Lambang Garuda di IKN: Ikon Indonesia Sentris

 

Foto : IKN.id

Indonesia kini melangkah ke arah baru dengan pengalihan ibu kota negara ke Kalimantan Timur, sebuah langkah bersejarah yang diharapkan mampu meratakan pembangunan di seluruh negeri. Salah satu simbol paling mencolok dari perubahan ini adalah lambang Garuda di Istana Garuda IKN yang menghadap ke depan, menandakan era baru yang lebih Indonesia sentris dan bukan lagi Jawa sentris.

 

Mengubah Paradigma Pembangunan: Indonesia Sentris

Dalam acara ASN Festival 2024 di Jakarta, Deputi Sosial Budaya Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Alimudin, menekankan bahwa pembangunan Istana Garuda di IKN dengan lambang Garuda yang menghadap ke depan mencerminkan komitmen pemerintah untuk meratakan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. "Sekarang, lambang Garuda kita menatap ke depan. Ini artinya kita menjadikan IKN sebagai simbol Indonesia sentris, bukan lagi Jawa sentris," ujar Alimudin.

Posisi kepala Garuda yang menghadap ke depan di Istana Garuda IKN adalah bukti nyata dari upaya pemerintah untuk menghapus stereotip bahwa pembangunan hanya terfokus di Jawa. Alimudin menegaskan bahwa lambang Garuda ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperluas pembangunan ke seluruh daerah di Indonesia, termasuk wilayah timur yang selama ini dianggap kurang berkembang dibandingkan daerah barat.

 

Dari Orde Baru ke Era Jokowi: Simbolisme Garuda

Pada masa Orde Baru, kepala Garuda pada lambang negara menengok ke kanan, yang seringkali diasosiasikan dengan kemajuan daerah barat Indonesia dibandingkan daerah timur. "Hari ini, Garuda kita di IKN melihat ke depan, tidak lagi miring ke kiri atau ke kanan. Kalau dulu pada zaman Orde Baru, kita mengatakan pantas saja daerah barat lebih maju dibandingkan Indonesia timur, karena Garudanya lihat ke kanan," jelas Alimudin.

Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberikan nama Istana Garuda pada gedung di IKN juga menandai komitmen untuk perubahan tata kelola pemerintahan. Nama tersebut dicetuskan oleh Jokowi karena lambang burung Garuda memiliki makna mendalam bagi bangsa Indonesia, sebagai simbol persatuan dan kebangsaan yang merangkul semua wilayah.

 

Pemindahan Ibu Kota: Upaya Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan

Rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur oleh Presiden Jokowi adalah bagian dari strategi besar untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan. Alimudin mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi menyadari tantangan besar dalam mengubah tata kelola pemerintahan tanpa memindahkan ibu kota. "Pak Presiden pernah mengatakan bahwa meski dirinya menjadi presiden lima kali pun, tidak akan mampu mengubah tata kelola pemerintahan tanpa memindahkan ibu kota. Maka, salah satu langkah yang diambil adalah memindahkan ibu kota negara kita, memulai dengan tata kelola yang baru," kata Alimudin, mengutip ucapan Presiden Jokowi.

 

Istana Garuda: Pusat Simbolis dan Administratif

Presiden Jokowi secara resmi memberikan nama gedung Kantor Presiden di Ibu Kota Nusantara, Penajam Paser Utara (PPU), sebagai Istana Garuda. Istana Kepresidenan IKN akan dikenal sebagai Istana Negara. Hal ini dikonfirmasi oleh Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuldjono, setelah rapat internal dengan Presiden Jokowi di Istana Garuda IKN pada Senin (29/7). "Beliau menyampaikan, ini Istana Garuda, bukan Kantor Presiden lagi, tapi namanya Istana Garuda. Yang di bawah, Istana Negara," kata Basuki dalam konferensi pers di lobi Istana Garuda.

Istana Negara IKN adalah bangunan megah yang menjadi kediaman resmi Presiden Indonesia, terletak di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Sementara itu, Istana Garuda berada tepat di belakang Istana Negara pada dataran lahan yang lebih tinggi, menjadi tempat bagi Presiden untuk berkantor.

 

Istana Garuda: Menyongsong Masa Depan Indonesia

Basuki yang juga menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut bahwa penamaan istana untuk fasilitas kegiatan Presiden ini memiliki makna resmi dan dapat dikenal masyarakat luas. Dengan simbol Garuda yang menghadap ke depan, Indonesia diharapkan mampu memutus stigma pembangunan Jawa sentris dan menyongsong masa depan yang lebih adil dan merata bagi seluruh wilayah di Nusantara.

Langkah-langkah konkret ini menunjukkan komitmen pemerintahan Jokowi untuk membangun Indonesia yang lebih inklusif dan terintegrasi. Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur bukan hanya sekadar pemindahan fisik, tetapi juga perubahan paradigma dalam cara pandang dan tata kelola pemerintahan. Melalui simbol Garuda yang menghadap ke depan, Indonesia diharapkan mampu mengarahkan masa depannya dengan lebih baik, merata, dan berkeadilan bagi seluruh rakyatnya.

 

Dampak Pembangunan IKN terhadap Wilayah

Pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur diprediksi akan memberikan dampak besar terhadap pembangunan wilayah tersebut. Dengan adanya pusat pemerintahan baru, Kalimantan Timur diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang tidak hanya menguntungkan daerah setempat, tetapi juga Indonesia secara keseluruhan. Infrastruktur yang dibangun di IKN, termasuk jalan, jembatan, dan fasilitas umum, akan meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas wilayah ini dengan bagian lain dari Indonesia.

Pemerataan pembangunan ini diharapkan dapat mengurangi ketimpangan antara daerah barat dan timur Indonesia. Dengan adanya pusat pemerintahan di Kalimantan Timur, diharapkan akan muncul pusat-pusat ekonomi baru yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah sekitar.

 

Komitmen terhadap Lingkungan dan Keberlanjutan

Selain fokus pada pembangunan fisik, pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur juga mencakup komitmen terhadap lingkungan dan keberlanjutan. Pemerintah berencana untuk membangun IKN sebagai kota hijau yang ramah lingkungan dengan menggunakan teknologi modern yang efisien dan berkelanjutan. Konsep kota hijau ini mencakup penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah yang efisien, serta pelestarian alam dan keanekaragaman hayati.

Pemindahan ibu kota ini juga diharapkan dapat mengurangi tekanan terhadap Jakarta, yang selama ini menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi Indonesia. Jakarta menghadapi berbagai masalah seperti kemacetan lalu lintas, polusi udara, dan penurunan permukaan tanah. Dengan pemindahan ibu kota, beban Jakarta diharapkan dapat berkurang dan kota ini dapat lebih fokus pada pengembangan sebagai pusat ekonomi dan bisnis.

 

Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan IKN

Pemerintah juga mengajak partisipasi masyarakat dalam pembangunan IKN. Masyarakat lokal di Kalimantan Timur diharapkan dapat berperan aktif dalam proses pembangunan, baik melalui pekerjaan konstruksi, penyediaan layanan, maupun inisiatif bisnis lokal. Partisipasi masyarakat ini penting untuk memastikan bahwa manfaat dari pemindahan ibu kota dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Pemerintah juga berkomitmen untuk menjaga hak-hak masyarakat adat dan memastikan bahwa pembangunan IKN tidak merugikan mereka. Dialog dan konsultasi dengan masyarakat adat dilakukan untuk memastikan bahwa kepentingan mereka diakomodasi dalam proses pembangunan.

 

Tantangan dan Harapan Masa Depan

Meskipun pemindahan ibu kota ini membawa banyak harapan, tantangan besar tetap ada. Salah satunya adalah memastikan bahwa pembangunan IKN dapat dilakukan dengan efisien dan tepat waktu. Selain itu, menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan juga menjadi tantangan yang harus dihadapi.

Namun, dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan partisipasi aktif dari masyarakat, pemindahan ibu kota ini diharapkan dapat menjadi langkah maju bagi Indonesia. Simbol Garuda yang menghadap ke depan di Istana Garuda IKN menjadi pengingat bahwa Indonesia sedang bergerak menuju masa depan yang lebih baik, merata, dan berkeadilan.

 

Menuju Indonesia yang Lebih Inklusif

Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur dan simbol Garuda yang menghadap ke depan di Istana Garuda IKN menandai era baru dalam pembangunan Indonesia. Langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk meratakan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia dan menghapus stereotip Jawa sentris. Dengan fokus pada tata kelola pemerintahan yang lebih baik, pemerataan pembangunan, dan komitmen terhadap lingkungan, pemindahan ibu kota ini diharapkan dapat membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih inklusif dan berkeadilan bagi seluruh rakyatnya.

Langkah ini juga menunjukkan bahwa Indonesia sedang berusaha mengubah cara pandang dan pendekatan dalam pembangunan nasional. Melalui pemindahan ibu kota, diharapkan muncul pusat-pusat pertumbuhan baru yang dapat mendorong perkembangan ekonomi di berbagai daerah. Dengan partisipasi aktif dari masyarakat dan komitmen kuat dari pemerintah, pemindahan ibu kota ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju negara yang lebih maju dan berkeadilan.

Next Post Previous Post