Siap Pakai

  

Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, menghadiri kegiatan Penyuluhan Penyiapan Tenaga Kerja Siap Pakai untuk siswa-siswi SMA dan SMK di wilayah Kalteng pada tahun 2024. Acara ini diselenggarakan di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, pada Senin, 21 Oktober 2024. Foto : (Dokumentasi Humas Pemprov Kalteng)  

Kalteng Hadapi Tantangan Pengembangan SDM Berdaya Saing

Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tengah menghadapi tantangan serius dalam upaya mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang siap terjun ke dunia kerja. Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran, menyoroti pentingnya membekali generasi muda dengan keterampilan yang relevan agar mampu bersaing di era industri yang terus berkembang.

Dalam rangka mengatasi persoalan tersebut, Gubernur Sugianto Sabran menegaskan bahwa pendidikan tidak cukup hanya berfokus pada penguasaan pengetahuan dasar semata. "Pendidikan harus lebih dari sekadar transfer ilmu. Yang terpenting adalah lulusan kita memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri, serta sikap dan karakter yang baik," kata Sabran dalam kegiatan Penyuluhan Penyiapan Tenaga Kerja Siap Pakai bagi Siswa SMA dan SMK di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Senin (21/10/2024).

Acara ini dihadiri oleh lebih dari 1.200 siswa dari berbagai SMA dan SMK se-Kalteng, serta sejumlah pejabat pemerintahan, motivator, dan guru. Dalam kesempatan itu, Sabran menekankan perlunya menyiapkan tenaga kerja yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga terampil, profesional, dan berkarakter.

 

Kesenjangan Keterampilan di Dunia Kerja

Gubernur Sugianto mengakui adanya kesenjangan antara keterampilan yang diajarkan di sekolah dengan yang dibutuhkan oleh industri. Hal ini, menurutnya, menjadi salah satu penyebab utama tingginya tingkat pengangguran di kalangan lulusan SMA dan SMK. "Banyak lulusan kita yang belum bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keahlian mereka karena ada 'miss match' antara apa yang dipelajari di sekolah dan kebutuhan spesifik di lapangan kerja," ujar Sabran.

Ia mengimbau agar siswa lebih giat mengeksplorasi minat dan bakat mereka, serta memilih jurusan yang sesuai dengan kebutuhan industri yang berkembang. "Pemilihan jurusan tidak boleh hanya berdasarkan tren, tetapi juga harus mempertimbangkan minat pribadi, bakat, dan kebutuhan pasar kerja," tambahnya.

 

Pendidikan Berbasis Kompetensi Jadi Kunci

Untuk mengurangi kesenjangan keterampilan ini, Sabran mengajak seluruh sekolah di Kalteng untuk memperkuat kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan praktis yang bisa langsung diaplikasikan di dunia kerja. Menurut Sabran, siswa yang memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan industri akan lebih siap menghadapi tantangan dan persaingan ketat dalam mendapatkan pekerjaan.

"Dunia kerja saat ini sangat kompetitif. Oleh karena itu, siswa harus dipersiapkan dengan tiga kriteria utama: kualifikasi, kemampuan, dan keahlian. Ketiga hal ini akan menjadi fondasi yang kuat untuk mencapai kesuksesan," jelasnya. Ia menambahkan, keterampilan teknis yang relevan dan kemampuan problem-solving adalah dua hal yang sangat dibutuhkan di era modern.

 

Membangun Karakter dan Sikap Positif

Lebih dari sekadar keterampilan teknis, Sabran menggarisbawahi bahwa karakter dan sikap positif juga merupakan faktor penting dalam dunia kerja. "Kita tidak hanya membutuhkan tenaga kerja yang pandai, tetapi juga yang memiliki etika, kejujuran, dan sikap kerja keras," tegasnya. Dengan demikian, generasi muda diharapkan tidak hanya mampu bersaing tetapi juga membawa perubahan positif di tempat kerja mereka.

Ia mengingatkan para siswa bahwa mempersiapkan diri untuk dunia kerja harus dimulai sejak dini. "Kita tidak bisa hanya menjadi penonton. Kita harus mampu bersaing dan berkontribusi," katanya dengan penuh semangat. Selama penyuluhan, para siswa juga didorong untuk mengenal lebih dalam potensi diri mereka, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, agar dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam memilih pendidikan, pelatihan, atau jalur karier.

 

Upaya Menuju Visi dan Misi Pemprov Kalteng

Penyuluhan tenaga kerja ini merupakan bagian dari strategi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng untuk mencapai visi misi mereka, terutama Misi ke-4, yaitu mempercepat pembangunan SDM yang cerdas, sehat, dan berdaya saing. "Kami ingin mewujudkan Kalteng yang Makin Berkah, dengan nilai-nilai bermartabat, elok, religius, kuat, amanah, dan harmonis," ujar Sabran.

Dalam visinya, Pemprov Kalteng tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada pengembangan kualitas manusia sebagai fondasi utama kemajuan daerah. Oleh karena itu, program peningkatan kompetensi siswa melalui penyuluhan ini dianggap sangat strategis. "Kami percaya bahwa tenaga kerja yang unggul dan profesional adalah kunci untuk menciptakan SDM yang tidak hanya kompeten tetapi juga berakhlak dan penuh berkah," imbuhnya.

 

Memberikan Apresiasi kepada Siswa Berprestasi

Dalam acara penyuluhan tersebut, Sabran juga berusaha membangun semangat kompetitif dan percaya diri di kalangan siswa dengan memberikan apresiasi berupa uang tunai kepada mereka yang berani menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan selama sesi motivasi. Jumlah hadiah bervariasi, mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 2 juta, sebagai bentuk penghargaan atas keberanian dan ketekunan mereka.

"Ini bukan soal besar kecilnya hadiah, tetapi tentang mendorong keberanian dan motivasi siswa untuk terus belajar dan mencoba hal-hal baru," katanya. Dengan cara ini, Sabran berharap para siswa akan lebih aktif dalam mengejar peluang dan mempersiapkan diri mereka dengan sebaik mungkin sebelum terjun ke dunia kerja.

Melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan, Pemprov Kalteng ingin menciptakan generasi muda yang siap kerja dan memiliki daya saing tinggi di tingkat nasional maupun internasional. Gubernur Sugianto Sabran optimis bahwa dengan mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan dan sikap yang tepat, Kalteng akan mampu menghadapi tantangan industri modern."Kita memiliki potensi besar di Kalteng, dan tugas kita adalah memastikan potensi ini tidak sia-sia. Dengan kerja keras, semangat belajar, dan dukungan dari pemerintah, kita bisa menciptakan SDM yang tidak hanya siap kerja tetapi juga siap membangun masa depan Kalteng yang lebih baik," pungkasnya. Acara penyuluhan ini menjadi bukti konkret komitmen pemerintah untuk terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan di provinsi tersebut. Gubernur Kalteng berharap kegiatan serupa akan terus digalakkan di seluruh daerah, agar semakin banyak siswa yang memperoleh pemahaman tentang pentingnya persiapan diri sejak dini dalam menyongsong masa depan yang lebih cerah.

Kesuksesan penyuluhan tenaga kerja bagi siswa SMA dan SMK di Kalteng ini menunjukkan betapa pentingnya sinergi antara pendidikan dan dunia industri. Gubernur Sugianto Sabran telah membuka jalan bagi generasi muda Kalteng untuk meraih masa depan yang lebih baik dengan menekankan pentingnya keterampilan, sikap, dan karakter yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.Dengan berbagai program peningkatan keterampilan dan pelatihan yang relevan, diharapkan para lulusan SMA dan SMK tidak lagi menghadapi masalah kesenjangan keterampilan, melainkan mampu beradaptasi dan berprestasi dalam industri yang terus berkembang. Ini adalah langkah awal menuju visi Kalteng yang makin berkah, dengan SDM yang cerdas, sehat, dan berdaya saing.

Next Post Previous Post