Presiden Jokowi Tegaskan Lampu Istana IKN Buatan Lokal: Bukan Impor, Tapi Karya Boyolali

  

Foto : Sekretariat Presiden

Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi menepis anggapan bahwa lampu-lampu di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, adalah barang impor. Jokowi menegaskan bahwa lampu-lampu tersebut tidak didatangkan dari luar negeri, apalagi dari Italia, seperti yang diduga oleh beberapa pihak. Menurut Presiden, lampu-lampu yang mempercantik istana baru tersebut merupakan hasil karya anak bangsa, tepatnya dari Desa Tumang di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

"Saya sempat ditanya, 'Pak, lampu-lampu di Istana IKN itu bagus sekali, pasti dari Italia, ya?' Saya bilang, bukan. Lampu-lampu itu berasal dari Boyolali. Ini murni buatan dalam negeri, buatan Boyolali," ungkap Jokowi saat bersilaturahmi dengan Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama se-Indonesia di Istana Negara IKN, Kalimantan Timur, pada Rabu (25/9/2024).

Presiden Jokowi kemudian bercerita lebih lanjut tentang asal-usul lampu-lampu tersebut. Menurutnya, ia mengetahui dengan pasti siapa pembuat lampu-lampu tersebut. "Saya tahu siapa yang membuat lampu-lampu ini. Saya kenal betul, mereka berasal dari sebuah desa kecil bernama Tumang di Boyolali," tambahnya.

Penjelasan tersebut diberikan Jokowi untuk menegaskan komitmennya dalam menggunakan produk lokal dalam pembangunan IKN. Presiden menjelaskan bahwa semua material yang digunakan untuk membangun gedung-gedung pemerintahan di IKN berasal dari sumber daya dalam negeri. Hal ini sejalan dengan semangat untuk memberdayakan produk lokal dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.

 

Pembangunan dengan Bahan Lokal dan Sumber Daya Manusia Terbaik

Tidak hanya soal bahan material, Jokowi juga menyoroti keterlibatan sumber daya manusia dalam pembangunan IKN. Ia menyebutkan bahwa seluruh pembangunan gedung di IKN dikerjakan oleh putra-putri terbaik Indonesia. “Saya senang sekali bahwa yang mengerjakan ini 100 persen adalah anak-anak bangsa kita sendiri. Bahan-bahannya pun hampir 99 persen dari lokal, tidak ada unsur-unsur impor atau dari luar negeri,” jelas Jokowi dengan nada bangga.

Menurut Presiden, pembangunan IKN memang menjadi proyek besar yang tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Proyek ini membutuhkan perencanaan matang dan kerja keras dari banyak pihak. Jokowi menyebutkan bahwa proses pembangunan IKN diperkirakan akan memakan waktu antara 15 hingga 20 tahun. Dalam rentang waktu tersebut, diharapkan seluruh infrastruktur dan fasilitas yang dibutuhkan bisa selesai dibangun dan berfungsi dengan baik.

IKN dirancang sebagai kota masa depan yang tidak hanya menjadi pusat pemerintahan baru Indonesia, tetapi juga sebagai simbol peradaban modern bangsa. Jokowi mengungkapkan bahwa pembangunan IKN merupakan bagian dari upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia diharapkan menjadi negara maju dan sejahtera.

 

IKN: Wujud Kota Peradaban Baru

Jokowi menjelaskan bahwa pembangunan IKN bukan hanya sekadar membangun gedung atau infrastruktur fisik semata, tetapi juga sebuah upaya untuk menciptakan sebuah kota yang mencerminkan peradaban baru Indonesia. Kota yang akan menjadi pusat pemerintahan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagaimana sebuah kota modern bisa dibangun dengan prinsip-prinsip keberlanjutan, kebersamaan, dan kerja sama.

"Tidak hanya soal pembangunan fisik, IKN ini dirancang sejak awal untuk menciptakan peradaban baru bagi bangsa kita. Ini bukan sekadar memindahkan ibu kota, tetapi memperlihatkan pola pikir baru, semangat kerja baru, serta cara-cara kerja yang lebih efisien dan modern," kata Jokowi. Ia berharap bahwa dengan pembangunan IKN, Indonesia bisa menunjukkan kepada dunia bahwa negara ini mampu membangun sebuah kota modern yang tidak hanya mengandalkan teknologi canggih, tetapi juga berakar kuat pada nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.

Selain itu, Jokowi juga menekankan bahwa IKN dirancang untuk menjadi kota yang inklusif dan bisa menjadi tempat bagi semua orang untuk berkolaborasi dan bekerja sama. Kota ini diharapkan dapat menjadi simbol persatuan dan kebersamaan bangsa Indonesia, di mana semua pihak bisa berkontribusi untuk mewujudkan cita-cita bersama.

 

Lampu Boyolali: Simbol Karya Anak Bangsa

Kisah tentang lampu-lampu di Istana IKN yang berasal dari Boyolali ini mungkin terlihat sederhana, namun memiliki makna yang sangat mendalam. Ini menunjukkan bahwa produk-produk lokal Indonesia sebenarnya memiliki kualitas yang sangat baik dan tidak kalah dengan produk luar negeri. Lampu-lampu yang dibuat oleh pengrajin dari Desa Tumang tersebut kini menjadi bagian dari istana yang akan menjadi pusat pemerintahan negara ini di masa depan.

Desa Tumang di Boyolali memang dikenal sebagai salah satu pusat kerajinan tembaga dan kuningan di Indonesia. Produk-produk dari desa ini telah lama diekspor ke berbagai negara dan digunakan dalam berbagai proyek besar di dalam negeri. Dengan digunakan dalam pembangunan Istana Negara IKN, karya-karya pengrajin dari Tumang ini mendapatkan apresiasi yang lebih luas lagi.

Jokowi berharap bahwa dengan dipakainya produk lokal seperti lampu-lampu dari Boyolali ini, semakin banyak masyarakat yang menyadari bahwa produk-produk lokal Indonesia memiliki kualitas yang sangat baik. Ia juga berharap bahwa hal ini bisa menjadi inspirasi bagi para pengusaha dan pengrajin lokal lainnya untuk terus meningkatkan kualitas produk mereka sehingga bisa bersaing di pasar global.

 

Pentingnya Dukungan pada Produk Lokal

Dukungan terhadap produk lokal bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga soal kebanggaan nasional. Dengan menggunakan produk lokal dalam pembangunan IKN, Jokowi ingin menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar yang harus terus dikembangkan. Ia berharap bahwa dengan dukungan pemerintah, produk-produk lokal bisa semakin berkembang dan menjadi pilihan utama bagi masyarakat.

Jokowi juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih mencintai dan menggunakan produk lokal. Menurutnya, ini bukan hanya soal membeli barang, tetapi juga soal mendukung para pengrajin, pekerja, dan pelaku usaha lokal untuk terus berkembang. Dengan demikian, diharapkan perekonomian nasional bisa tumbuh lebih kuat dan mandiri.

Pembangunan IKN memang menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menunjukkan kemampuan dan potensi yang dimiliki. Dengan melibatkan produk-produk lokal dan tenaga kerja dalam negeri, Jokowi berharap bahwa IKN bisa menjadi simbol kebangkitan nasional yang membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

 

Visi Indonesia Emas 2045

Pembangunan IKN merupakan bagian dari visi besar Jokowi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Ia berharap bahwa pada saat Indonesia merayakan 100 tahun kemerdekaannya, negara ini sudah menjadi negara maju yang sejahtera dan memiliki peran penting di kancah internasional. IKN, sebagai ibu kota baru, diharapkan bisa menjadi pusat dari semua itu.

Namun, Jokowi juga mengingatkan bahwa mewujudkan visi tersebut tidaklah mudah. Dibutuhkan kerja keras, kerja sama, dan komitmen dari semua pihak. Ia berharap bahwa dengan semangat gotong royong, bangsa Indonesia bisa mewujudkan cita-cita tersebut.

Pada akhirnya, kisah tentang lampu-lampu dari Boyolali ini adalah simbol dari semangat Jokowi untuk membangun Indonesia dengan menggunakan potensi dan kekuatan dari dalam negeri. Ini adalah bukti bahwa Indonesia memiliki segalanya untuk menjadi negara besar, asalkan semua pihak mau bekerja keras dan saling mendukung. Dengan semangat tersebut, Jokowi optimistis bahwa IKN bisa menjadi awal dari Indonesia yang lebih baik di masa depan.

Next Post Previous Post