Strategi Rosan Roeslani dalam Meningkatkan Investasi Asing untuk Membangun IKN: Tantangan dan Harapan

  

Foto : CNBC Indonesia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaruh harapan besar pada Rosan Roeslani, Menteri Investasi yang baru saja dilantik, untuk mendorong masuknya investasi asing dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Penugasan ini bukan tanpa alasan. Jokowi melihat bahwa keterlibatan investor asing akan menjadi kunci penting dalam mewujudkan ambisi besar pemerintah membangun IKN, bukan hanya sebagai pusat pemerintahan baru, tetapi juga sebagai simbol modernitas dan keberlanjutan Indonesia.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta, Jokowi menekankan kepada Rosan bahwa pembangunan IKN membutuhkan dukungan dari berbagai sumber, terutama dari luar negeri. Menurut Jokowi, meski investor lokal sudah menunjukkan komitmen mereka, kehadiran investor asing akan memberikan dimensi baru dan memperkuat ekosistem investasi di IKN. Ini sejalan dengan visi Jokowi yang ingin menjadikan IKN sebagai proyek yang bersifat global dan mampu menarik perhatian dunia.

Rosan Roeslani, yang sebelumnya memiliki rekam jejak yang panjang di dunia investasi, dianggap sebagai figur yang tepat untuk menjalankan misi ini. Dalam keterangannya kepada media setelah pertemuan tersebut, Rosan menyampaikan bahwa dirinya siap menjalankan amanah Presiden untuk memperkuat daya tarik IKN di mata investor asing.

Ia menyadari bahwa keberhasilan IKN bukan hanya terletak pada infrastruktur yang dibangun, tetapi juga pada bagaimana proyek ini mampu menarik minat dan partisipasi dari berbagai pihak, termasuk investor internasional. Rosan menegaskan bahwa dengan pengalaman yang dimilikinya, ia akan berupaya keras untuk memastikan bahwa investasi asing, terutama dari negara-negara yang sudah memiliki rekam jejak positif di Indonesia, dapat mengalir ke IKN.

"Saya diberi tugas oleh Bapak Presiden untuk lebih proaktif dalam menarik investasi asing ke IKN. Dengan latar belakang saya di dunia investasi, saya akan fokus pada negara-negara yang sudah lama berinvestasi di Indonesia, seperti Singapura, dan memperkenalkan IKN sebagai peluang besar yang tidak boleh mereka lewatkan," ujar Rosan.

Rosan memahami bahwa Singapura, sebagai salah satu mitra dagang dan investasi terbesar Indonesia, memiliki potensi besar untuk turut serta dalam pembangunan IKN. Negara kota ini memiliki pemahaman yang mendalam tentang iklim bisnis Indonesia dan memiliki modal serta teknologi yang dapat mendukung pembangunan IKN. Oleh karena itu, Rosan akan berupaya keras untuk membangun kerjasama yang lebih erat dengan Singapura dan negara-negara lain yang memiliki potensi investasi besar.

Namun, Rosan juga menyadari bahwa tantangan yang dihadapinya tidaklah mudah. Di satu sisi, Indonesia harus mampu menawarkan keunggulan yang kompetitif dibandingkan dengan negara-negara tetangga yang juga agresif menarik investasi asing. Beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, seperti Vietnam dan Thailand, terus melakukan reformasi kebijakan untuk menarik minat investor. Hal ini menuntut Indonesia untuk tidak hanya memperbaiki iklim investasi dalam negeri, tetapi juga menciptakan regulasi yang lebih fleksibel dan menarik.

Rosan meyakini bahwa dengan tata aturan yang jelas dan lingkungan investasi yang kondusif, Indonesia bisa bersaing di tingkat regional dan global. Namun, ia juga menegaskan pentingnya untuk terus melakukan pembenahan di sektor-sektor yang masih dianggap kurang ramah terhadap investor asing. Dalam hal ini, Rosan berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai instansi terkait guna menciptakan iklim investasi yang lebih baik, mulai dari penyederhanaan perizinan hingga penyelesaian masalah-masalah yang kerap menghambat investasi.

Presiden Jokowi juga memberikan arahan kepada Rosan untuk melanjutkan upaya pemenuhan target investasi nasional yang telah dicanangkan sebesar Rp1.650 triliun. Saat ini, target tersebut telah tercapai sebesar 50,3 persen, dan Rosan memiliki tugas untuk memastikan sisa target dapat tercapai dalam waktu yang tersisa. Ini bukanlah tugas yang mudah, mengingat waktu yang semakin sempit dan tantangan ekonomi global yang semakin kompleks.

Selain target investasi, Rosan juga mendapat mandat untuk mempercepat hilirisasi sumber daya mineral, seperti nikel dan bauksit, serta sektor pertanian dan perkebunan. Hilirisasi ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas Indonesia sebelum diekspor, sehingga mampu memberikan kontribusi ekonomi yang lebih besar bagi negara. Rosan menyadari bahwa hilirisasi adalah salah satu kunci utama untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.

Dalam pandangannya, hilirisasi tidak hanya soal menambah nilai ekonomi, tetapi juga tentang membangun kemandirian ekonomi nasional. Dengan memproses bahan mentah menjadi produk setengah jadi atau jadi, Indonesia tidak lagi bergantung pada impor produk jadi dari luar negeri. Ini akan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan negara, dan memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional.

Namun, Rosan juga menekankan bahwa hilirisasi membutuhkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga pelaku usaha. Tanpa kerjasama yang baik, program hilirisasi ini tidak akan berjalan efektif. Oleh karena itu, ia berencana untuk melakukan berbagai langkah strategis, termasuk dialog intensif dengan para pelaku industri dan pemangku kepentingan lainnya, guna memastikan program hilirisasi berjalan sesuai rencana.

Dalam menjalankan tugas-tugas ini, Rosan harus bergerak cepat. Dengan sisa masa pemerintahan yang tinggal dua bulan lagi, ia dituntut untuk membuat keputusan yang cepat namun tepat. Waktu yang singkat ini menjadi tantangan tersendiri bagi Rosan, tetapi ia yakin bahwa dengan dukungan penuh dari Presiden dan seluruh elemen pemerintah, target-target yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Selain itu, Rosan juga berencana untuk melakukan promosi intensif ke luar negeri guna menarik minat investor asing. Ia akan mengunjungi negara-negara potensial dan melakukan presentasi tentang peluang investasi di IKN. Dalam setiap kesempatan, Rosan akan menyampaikan bahwa IKN bukan sekadar proyek pembangunan biasa, tetapi sebuah proyek yang mencerminkan masa depan Indonesia yang lebih maju dan berkelanjutan.

Rosan juga akan berusaha meyakinkan investor bahwa Indonesia adalah tempat yang tepat untuk berinvestasi, dengan menjelaskan berbagai insentif dan kemudahan yang ditawarkan pemerintah. Selain itu, ia juga akan menunjukkan komitmen Indonesia dalam menciptakan iklim bisnis yang sehat dan adil bagi semua pihak.

Namun, Rosan juga tidak menutup mata terhadap berbagai tantangan yang mungkin muncul di lapangan. Ia sadar bahwa investasi asing tidak selalu berjalan mulus dan seringkali menghadapi berbagai kendala, baik itu masalah birokrasi, perizinan, hingga isu-isu sosial dan lingkungan. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya dialog terbuka antara pemerintah dan investor, serta penyelesaian masalah secara cepat dan efektif.

Dalam upaya menarik investasi asing, Rosan juga akan melibatkan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan organisasi internasional. Ia percaya bahwa kerjasama yang baik antara pemerintah dan sektor swasta akan menjadi kunci sukses dalam menarik investasi. Selain itu, Rosan juga akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan bahwa kebijakan dan regulasi yang ada dapat mendukung masuknya investasi asing.

Secara keseluruhan, Rosan Roeslani memiliki tugas besar dan berat dalam waktu yang relatif singkat. Tantangan yang dihadapinya tidak hanya berasal dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri, di mana persaingan untuk menarik investasi semakin ketat. Namun, dengan pengalaman dan komitmen yang dimilikinya, Rosan optimis bahwa ia dapat menjalankan tugas ini dengan baik.

Dalam beberapa bulan ke depan, Rosan akan menjadi sosok yang menentukan arah investasi asing di Indonesia, terutama dalam konteks pembangunan IKN. Kesuksesannya dalam menarik investasi asing akan menjadi salah satu indikator utama keberhasilan pemerintah dalam membangun Ibu Kota Nusantara sebagai pusat pemerintahan yang modern dan berkelanjutan. Keberhasilan ini juga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, serta memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.

Meskipun tantangan besar ada di depan mata, Rosan tetap percaya bahwa dengan kerja keras, kerjasama, dan dukungan dari berbagai pihak, target-target yang telah ditetapkan oleh Presiden Jokowi dapat tercapai. Rosan berkomitmen untuk melaksanakan amanah ini dengan penuh dedikasi, dan ia berharap bahwa hasil dari usahanya ini akan memberikan manfaat yang besar bagi bangsa dan negara.

Next Post Previous Post