Jokowi Safari ke Daerah: Langkah Strategis Menuju Akhir Masa Jabatan dari IKN

  

Foto : Sekretariat Presiden

Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan ini semakin sering terdengar akan lebih sering berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga masa jabatannya sebagai presiden berakhir pada 20 Oktober 2024. Kabar ini pun memunculkan spekulasi terkait langkah-langkah terakhir yang diambil Jokowi dalam rangka mengakhiri periode kepemimpinannya. Namun, Jokowi memberikan klarifikasi bahwa meskipun ia akan berkantor di IKN, dirinya masih tetap akan melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah di Indonesia. Yang membedakan kali ini adalah titik keberangkatan dan kepulangannya yang akan dimulai dari IKN.

Dalam sebuah wawancara singkat setelah meninjau Pasar Delimas Lubuk Pakam, Sumatera Utara, pada Selasa, 10 September 2024, Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak akan sepenuhnya menetap di IKN. Ia memastikan bahwa dirinya akan terus berkeliling ke berbagai daerah, sebagaimana yang telah menjadi ciri khas dari gaya kepemimpinannya selama hampir dua periode menjabat sebagai presiden. “Saya akan tetap muter ke semua daerah, hanya saja mungkin keberangkatan saya nanti dari IKN,” ujar Jokowi saat menjawab pertanyaan mengenai apakah ia akan menghabiskan sisa masa jabatannya di IKN.

Tak hanya itu, Jokowi juga mengungkapkan keinginannya untuk mencoba fasilitas Bandara Nusantara yang sedang dibangun di IKN. Bandara tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu akses utama menuju dan keluar dari ibu kota baru ini. Namun, Jokowi juga menyadari bahwa kesiapan bandara tersebut masih dalam proses, sehingga tidak menutup kemungkinan ia akan tetap menggunakan Bandara Balikpapan jika Bandara Nusantara belum sepenuhnya siap. “Kita lihat nanti, kalau bandara di IKN sudah bisa digunakan, ya kita mulai terbang dari sana. Tapi kalau belum, ya dari Balikpapan,” tambahnya.

 

IKN Sebagai Titik Awal Baru

IKN, yang kini mulai menunjukkan bentuk nyatanya, merupakan salah satu warisan terpenting dari kepemimpinan Jokowi. Ibu kota baru ini bukan sekadar simbol perpindahan pusat pemerintahan, melainkan juga representasi dari ambisi besar Jokowi untuk menciptakan pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia. Proyek IKN mencerminkan visi jangka panjang Jokowi dalam mengurangi ketergantungan negara pada Pulau Jawa dan mempercepat pengembangan wilayah di luar Jawa, khususnya Kalimantan Timur. Dengan menjadikan IKN sebagai pusat pemerintahan baru, Jokowi ingin menciptakan paradigma baru dalam pembangunan nasional.

Keputusan Jokowi untuk berkantor di IKN dalam beberapa bulan terakhir masa jabatannya memiliki makna yang mendalam. Ia seolah ingin menegaskan bahwa pembangunan IKN bukan sekadar proyek yang direncanakan di atas kertas, tetapi benar-benar diwujudkan secara nyata. Dengan berkantor di Istana Garuda, Jokowi ingin merasakan langsung atmosfer kerja di ibu kota baru ini sebelum estafet kepemimpinan berpindah ke presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Dalam pernyataan tertulis yang dirilis pada Senin, 9 September 2024, Kepala Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi, menjelaskan alasan Jokowi memilih untuk mulai berkantor di IKN. Salah satu alasan utama adalah karena Istana Garuda, yang menjadi kantor resmi presiden di IKN, sudah siap digunakan. Hasan menambahkan bahwa langkah ini sangat wajar, mengingat pembangunan Istana Garuda merupakan bagian dari warisan Jokowi yang akan dikenang oleh generasi mendatang. “Ini adalah legacy beliau, sangat wajar jika presiden ingin merasakan bekerja di Istana Garuda sebelum masa jabatannya berakhir,” ujar Hasan.

Meski demikian, Hasan menegaskan bahwa agenda kerja Jokowi tidak akan terhenti meskipun ia berada di IKN. Presiden tetap akan menjalankan berbagai kegiatan pemerintahan seperti biasa, termasuk melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah di Indonesia. “Presiden tetap akan melakukan kunjungan kerja ke berbagai wilayah, hanya saja keberangkatannya dimulai dari IKN. Untuk beberapa kegiatan tertentu, mungkin akan didelegasikan kepada Wakil Presiden,” imbuh Hasan.

 

Kesiapan Infrastruktur IKN

Perpindahan pusat pemerintahan ke IKN bukan tanpa tantangan. Meski pembangunannya telah berjalan cukup signifikan, masih banyak aspek yang perlu disempurnakan, termasuk infrastruktur pendukung seperti transportasi dan fasilitas publik. Salah satu fokus utama adalah pembangunan Bandara Nusantara, yang akan menjadi salah satu gerbang utama untuk akses ke dan dari IKN. Bandara ini dirancang untuk melayani penerbangan domestik maupun internasional, dengan harapan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitar.

Namun, proses pembangunan bandara ini masih dalam tahap penyelesaian, dan Jokowi pun menyadari pentingnya kesiapan infrastruktur tersebut sebelum digunakan secara penuh. Meskipun demikian, semangat Jokowi untuk berkantor di IKN tetap tak surut. Ia menegaskan bahwa penggunaan Bandara Balikpapan sebagai alternatif sementara adalah langkah yang bijak untuk memastikan kelancaran aktivitasnya selama masa transisi ini.

Selain Bandara Nusantara, infrastruktur lain seperti jalan tol, perumahan, serta fasilitas pemerintahan juga terus dibangun untuk mendukung keberlanjutan IKN sebagai pusat pemerintahan. Dengan semakin rampungnya berbagai proyek tersebut, IKN semakin mendekati visi Jokowi sebagai pusat pemerintahan modern yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Keputusan Jokowi untuk memulai berkantor di IKN adalah salah satu cara untuk menunjukkan kepada publik bahwa pembangunan ibu kota baru ini bukan sekadar wacana, tetapi merupakan kenyataan yang dapat diandalkan.

 

Masa Transisi Menuju Kepemimpinan Baru

Sebagai seorang presiden yang memimpin selama dua periode, Jokowi telah mengalami berbagai dinamika politik dan ekonomi yang membentuk Indonesia saat ini. Dengan mendekati akhir masa jabatannya, perhatian publik tidak hanya tertuju pada berbagai warisan yang ia tinggalkan, tetapi juga pada proses transisi menuju pemerintahan yang baru. Prabowo Subianto, yang terpilih sebagai presiden berikutnya, akan dilantik pada 20 Oktober 2024, menandai babak baru dalam sejarah politik Indonesia.

Dalam konteks transisi ini, langkah Jokowi untuk mulai berkantor di IKN juga dapat dilihat sebagai bagian dari persiapan estafet kepemimpinan. Dengan memastikan bahwa IKN berfungsi dengan baik sebagai pusat pemerintahan, Jokowi ingin meyakinkan bahwa pemindahan ibu kota dapat berjalan mulus di bawah kepemimpinan yang baru. Tindakan ini juga menunjukkan bahwa Jokowi tetap berkomitmen untuk melaksanakan tugas-tugas kenegaraan hingga detik terakhir masa jabatannya.

Next Post Previous Post