Penguatan Kerja Sama Indonesia-Malaysia: KRI Tawau Jalin Kolaborasi dengan Ketua Menteri Sabah

  

Foto : WIkipedia

Konsulat Republik Indonesia (KRI) Tawau baru-baru ini melakukan kunjungan kehormatan ke Ketua Menteri Negeri Sabah, Datuk Seri Panglima Haji Hajiji bin Haji Noor. Pertemuan yang berlangsung di Kantor Jabatan Ketua Menteri di Menara Kinabalu, Kota Kinabalu, ini membahas berbagai inisiatif untuk mempererat kerja sama di berbagai bidang antara Indonesia dan Malaysia, khususnya di wilayah Sabah dan provinsi-provinsi di Pulau Kalimantan.

 

Pengenalan Konsul Baru KRI Tawau

Konsul RI Tawau yang baru, Aris Heru Utomo, memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan diri terkait penugasannya sebagai Kepala Perwakilan di Konsulat RI Tawau yang baru. Ia menyampaikan harapan besar agar hubungan antara Indonesia dan Malaysia, terutama yang melibatkan lima wilayah kerja KRI Tawau—Tawau, Kunak, Lahad Datu, Kalabakan, dan Semporna—dapat semakin erat. Kelima wilayah ini memiliki hubungan historis dan kultural yang kuat dengan Indonesia, khususnya dengan provinsi-provinsi di Pulau Kalimantan.

 

Penguatan Kerja Sama Sosial Budaya

Salah satu topik utama yang dibahas adalah pentingnya menjaga dan meningkatkan hubungan antar masyarakat kedua negara, atau yang dikenal dengan istilah people-to-people contact. Ini menjadi sangat relevan mengingat banyaknya warga Malaysia yang memiliki darah keturunan Indonesia, terutama dari etnis Jawa, Bugis, dan Nusa Tenggara.

Menurut Konsul Aris, hubungan sosial budaya yang baik akan memberikan dampak positif bagi kedua negara. “Interaksi yang baik antara masyarakat Indonesia dan Malaysia dapat memperkuat rasa persaudaraan dan saling pengertian, yang pada akhirnya akan menciptakan hubungan yang harmonis di kawasan perbatasan,” ujarnya.

 

Apresiasi Terhadap Dukungan Pendidikan bagi Anak PMI

Dalam bidang pendidikan, Konsul RI memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Negeri Sabah atas dukungannya terhadap pendidikan anak-anak Indonesia yang orang tuanya bekerja di ladang. Mereka memiliki kesempatan untuk belajar melalui Community Learning Center (CLC), yang dikelola bersama oleh perusahaan perkebunan dan para guru Indonesia yang ditugaskan oleh Pemerintah Indonesia.

Konsul RI berharap jumlah CLC di ladang-ladang dapat terus bertambah, mengingat tingginya kebutuhan akan fasilitas pendidikan bagi anak-anak PMI (Pekerja Migran Indonesia). Selain itu, ia juga menyampaikan permohonan agar surat izin pendirian beberapa CLC yang sudah diajukan dapat segera disetujui. Hal ini penting agar keberadaan CLC di ladang-ladang tersebut tidak dianggap ilegal, sehingga anak-anak PMI dapat belajar dengan tenang dan aman.

 

Perlindungan WNI: Pemutihan dan Legalitas Pekerja

Dalam bidang perlindungan WNI, Konsul RI juga mengapresiasi kebijakan Pemerintah Negeri Sabah yang memberikan kesempatan pemutihan bagi para pendatang tanpa dokumen atau yang melebihi izin tinggal. Kebijakan ini sangat membantu para WNI yang sebelumnya berada dalam status ilegal untuk mendapatkan legalitas yang jelas dan bekerja secara sah.

“Kebijakan ini menguntungkan banyak pihak, baik pekerja maupun pemberi kerja. Para pekerja bisa mendapatkan upah yang layak sesuai ketentuan, sedangkan para pemberi kerja tidak perlu khawatir akan deportasi pekerja mereka akibat pelanggaran imigrasi,” jelas Konsul Aris.

 

Potensi Kerja Sama Ekonomi Perbatasan

Pembahasan lain yang tak kalah penting adalah kerja sama ekonomi perbatasan. Ketua Menteri Sabah dan Konsul RI sepakat bahwa perpindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur membuka peluang besar untuk memperkuat kerja sama ekonomi perbatasan. Dengan keberadaan ibu kota baru yang lebih dekat dengan Sabah, diharapkan konektivitas perdagangan antara kedua wilayah bisa lebih ditingkatkan, tidak hanya melalui jalur laut tetapi juga darat dan udara.

Ketua Menteri Sabah mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang menyelesaikan pembangunan jalan di perbatasan Sei Menggaris. Selain itu, mereka juga tengah menjajaki kemungkinan pembukaan jalur transportasi udara antara Tawau dan Tarakan oleh maskapai penerbangan Malaysia. Hal ini diyakini akan semakin memperkuat hubungan dagang antara Sabah dan Kalimantan Timur.

Pertemuan ini juga membahas tantangan-tantangan yang dihadapi dalam kerja sama kedua negara, terutama di kawasan perbatasan. Salah satunya adalah masalah keamanan dan penegakan hukum di wilayah perbatasan yang sering menjadi perhatian. Oleh karena itu, kedua pihak sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang keamanan, termasuk dalam penanganan masalah penyelundupan dan imigran gelap.

Selain itu, kedua pihak juga sepakat untuk memperkuat koordinasi dalam pengembangan infrastruktur perbatasan. Ketua Menteri Sabah berharap pembangunan infrastruktur perbatasan dapat memperlancar arus barang dan manusia, yang pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian di kedua wilayah. Ia juga berharap pemerintah Indonesia dapat terus berkolaborasi dengan pihaknya dalam pengembangan infrastruktur ini.

Konsul RI dan Ketua Menteri Sabah menegaskan pentingnya sinergitas antara kedua belah pihak untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang seperti sosial budaya, pendidikan, perlindungan WNI, serta pengembangan ekonomi dan perdagangan perbatasan. Konsul Aris menekankan bahwa keberhasilan kerja sama ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga peran serta aktif dari masyarakat dan dunia usaha di kedua negara.

Sebagai penutup, Konsul RI menyampaikan harapannya agar hubungan antara Indonesia dan Malaysia, khususnya di Sabah, dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat kedua negara. “Kerja sama yang baik antara Indonesia dan Malaysia di Sabah akan menjadi contoh yang baik bagi hubungan bilateral kedua negara di wilayah lainnya,” tuturnya.

Ketua Menteri Sabah pun menyambut baik komitmen yang disampaikan oleh Konsul RI. Ia berharap, kunjungan kehormatan ini akan menjadi awal dari hubungan yang lebih erat dan produktif antara Sabah dan wilayah kerja KRI Tawau. Pertemuan ini mencerminkan keseriusan kedua belah pihak dalam memajukan kesejahteraan masyarakat di perbatasan melalui kerja sama yang kuat dan berkesinambungan.

Dengan semangat kebersamaan dan saling pengertian, hubungan Indonesia-Malaysia di Sabah diharapkan akan semakin harmonis dan berdaya guna, membawa kemakmuran bagi kedua negara di masa mendatang.

Next Post Previous Post