Prabowo Bahas Penguatan Kerja Sama Pertahanan dengan Sultan Brunei dalam Kunjungan Diplomatik
Foto : Kemhan |
Dalam rangka kunjungan kerja resmi ke Brunei Darussalam,
Menteri Pertahanan Republik Indonesia sekaligus Presiden terpilih, Prabowo
Subianto, mengadakan pertemuan dengan Sultan Brunei Darussalam, Hassanal
Bolkiah. Pertemuan ini berlangsung di Istana Nurul Iman, markas kebesaran
Sultan, yang dikenal sebagai salah satu istana terbesar di dunia.
Dalam suasana hangat dan penuh persahabatan, kedua pemimpin membicarakan isu-isu strategis yang berkaitan dengan upaya penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Brunei, khususnya di bidang pertahanan. Pertemuan ini menandai langkah penting dalam upaya kedua negara memperdalam kerja sama di sektor yang vital untuk keamanan nasional mereka masing-masing.
Pembahasan Kerja Sama Pertahanan
Salah satu topik utama yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah pengembangan kerja sama dalam industri pertahanan. Prabowo Subianto, yang terkenal dengan pengalaman dan pengetahuannya di bidang militer, menyampaikan harapannya agar Indonesia dan Brunei dapat menjalin kemitraan strategis dalam pengembangan sistem dan peralatan pertahanan. Ia percaya bahwa dengan berbagi teknologi dan keahlian, kedua negara dapat memperkuat pertahanan mereka masing-masing sesuai dengan kebutuhan spesifik.
"Kami berharap dapat berbagi teknologi dan pengalaman dengan Brunei, sehingga kita bisa bekerja sama untuk mengembangkan sistem pertahanan yang lebih efektif," ungkap Prabowo dengan penuh keyakinan. Ia menekankan pentingnya inovasi teknologi dalam menghadapi tantangan keamanan di masa depan.
Kerja sama dalam bidang pertahanan ini dipandang sebagai langkah yang krusial mengingat perkembangan situasi keamanan global yang semakin kompleks. Kedua negara, meskipun berbeda dalam skala geografis dan populasi, memiliki kepentingan bersama dalam menjaga stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu, Prabowo menilai bahwa kolaborasi ini bisa membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak, tidak hanya dari segi pertahanan fisik, tetapi juga dalam memperkuat kedaulatan nasional.
Kerja Sama Pendidikan Pertahanan
Selain membahas aspek teknis pertahanan, Prabowo juga menyinggung mengenai kerja sama pendidikan militer. Dalam pertemuan tersebut, ia mengungkapkan harapan agar semakin banyak personel militer Brunei yang melanjutkan pendidikan mereka di Indonesia, khususnya di Universitas Pertahanan Republik Indonesia (RIDU).
RIDU, yang saat ini sedang menjalani proses transformasi untuk menjadi lembaga pendidikan berkelas dunia dan berorientasi pada penelitian, menawarkan berbagai program pascasarjana yang relevan dengan kebutuhan militer modern. Prabowo mengundang para perwira Angkatan Bersenjata Brunei untuk mendaftar di program magister yang ditawarkan oleh RIDU, yang meliputi berbagai disiplin ilmu seperti Manajemen Pertahanan, Perang Asimetris, dan Diplomasi Pertahanan.
"Kami dengan senang hati menyambut para perwira Brunei untuk melanjutkan studi di Indonesia. Ini adalah kesempatan yang baik untuk memperkuat ikatan antar kedua negara melalui jalur pendidikan," ujar Prabowo.
Tercatat, Brunei telah mengirimkan perwira militernya ke RIDU sebelumnya, di mana satu perwira berhasil menyelesaikan studi dan lulus pada tahun 2014. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata akan manfaat dari kerja sama di bidang pendidikan militer antara Indonesia dan Brunei. Hingga saat ini, RIDU telah menerima mahasiswa dari berbagai negara, termasuk dari negara-negara besar seperti Australia, Tiongkok, Filipina, dan Malaysia, yang semakin memperkuat posisi universitas tersebut sebagai pusat pendidikan militer internasional.
Prospek Ke Depan dalam Kerja Sama
Pertemuan ini juga membahas berbagai prospek baru dalam bidang kerja sama militer di masa depan. Prabowo melihat potensi besar dalam memperluas hubungan Indonesia-Brunei, tidak hanya terbatas pada aspek pertahanan, tetapi juga di sektor-sektor lain yang dapat mendukung pembangunan ekonomi dan sosial kedua negara. Misalnya, pengembangan teknologi pertahanan lokal yang dapat diadaptasi sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh masing-masing negara.
Indonesia, yang sedang dalam proses modernisasi angkatan bersenjata dan peningkatan kapasitas pertahanan, berharap bisa belajar dari pengalaman Brunei dalam manajemen sumber daya pertahanan. Sebaliknya, Brunei, sebagai negara kecil dengan sumber daya alam yang melimpah, dapat memanfaatkan kerja sama ini untuk memperkuat ketahanan nasionalnya melalui adopsi teknologi dan inovasi yang dikembangkan di Indonesia.
Delegasi Kedua Pihak
Dalam pertemuan penting ini, Prabowo didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi Indonesia. Di antara mereka adalah Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Brunei Darussalam, Ahmad Ubaedillah, serta Sugiono, anggota Komisi I DPR RI yang memiliki peran penting dalam pengawasan kerja sama luar negeri, khususnya di bidang pertahanan.
Di pihak Brunei, Sultan Hassanal Bolkiah didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi negaranya. Mereka termasuk Menteri Pertahanan II YB Pehin Datu Lailaraja Mayjen (Purn) Dato Paduka Seri Haji Awang Halbi bin Haji Mohd Yussof, yang memegang peran kunci dalam pengelolaan pertahanan Brunei. Selain itu, Menteri Luar Negeri II, YB Dato Setia Erywan bin Pehin Datu Pekerma Jaya Haji Mohd Yusof, turut hadir dalam pertemuan ini, bersama pejabat militer dan diplomatik lainnya.
Jamuan Makan Siang Bersama Sultan
Setelah rangkaian pembahasan yang berlangsung dalam suasana konstruktif dan penuh persahabatan, Sultan Hassanal Bolkiah menjamu Prabowo dalam sebuah makan siang pribadi. Momen ini menjadi simbol eratnya hubungan personal antara kedua pemimpin, yang diharapkan dapat menjadi fondasi kuat bagi penguatan hubungan bilateral Indonesia dan Brunei di masa mendatang.
Jamuan makan siang ini tidak hanya sekadar seremonial, tetapi juga mencerminkan kepercayaan dan rasa hormat antara kedua pemimpin. Sultan Hassanal Bolkiah, yang dikenal dengan kepribadiannya yang ramah dan bersahabat, menyambut hangat kunjungan Prabowo, yang dianggap sebagai sahabat dekat Brunei. Kedua pemimpin berbicara lebih lanjut mengenai potensi kerja sama di masa depan, baik di bidang pertahanan maupun di sektor-sektor lain yang dapat memperkuat hubungan kedua negara.
Penutupan Kunjungan dan Rencana Selanjutnya
Usai pertemuan dan jamuan makan siang, Prabowo meninggalkan Brunei untuk melanjutkan kunjungan kerjanya ke Laos. Agenda kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Prabowo untuk memperkuat hubungan Indonesia dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara, sekaligus mempersiapkan Indonesia dalam menghadapi tantangan regional di masa depan.
Kunjungan Prabowo ke Brunei ini menegaskan komitmen Indonesia untuk mempererat kerja sama dengan negara-negara tetangga dalam menghadapi berbagai tantangan global, khususnya di bidang pertahanan dan keamanan. Dengan semangat kebersamaan dan kerja sama, Indonesia dan Brunei diharapkan dapat terus memperkuat hubungan bilateral mereka demi kepentingan bersama dalam menciptakan stabilitas dan keamanan di kawasan Asia Tenggara.