Sinergi Akademik Lintas Negara: IAIN Pontianak dan UNIMAS Sarawak Menuju Kolaborasi Penelitian Berkelanjutan
Foto : IAIN Pontianak |
Kerjasama internasional antara Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Pontianak dan Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS) terus memperlihatkan
perkembangan signifikan. Pada tanggal 6 Agustus 2024, kedua institusi
pendidikan tinggi ini mengadakan pertemuan penting di Kampus UNIMAS, Kota
Samarahan, Sarawak, untuk membahas rencana penelitian kolaboratif yang memiliki
cakupan internasional. Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari kerjasama yang
sudah terjalin sejak penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) pada
tahun 2023, yang bertujuan untuk memperkuat hubungan akademik dan penelitian
antara dua negara bertetangga ini.
Pertemuan Bersejarah di UNIMAS
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Dekan Fakulti Pendidikan,
Bahasa, dan Komunikasi (FPBK) UNIMAS, Dr. Dilah bin Tuah, yang diiringi oleh
para akademisi terkemuka dari universitas tersebut. Di antaranya adalah
Pengurus Kanan UNIMAS Business School (UBS), Dr. Siti Mariam; Dekan Fakulti
Sain Sosial dan Kemanusiaan (FSSK), Dr. Kiky Kirina; Wakil Dekan FPBK, Dr.
Jamali Bujang Sanawi; dan Ketua Jabatan Pendidikan, Prof. Madya Dr.
Zaimuarifuddin. Kehadiran para tokoh akademik ini menandakan betapa seriusnya
UNIMAS dalam menjajaki potensi kerjasama lebih lanjut dengan IAIN Pontianak.
Dari pihak IAIN Pontianak, hadir Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. Syarif, bersama rombongan yang terdiri dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Ismail Ruslan; Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), Yusriadi; Kepala Biro AUAK, Dr. Ridwansyah; Kepala Bagian Perencanaan, Suhaimi, M.Pd; Wakil Dekan Bidang Akademik FTIK, Eka Hendry, M.Pd; serta dua analis perencana, Noviansyah dan Arief Masbukhin. Partisipasi mereka menunjukkan keseriusan IAIN Pontianak dalam menjalin kerjasama yang lebih erat dengan UNIMAS, yang diharapkan akan memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan akademik dan penelitian di kedua lembaga.
Latar Belakang Kerjasama: MOU dan Implementasinya
Rencana penelitian kolaboratif yang menjadi fokus pembahasan
ini bukanlah inisiatif yang muncul secara tiba-tiba. Sebelumnya, pada tahun
2023, IAIN Pontianak dan UNIMAS telah menandatangani Memorandum of
Understanding (MOU) yang menjadi dasar dari berbagai bentuk kerjasama yang akan
dilakukan. MOU ini menjadi payung hukum dan pedoman bagi kedua belah pihak
dalam menjalin hubungan yang saling menguntungkan, khususnya dalam bidang
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Foto : Suara Kalbar |
Kerjasama ini memiliki tujuan yang sangat strategis, yakni untuk meneliti isu-isu perbatasan negara yang relevan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Isu-isu ini mencakup berbagai aspek mulai dari sosial, ekonomi, budaya, hingga lingkungan, yang semuanya sangat relevan bagi negara-negara yang berbatasan seperti Indonesia dan Malaysia. Dengan kolaborasi ini, diharapkan dapat ditemukan solusi-solusi inovatif dan berkelanjutan untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada di kawasan perbatasan.
Diskusi Teknis dan Implementasi Rencana Penelitian
Dalam pertemuan ini, Dr. Dilah bin Tuah menjelaskan bahwa
diskusi yang berlangsung merupakan kelanjutan dari pembicaraan sebelumnya yang
telah diadakan di Pontianak. Diskusi kali ini lebih menekankan pada aspek
teknis pelaksanaan kegiatan kolaboratif internasional. "Kami telah
membahas berbagai persoalan teknis yang terkait dengan pelaksanaan program ini.
Langkah-langkah yang dibicarakan telah disesuaikan dengan peraturan dan
kebijakan dari kedua belah pihak, sehingga program ini dapat mengakomodasi
kebutuhan dan keinginan baik dari IAIN Pontianak maupun UNIMAS," ungkap
Dr. Dilah.
Penekanan pada aspek teknis ini sangat penting mengingat penelitian kolaboratif yang direncanakan melibatkan berbagai disiplin ilmu dan membutuhkan koordinasi yang ketat antara kedua lembaga. Selain itu, dengan perbedaan sistem pendidikan dan regulasi di masing-masing negara, kerjasama ini perlu dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan kebijakan yang berlaku di kedua belah pihak. Oleh karena itu, pembahasan mengenai detail teknis seperti metodologi penelitian, pembagian tugas, serta penyusunan timeline menjadi fokus utama dalam pertemuan ini.
Kerjasama yang Sudah Terjalin
Selain membahas rencana penelitian kolaboratif, pertemuan
ini juga menjadi ajang untuk mengevaluasi kerjasama yang sudah berjalan antara
IAIN Pontianak dan UNIMAS. Kerjasama akademik antara kedua institusi ini telah
dimulai dengan berbagai kegiatan seperti seminar bersama, kuliah umum yang
melibatkan mahasiswa dan dosen dari kedua belah pihak, serta program student
mobility bagi mahasiswa IAIN Pontianak yang berkesempatan untuk belajar di
UNIMAS. Program student mobility ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar
yang berharga bagi mahasiswa, tetapi juga mempererat hubungan antar mahasiswa
dari kedua negara.
Selain itu, sejumlah dosen dari IAIN Pontianak saat ini tengah melanjutkan pendidikan doktoral (S3) di UNIMAS. Ini merupakan salah satu bentuk nyata dari komitmen kedua institusi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan tinggi. Melalui program doktoral ini, para dosen diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan kompetensi akademik mereka, tetapi juga dapat membawa pulang pengetahuan dan pengalaman yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di IAIN Pontianak.
Dr. Dilah menegaskan kembali komitmen UNIMAS dalam mendukung kerjasama ini. "Kami siap untuk terus mendukung dan bekerja sama dengan IAIN Pontianak dalam berbagai bidang akademik. Kerjasama ini bukan hanya tentang penelitian, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa saling belajar dan berkembang bersama," tegasnya.
Mematangkan Rencana Kolaborasi: Tantangan dan Harapan
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN
Pontianak, Dr. Ismail Ruslan, menjelaskan bahwa pertemuan ini sangat penting
untuk mematangkan rencana kegiatan dan menyelaraskan persepsi antara kedua
institusi. Menurutnya, aspek teknis dari kegiatan riset ini harus dipersiapkan
dengan sangat baik, agar hasil penelitian yang dihasilkan tidak hanya
bermanfaat untuk dosen yang terlibat, tetapi juga berkontribusi pada
peningkatan akreditasi lembaga.
"Kerjasama ini bukan hanya tentang melaksanakan penelitian, tetapi juga bagaimana kita bisa menghasilkan output yang benar-benar berkualitas dan bermanfaat bagi kedua lembaga. Oleh karena itu, persiapan yang matang sangat diperlukan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan penelitian," ujar Dr. Ismail.
Selain itu, Dr. Ismail juga menyoroti pentingnya kesamaan persepsi antara kedua belah pihak dalam menjalankan kerjasama ini. "Kita harus memiliki visi yang sama tentang apa yang ingin kita capai melalui kerjasama ini. Dengan begitu, kita bisa bekerja lebih efisien dan efektif," tambahnya.
Antusiasme dari Pimpinan IAIN Pontianak
Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. Syarif, tidak dapat
menyembunyikan antusiasmenya terhadap program kolaborasi riset internasional
ini. Bagi Prof. Syarif, program ini bukan sekadar proyek penelitian biasa,
melainkan bagian integral dari upaya untuk mencapai visi dan misi lembaga yang
dipimpinnya. Ia melihat kolaborasi ini sebagai peluang besar untuk
mengembangkan kapabilitas akademik dosen dan mahasiswa IAIN Pontianak,
sekaligus meningkatkan reputasi institusi di kancah internasional.
"Saya sangat antusias dengan program ini karena saya melihat banyak potensi yang bisa kita kembangkan bersama. Ini bukan hanya tentang penelitian, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa memperkuat posisi IAIN Pontianak di tingkat internasional," ujarnya.
Prof. Syarif juga menegaskan bahwa komitmen IAIN Pontianak dalam kerjasama ini sangat kuat, sebagaimana dibuktikan dengan kehadiran tim dari IAIN Pontianak dalam pertemuan ini. "Saya membawa tim untuk membahas ini secara langsung dengan pihak UNIMAS, agar kita bisa segera memulai langkah-langkah konkret dalam pelaksanaan program ini," tambahnya.
Upaya untuk Meningkatkan Kompetensi Peneliti
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, dalam waktu dekat
akan diadakan kegiatan upgrading penelitian yang melibatkan dosen-dosen dari
IAIN Pontianak dan UNIMAS. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
para dosen dalam melakukan penelitian, terutama dalam konteks penelitian
kolaboratif internasional. Upgrading ini juga akan menjadi ajang untuk
mempererat relasi antara para peneliti dari kedua institusi, sehingga dapat
tercipta sinergi yang lebih baik dalam pelaksanaan penelitian di masa depan.
Upgrading penelitian ini merupakan salah satu bentuk persiapan menyeluruh yang dilakukan oleh kedua belah pihak sebelum memulai penelitian kolaboratif.