35 Sekolah di Kalimantan Selatan Raih Penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri: Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup yang Menginspirasi
Ilustrasi : Pixabay |
Sebanyak 35 sekolah di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel)
berhasil mencetak prestasi membanggakan dengan meraih penghargaan bergengsi
dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penghargaan tersebut
terdiri dari dua kategori, yaitu Adiwiyata Nasional dan Adiwiyata Mandiri.
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kontribusi sekolah-sekolah
tersebut dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, serta komitmen mereka
dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan di lingkungan sekolah.
Menurut data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Selatan, sebanyak tujuh sekolah berhasil meraih predikat Adiwiyata Mandiri. Sekolah-sekolah tersebut meliputi MAN 1 Hulu Sungai Tengah, SMAN 1 Tanta di Kabupaten Tabalong, SMPN 1 Simpang Empat, SMAN 1 Sungai Loban, dan SMAN 1 Angsana di Kabupaten Tanah Bumbu, MIN 2 Tapin di Kabupaten Tapin, serta SDN SN Kebun Bunga 4 dari Kota Banjarmasin. Selain itu, 28 sekolah lainnya berhasil mendapatkan predikat Adiwiyata Nasional, tersebar di berbagai kabupaten/kota seperti Banjar, Kotabaru, Tanah Bumbu, Tabalong, Tapin, Banjarbaru, dan Banjarmasin.
Program Adiwiyata: Membangun Kepedulian Lingkungan Sejak Dini
Program Adiwiyata sendiri merupakan salah satu upaya yang
diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk
mendorong kepedulian terhadap lingkungan hidup di sekolah-sekolah di seluruh
Indonesia. Program ini bertujuan untuk menanamkan budaya peduli lingkungan
sejak dini kepada siswa, guru, dan seluruh elemen sekolah, sehingga kelestarian
lingkungan menjadi bagian dari keseharian mereka.
Sekolah-sekolah yang meraih predikat Adiwiyata harus melalui proses penilaian yang ketat dengan beragam indikator yang ditetapkan oleh KLHK. Beberapa aspek penting yang dinilai dalam program ini mencakup kebersihan lingkungan sekolah, pengelolaan sanitasi dan drainase yang baik, serta upaya konservasi air dan penghijauan melalui penanaman pohon atau tanaman. Selain itu, sekolah-sekolah Adiwiyata juga harus mampu menerapkan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH) dalam kegiatan sehari-hari.
Penghargaan Adiwiyata sendiri terbagi dalam beberapa tingkatan, yaitu Adiwiyata tingkat kabupaten/kota, Adiwiyata tingkat provinsi, Adiwiyata tingkat nasional, dan Adiwiyata Mandiri. Sekolah-sekolah yang berhasil meraih penghargaan Adiwiyata tingkat nasional dan mandiri ini telah melewati berbagai tahapan penilaian di tingkat yang lebih rendah sebelum akhirnya meraih prestasi di tingkat nasional.
Indikator Penilaian Sekolah Adiwiyata
Untuk dapat meraih predikat Adiwiyata, sebuah sekolah harus
memenuhi sejumlah indikator yang telah ditetapkan oleh KLHK. Salah satu aspek
utama yang menjadi perhatian adalah kebersihan lingkungan sekolah. Sekolah
harus mampu menjaga kebersihan ruang kelas, halaman sekolah, serta area umum
lainnya, seperti kamar mandi dan kantin. Selain kebersihan, pengelolaan
sanitasi dan drainase yang baik juga menjadi salah satu indikator penting.
Sistem sanitasi yang baik akan membantu menjaga kesehatan siswa dan guru, serta
mencegah terjadinya genangan air yang berpotensi menjadi sarang penyakit.
Selain itu, sekolah-sekolah Adiwiyata juga diharapkan mampu melakukan upaya penghijauan melalui penanaman pohon dan tanaman di lingkungan sekolah. Penghijauan ini tidak hanya bertujuan untuk memperindah lingkungan, tetapi juga sebagai bagian dari upaya konservasi air dan menjaga kualitas udara di sekitar sekolah. Upaya-upaya kecil ini diharapkan dapat memberikan dampak besar terhadap pelestarian lingkungan, sekaligus menjadi contoh bagi masyarakat sekitar untuk turut peduli terhadap lingkungan.
Penerapan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH) di sekolah juga menjadi salah satu aspek penilaian penting dalam program Adiwiyata. Sekolah-sekolah harus mampu mengedukasi siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan, baik melalui kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan ekstrakurikuler. Misalnya, melalui kampanye pengurangan penggunaan plastik, pengelolaan sampah, serta kegiatan daur ulang. Hal ini akan menanamkan kesadaran lingkungan kepada siswa sejak usia dini, sehingga mereka tumbuh menjadi generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Keberhasilan 35 Sekolah di Kalsel: Motivasi bagi Sekolah Lain
Keberhasilan 35 sekolah di Kalimantan Selatan dalam meraih
penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri tentunya menjadi prestasi yang patut
diapresiasi. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah
Love, menyampaikan bahwa penghargaan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi
sekolah-sekolah lain untuk terus meningkatkan kualitas serta kepedulian
terhadap lingkungan hidup. Dengan semakin banyaknya sekolah yang terlibat dalam
program Adiwiyata, diharapkan akan terjadi perubahan besar dalam upaya
pelestarian lingkungan hidup, terutama di kalangan generasi muda.
Menurut Alive Yoesfah Love, proses penilaian sekolah-sekolah Adiwiyata tingkat provinsi saat ini masih berlangsung. Diharapkan, lebih banyak sekolah di Kalimantan Selatan yang nantinya akan berhasil meraih predikat Adiwiyata di berbagai tingkatan. Selain itu, penghargaan ini juga menunjukkan bahwa upaya pelestarian lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau lembaga lingkungan, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama, termasuk institusi pendidikan.
Dengan semakin banyaknya sekolah yang berpartisipasi dalam program Adiwiyata, diharapkan akan tercipta generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup. Generasi ini nantinya akan menjadi agen perubahan yang mampu mengatasi berbagai tantangan lingkungan di masa depan, seperti perubahan iklim, polusi, dan penurunan kualitas sumber daya alam.
Mendorong Partisipasi Sekolah Lain untuk Ikut Berprestasi
Salah satu tujuan utama dari program Adiwiyata adalah untuk
menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga kelestarian
lingkungan hidup di kalangan pelajar, guru, dan masyarakat. Oleh karena itu,
peran serta sekolah-sekolah lain sangat penting dalam memperluas dampak positif
dari program ini. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel berharap bahwa
penghargaan ini tidak hanya menjadi akhir dari upaya pelestarian lingkungan,
tetapi menjadi langkah awal untuk mendorong partisipasi lebih banyak sekolah di
seluruh Kalimantan Selatan.
Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak sekolah di berbagai daerah yang tertarik untuk ikut serta dalam program Adiwiyata. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan sejak usia dini. Di masa depan, diharapkan setiap sekolah dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.
Sekolah-sekolah yang telah berhasil meraih penghargaan Adiwiyata, seperti MAN 1 Hulu Sungai Tengah dan SMAN 1 Tanta, dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain yang ingin mengikuti jejak mereka. Pengalaman dan keberhasilan mereka dalam menjaga kebersihan, melakukan penghijauan, serta mengedukasi siswa tentang perilaku ramah lingkungan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah di daerah lain.
Menumbuhkan Kesadaran Lingkungan Melalui Pendidikan
Melalui program Adiwiyata, pemerintah berupaya untuk
menjadikan sekolah sebagai tempat strategis dalam menumbuhkan kesadaran
lingkungan. Dengan melibatkan siswa, guru, dan seluruh komponen sekolah dalam
upaya pelestarian lingkungan, diharapkan nilai-nilai kepedulian terhadap alam
akan tertanam kuat dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pendidikan
lingkungan yang diterapkan di sekolah juga dapat memperkaya kurikulum
pendidikan, sehingga siswa tidak hanya belajar tentang materi akademis, tetapi
juga tentang pentingnya menjaga bumi.
Program ini juga membantu sekolah-sekolah untuk mengembangkan berbagai inovasi dalam mengelola lingkungan. Misalnya, beberapa sekolah telah mulai menerapkan sistem pengelolaan sampah yang baik, seperti memisahkan sampah organik dan anorganik, serta mengadakan program daur ulang. Selain itu, beberapa sekolah juga telah berhasil menciptakan ruang hijau yang berfungsi sebagai laboratorium alam bagi siswa untuk belajar tentang ekosistem, tanaman, dan pentingnya keberlanjutan.
Keberhasilan 35 sekolah di Kalimantan Selatan dalam meraih penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri memberikan harapan bahwa program ini akan terus berkembang di masa depan. Dengan semakin banyaknya sekolah yang berpartisipasi, diharapkan akan tercipta budaya kepedulian lingkungan yang kuat di seluruh lapisan masyarakat. Program Adiwiyata juga menjadi bukti bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap kelestarian alam.
Dalam jangka panjang, program ini diharapkan dapat berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan di Indonesia. Dengan semakin banyaknya sekolah yang menerapkan perilaku ramah lingkungan, diharapkan kualitas lingkungan hidup di sekitar kita akan semakin baik.