Strategi Besar Pemprov Kaltara dalam Meningkatkan Produksi Padi: Mewujudkan Swasembada Beras dan Kesejahteraan Petani
Foto : Ist |
Di tengah tantangan global terhadap ketahanan pangan,
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terus menunjukkan keseriusan
dalam memperkuat sektor pertanian. Gubernur Kaltara, DR (HC) H. Zainal A.
Paliwang, M.Hum, memberikan komitmen penuh dengan menghadiri dan meresmikan
Gerakan Perluasan Areal Tanam dan Peningkatan Produksi Padi. Acara ini digelar
pada Kamis, 1 Agustus, di Dusun Sekang, Desa Antutan, Kecamatan Tanjung Palas.
Dengan kehadiran berbagai pemangku kepentingan, kegiatan ini menjadi simbol
penting dalam upaya percepatan pencapaian swasembada beras di wilayah Kaltara.
Dalam pidato pembukaannya, Gubernur Zainal menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang mendalam kepada Menteri Pertanian Republik Indonesia (RI) atas dukungan yang diberikan untuk meningkatkan hasil pertanian di Kalimantan Utara. Menurutnya, program yang telah dialokasikan oleh Kementerian Pertanian bukan hanya sekedar bantuan, tetapi juga merupakan dorongan bagi para petani untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi mereka. “Pertanian adalah tulang punggung ekonomi lokal dan menjadi penopang utama kemakmuran daerah. Oleh karena itu, setiap dukungan yang datang harus dijadikan motivasi untuk mencapai hasil terbaik,” ujar Gubernur Zainal dengan penuh semangat.
Pemprov Kaltara, di bawah kepemimpinan Gubernur Zainal, tak henti-hentinya menjalin kerja sama erat dengan Kementerian Pertanian dalam berbagai program strategis. Tujuan utama dari program ini adalah untuk memaksimalkan potensi lahan yang ada, memperluas areal tanam padi, serta menerapkan teknologi dan metode pertanian yang lebih maju. Salah satu langkah inovatif yang diperkenalkan adalah teknik tumpang sisip, yang memungkinkan penanaman padi gogo di antara tanaman perkebunan. Dengan teknik ini, petani dapat memanfaatkan lahan secara optimal tanpa perlu membuka lahan baru yang bisa berdampak negatif terhadap lingkungan.
Sebagai bentuk komitmen nyata dalam mendukung program-program yang telah digagas, Pemprov Kaltara juga menyediakan stimulus berupa bantuan sarana dan prasarana pertanian yang menyebar ke seluruh wilayah provinsi. Bantuan ini mencakup penyediaan benih padi unggul yang ditujukan untuk lahan seluas 1.000 hektar. Selain itu, pemerintah juga memberikan mesin pengolahan tanah, sistem irigasi perpipaan, obat-obatan, dan fasilitas penanganan pascapanen. Semua ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas petani sekaligus memastikan kualitas hasil pertanian yang dihasilkan tetap tinggi.
Lebih lanjut, Gubernur Zainal menjelaskan bahwa Kabupaten Bulungan, sebagai salah satu sentra produksi padi terbesar di Kaltara, menerima perhatian khusus. Pemerintah memberikan berbagai bantuan, termasuk benih padi dengan label ungu yang mencakup area seluas 580 hektar, serta benih padi dengan label putih yang dikhususkan untuk penangkar padi seluas 55 hektar. Selain itu, Pemprov Kaltara juga menyediakan dua unit cultivator, dua unit traktor roda dua, tiga unit power thresher, dua paket irigasi perpipaan, serta pembangunan jalan usaha tani. Semua bantuan ini merupakan bagian dari strategi intensifikasi pertanian di Bulungan, yang diharapkan dapat meningkatkan produksi padi dengan kualitas unggul.
Namun, Gubernur Zainal menyadari bahwa teknologi dan infrastruktur saja tidak cukup untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, perhatian besar juga diberikan pada pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pertanian. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menyelenggarakan program sekolah lapang, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam budidaya padi. Melalui program ini, para petani diajak untuk belajar dan memahami cara-cara modern dalam bertani, yang tidak hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga menjaga keberlanjutan lahan pertanian.
Gubernur Zainal menegaskan pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi petani. Dengan pengetahuan yang cukup, petani akan lebih siap menghadapi tantangan di lapangan, baik dari segi teknis budidaya maupun manajemen usaha tani. “Kami ingin para petani di Kaltara menjadi petani yang cerdas dan inovatif, mampu memanfaatkan teknologi serta pengetahuan terbaru untuk meningkatkan produktivitas lahan mereka,” kata Gubernur Zainal. Ia juga menambahkan bahwa dengan adanya program sekolah lapang ini, petani diharapkan bisa lebih mandiri dan tidak bergantung sepenuhnya pada bantuan pemerintah.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Zainal juga memanfaatkan momen tersebut untuk menyalurkan bantuan sosial berupa Usaha Ekonomi Produktif (UEP) kepada masyarakat yang membutuhkan. Bantuan ini disalurkan kepada 26 Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dengan total nilai sebesar Rp 520.000.000,- dan kepada 77 individu dengan total bantuan sebesar Rp 220.303.000,-. Bantuan ini mencakup lima kabupaten/kota di seluruh Provinsi Kaltara, dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas usaha kecil masyarakat serta mendorong kesejahteraan ekonomi mereka.
Menurut Gubernur Zainal, bantuan sosial ini merupakan salah satu wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang kurang mampu. “Kami berharap bantuan UEP ini dapat menjadi modal awal bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha mereka. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk menciptakan masyarakat Kaltara yang mandiri dan sejahtera,” ungkapnya. Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kesejahteraan masyarakat merupakan prioritas utama dalam setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah provinsi.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting yang berperan dalam mendukung sektor pertanian di Kaltara. Di antaranya adalah Tenaga Ahli Kementerian Pertanian RI, Prof. Dr. Ir. Andi Muhammad Syakir, M.S., Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Dr. Muhammad Ami, S.PI., M.Si., Wakil Bupati Bulungan, Inkong Ala, SE, M.Si., dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara, Ir. Heri Rudiyono, M.Si. Kehadiran mereka menunjukkan adanya sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan ketahanan pangan di wilayah Kaltara.
Gubernur Zainal menyatakan bahwa kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah merupakan kunci sukses dalam mencapai swasembada beras di Kalimantan Utara. Menurutnya, dengan dukungan penuh dari Kementerian Pertanian serta partisipasi aktif dari masyarakat, target tersebut bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai. “Kami percaya bahwa dengan kerja sama yang solid, kita bisa mewujudkan Kaltara sebagai salah satu lumbung padi nasional,” tegasnya.
Selain fokus pada peningkatan produksi, Gubernur Zainal juga menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan. Ia menjelaskan bahwa dalam setiap program pertanian yang digagas, aspek kelestarian lingkungan selalu menjadi pertimbangan utama. “Kami ingin memastikan bahwa upaya peningkatan produksi tidak merusak lingkungan. Oleh karena itu, kami mendorong praktik pertanian yang ramah lingkungan, seperti penggunaan pupuk organik dan teknologi irigasi yang efisien,” jelasnya.
Gubernur juga mengingatkan pentingnya diversifikasi pertanian di Kaltara. Ia mendorong para petani untuk tidak hanya fokus pada padi, tetapi juga mengembangkan tanaman pangan lainnya yang memiliki potensi ekonomi tinggi. Diversifikasi ini, menurutnya, akan membantu petani dalam menghadapi fluktuasi harga dan risiko gagal panen. “Kami ingin petani di Kaltara memiliki lebih banyak pilihan dalam bertani, sehingga mereka bisa lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan iklim dan kondisi pasar,” ujarnya.
Dalam jangka panjang, Gubernur Zainal berharap bahwa Kaltara tidak hanya menjadi daerah yang swasembada beras, tetapi juga menjadi eksportir pangan yang berdaya saing tinggi di tingkat nasional maupun internasional. “Kami ingin produk pertanian Kaltara dikenal luas, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Ini adalah cita-cita besar yang ingin kami capai bersama dengan seluruh masyarakat Kaltara,” ungkapnya.
Dengan berbagai langkah strategis yang telah diambil, Pemprov Kaltara optimis bahwa tujuan swasembada beras dapat tercapai. Namun, Gubernur Zainal juga mengingatkan bahwa keberhasilan ini tidak bisa dicapai dalam waktu singkat. “Ini adalah sebuah proses yang membutuhkan waktu, kerja keras, dan kesabaran. Tetapi kami percaya bahwa dengan tekad yang kuat dan kerja sama yang baik, kita bisa mencapai hasil yang kita inginkan,” tutupnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan peninjauan langsung oleh Gubernur Zainal dan para pejabat terkait ke lahan pertanian di Dusun Sekang, Desa Antutan. Mereka melihat secara langsung bagaimana para petani bekerja dan berdiskusi tentang tantangan yang mereka hadapi di lapangan. Gubernur juga memberikan beberapa arahan kepada petani untuk lebih memanfaatkan bantuan yang telah diberikan, serta mengajak mereka untuk terus semangat dalam menjalankan aktivitas pertanian.
Dengan segala upaya yang telah dilakukan, Provinsi Kalimantan Utara di bawah kepemimpinan Gubernur Zainal A. Paliwang menunjukkan komitmen yang kuat dalam membangun sektor pertanian yang berkelanjutan. Peningkatan produksi padi tidak hanya menjadi tujuan utama, tetapi juga merupakan bagian dari visi besar untuk menciptakan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Kaltara. Melalui sinergi yang solid antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, cita-cita besar untuk mewujudkan swasembada beras dan kesejahteraan petani di Kaltara kini semakin dekat menjadi kenyataan.