Kesiapan Infrastruktur Jadi Kunci Utama Sebelum Pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN)
Foto : Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia |
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menekankan pentingnya kesiapan
infrastruktur, baik yang bersifat inti maupun pendukung, sebelum pemerintah
resmi pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya, kesiapan ini tidak hanya
terbatas pada bangunan fisik, tetapi juga pada sarana dan prasarana pendukung
lainnya yang berperan vital dalam kelancaran operasional pemerintahan.
“Banyak sekali perangkat pendukung yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan pemerintahan dengan baik di IKN, termasuk kesiapan fasilitas pendukung,” ujar Muhadjir dalam sebuah pernyataan di Jakarta, Selasa.
Ia menegaskan bahwa setiap elemen infrastruktur harus benar-benar siap digunakan sebelum proses perpindahan dimulai. Kesiapan ini berhubungan langsung dengan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas pemerintahan di lokasi baru. Tanpa infrastruktur yang memadai, operasional pemerintahan di IKN dapat mengalami gangguan yang signifikan.
Tantangan Kesiapan Infrastruktur di IKN
Muhadjir juga menyoroti tantangan yang dihadapi selama
beberapa kali ia mengadakan rapat di IKN. Ia mengungkapkan bahwa Kemenko PMK
masih harus "menumpang" di kantor kementerian lain karena fasilitas
kantor Kemenko PMK di IKN belum siap sepenuhnya. "Beberapa kali kami
mengadakan rapat di IKN, namun belum dapat menggunakan kantor Kemenko PMK
sendiri. Kami masih harus meminjam salah satu kantor kementerian lain yang
sebenarnya bukan diperuntukkan bagi Kemenko PMK," ujarnya.
Meski demikian, Muhadjir menyampaikan bahwa secara informal, Kemenko PMK sudah mulai berkantor di IKN dalam beberapa kesempatan. Bahkan, pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi, baik internal maupun lintas kementerian, sebanyak tiga kali di lokasi tersebut. "Secara informal, kami sudah beberapa kali berkantor di IKN. Kami juga telah melakukan rapat koordinasi terkait pemberdayaan masyarakat dan kesiapan sumber daya manusia (SDM) di sekitar IKN," jelasnya.
Muhadjir menambahkan bahwa salah satu prioritas utamanya adalah mempersiapkan SDM lokal yang akan berperan sebagai tulang punggung dari proses administrasi dan birokrasi di IKN. Ia menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat lokal agar mereka tidak hanya menjadi penonton ketika pusat pemerintahan berpindah dari Jakarta ke IKN. "Kami tidak ingin mereka hanya menjadi penonton dari proses ini. Masyarakat sekitar IKN harus siap dan berdaya saing untuk ikut serta dalam proses administrasi dan birokrasi di IKN," tambahnya.
Rencana Pemindahan ASN ke IKN pada 2025
Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas, mengungkapkan bahwa Presiden
Joko Widodo telah memerintahkan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) mulai pindah
ke IKN pada Januari 2025. “Semalam saya menerima perintah dari Bapak Presiden
melalui Pak Pratikno, bahwa pada bulan Januari 2025 ASN harus mulai pindah ke
IKN,” kata Anas.
Rencana awal pemindahan ASN ke IKN sebenarnya dijadwalkan pada bulan September 2024. Namun, hingga awal Oktober 2024, pemindahan tersebut belum terlaksana. Menurut Anas, hal ini bukan disebabkan oleh keterlambatan pembangunan infrastruktur, tetapi lebih karena Presiden meminta agar ekosistem pendukung di IKN lebih matang dan tertata sebelum proses pemindahan dimulai.
"Tadinya dijadwalkan pada September atau Oktober, namun arahan dari Bapak Presiden bukan terkait infrastruktur fisik yang disampaikan oleh Menteri PUPR dan Kepala Otorita IKN. Sebaliknya, Presiden meminta agar ekosistem pendukung yang lebih luas benar-benar dipersiapkan dengan baik," ungkapnya.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Tantangan utama dalam pemindahan pusat pemerintahan ini
terletak pada kesiapan seluruh elemen pendukung, mulai dari infrastruktur
fisik, SDM, hingga ekosistem sosial-ekonomi di sekitar IKN. Pemerintah harus
memastikan bahwa seluruh perangkat pemerintahan dan masyarakat sekitar IKN
dapat berjalan seiring dalam menghadapi perubahan ini.
Di sisi lain, prospek keberhasilan proyek pemindahan ibu kota ini cukup menjanjikan jika semua persiapan berjalan lancar. Pemerintah telah memulai berbagai inisiatif untuk memastikan bahwa IKN bukan hanya sekadar pusat pemerintahan baru, tetapi juga sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang didukung oleh infrastruktur modern dan SDM yang berkualitas.
Upaya pemberdayaan masyarakat lokal di sekitar IKN menjadi salah satu kunci penting dalam mencapai visi ini. Dengan adanya transfer pengetahuan, pelatihan, dan penyediaan lapangan kerja, diharapkan masyarakat setempat dapat menjadi bagian integral dari proses pembangunan IKN. Ini juga akan membantu mengurangi ketimpangan ekonomi antara pusat dan daerah, yang selama ini menjadi salah satu tantangan besar di Indonesia.
Pindahnya pusat pemerintahan ke Ibu Kota Nusantara bukanlah
perkara mudah dan membutuhkan kesiapan yang matang dari berbagai aspek,
terutama infrastruktur. Menko PMK Muhadjir Effendy menekankan bahwa kesiapan
infrastruktur inti dan pendukung sangat penting agar proses perpindahan
berjalan lancar dan efektif. Di sisi lain, pemberdayaan SDM lokal juga menjadi
prioritas agar masyarakat sekitar IKN bisa turut serta dalam pembangunan dan
tidak hanya menjadi penonton.
Dengan perintah dari Presiden Joko Widodo agar ASN mulai pindah ke IKN pada Januari 2025, pemerintah diharapkan dapat menyelesaikan semua persiapan yang diperlukan, termasuk membangun ekosistem pendukung yang solid. Jika berhasil, pemindahan ini tidak hanya akan membawa perubahan pada struktur pemerintahan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitar IKN.