Dubes Ubaedillah: Membangun Solidaritas WNI di Perantauan sebagai Kekuatan Nasional

  

Foto : KBRI Bandar Seri Begawan

Di tengah perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-79, Duta Besar Republik Indonesia untuk Brunei Darussalam, Achmad Ubaedillah, mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan solidaritas bagi seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri. Ucapan tersebut tidak hanya sekadar seruan moral, tetapi juga panggilan untuk memperkokoh ikatan sosial di antara WNI, khususnya di perantauan, di mana keberagaman sering kali menjadi tantangan tersendiri.

Dalam pidatonya yang penuh makna, Dubes Ubaedillah menyampaikan pesan penting kepada ratusan WNI yang hadir dalam upacara pengibaran bendera di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. Beliau menekankan bahwa meskipun para WNI datang dari berbagai daerah dengan latar belakang budaya dan tradisi yang berbeda, semangat persatuan tidak boleh luntur. "Kita yang hadir di sini memakai pakaian tradisional yang berbeda-beda karena kita berasal dari daerah yang juga berbeda. Tetapi, kita tetap harus menjaga persatuan dan solidaritas, saling membantu dan memelihara kerukunan bersama, terutama di perantauan ini," tegasnya.

Upacara bendera yang berlangsung pada Sabtu pagi itu menjadi simbol dari semangat kebersamaan yang tak lekang oleh waktu dan jarak. Meskipun jauh dari tanah air, ratusan WNI yang hadir menunjukkan antusiasme tinggi, mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Keberagaman busana tradisional yang mereka kenakan mencerminkan betapa kayanya budaya Indonesia, sekaligus mengingatkan akan pentingnya menjaga keutuhan sebagai sebuah bangsa.

Upacara dimulai sejak pukul 07.00 waktu setempat, dengan Dubes Ubaedillah bertindak sebagai inspektur upacara. Beliau memimpin jalannya upacara dengan penuh khidmat, sementara Mayor Arm Gunawan dipercaya sebagai komandan upacara. Dalam suasana yang penuh nasionalisme, bendera Merah Putih dikibarkan oleh pasukan pengibar bendera, yang terdiri dari 16 pelajar Indonesia tingkat SMP dan SMA. Para pelajar ini telah dipilih dan dilatih secara khusus untuk menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) KBRI Bandar Seri Begawan. Pengukuhan mereka sebagai Paskibraka dilakukan pada 15 Agustus 2024 oleh Dubes Ubaedillah sendiri.

Dalam suasana yang penuh makna ini, tidak hanya sekadar upacara bendera yang menjadi sorotan. Sebagai bagian dari peringatan HUT RI, KBRI Bandar Seri Begawan juga memberikan penghargaan kepada sejumlah individu yang telah memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan WNI di Brunei Darussalam. Penghargaan ini diberikan kepada WNI maupun warga negara Brunei yang telah berperan aktif dalam meningkatkan ekonomi serta melindungi hak-hak WNI di negara tersebut.

Salah satu penghargaan yang diberikan adalah Satyalencana Karya Satya. Penghargaan ini diserahkan kepada lima pejabat KBRI Bandar Seri Begawan yang telah mengabdi selama 20 dan 10 tahun. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi dan kinerja mereka yang telah memberikan pelayanan terbaik bagi WNI di Brunei. Selain itu, penghargaan khusus juga diberikan kepada staf KBRI yang dinilai memiliki kinerja terbaik sepanjang tahun 2024.

Momentum ini menjadi sangat berharga, karena dihadiri oleh beragam komunitas WNI yang tinggal di Brunei. Salah satu kelompok yang turut memeriahkan acara adalah komunitas motor asal Indonesia yang sedang melakukan tur ke Malaysia dan Brunei. Tur ini dilakukan dalam rangka memperingati HUT RI sekaligus mempromosikan Indonesia di negara-negara tetangga. Sebanyak 60 anggota komunitas motor ini hadir dalam upacara, membawa semangat kebersamaan dan nasionalisme yang kental. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa perayaan kemerdekaan tidak terbatas pada tempat, tetapi dapat dilakukan di mana saja, termasuk di negeri orang.

Dalam pidatonya, Dubes Ubaedillah tidak hanya menyoroti pentingnya menjaga solidaritas antar WNI, tetapi juga mempertegas peran mereka sebagai duta bangsa. Menurutnya, setiap WNI yang tinggal di luar negeri adalah representasi dari Indonesia. Oleh karena itu, menjaga citra positif bangsa dan negara di mata dunia adalah tanggung jawab bersama. "Kita semua adalah duta bangsa. Perilaku kita, cara kita berinteraksi, dan bagaimana kita menjalin hubungan dengan masyarakat setempat akan mencerminkan Indonesia di mata mereka. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga sikap yang baik, menunjukkan nilai-nilai positif yang diajarkan oleh bangsa kita," ucapnya.

Pesan Dubes Ubaedillah ini bukan tanpa alasan. Brunei Darussalam, sebagai negara tetangga yang memiliki kedekatan historis dan budaya dengan Indonesia, menjadi tempat di mana ribuan WNI menetap. Banyak dari mereka yang bekerja di berbagai sektor, mulai dari tenaga kerja profesional hingga pekerja migran. Dalam situasi seperti ini, menjaga nama baik bangsa dan saling membantu sesama WNI menjadi hal yang sangat penting. Solidaritas tidak hanya akan memperkuat ikatan sosial di antara WNI, tetapi juga akan membantu mereka menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul di negeri orang.

Selain itu, Dubes Ubaedillah juga menyoroti pentingnya kerjasama antara WNI dengan masyarakat lokal. Dalam konteks ini, beliau mengapresiasi warga negara Brunei yang telah menjalin hubungan baik dengan WNI dan berkontribusi dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi dan perlindungan hak-hak WNI. Penghargaan yang diberikan kepada warga negara Brunei tersebut adalah bukti nyata bahwa kerjasama antar bangsa dapat membawa manfaat positif bagi kedua belah pihak.

Upacara peringatan HUT RI ini juga menjadi ajang refleksi bagi WNI di Brunei Darussalam. Dalam suasana yang penuh nasionalisme, mereka diajak untuk merenungkan kembali makna kemerdekaan dan bagaimana nilai-nilai kebangsaan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun berada jauh dari tanah air, semangat kebangsaan harus tetap berkobar dan diwujudkan dalam tindakan nyata, baik dalam bentuk solidaritas antar sesama WNI maupun dalam kontribusi mereka bagi masyarakat setempat.

Dubes Ubaedillah berharap agar peringatan HUT RI ini tidak hanya menjadi sekadar seremoni tahunan, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga persatuan dan solidaritas sebagai modal utama dalam menghadapi tantangan di perantauan. "Kita mungkin jauh dari Indonesia, tetapi semangat Indonesia harus selalu ada di hati kita. Dengan menjaga solidaritas, kita tidak hanya memperkuat diri kita sendiri, tetapi juga memperkuat bangsa kita di mata dunia," ujarnya menutup pidatonya dengan penuh harapan.

Perayaan HUT RI ke-79 di KBRI Bandar Seri Begawan ini memberikan banyak pelajaran berharga bagi WNI di Brunei. Di tengah keberagaman dan tantangan hidup di negeri orang, persatuan dan solidaritas menjadi kunci untuk tetap bertahan dan berkembang. Dengan semangat kebersamaan yang kuat, WNI di Brunei tidak hanya bisa menjaga identitas mereka sebagai bangsa Indonesia, tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif bagi kedua negara.

Pada akhirnya, pesan Dubes Ubaedillah ini tidak hanya berlaku bagi WNI di Brunei, tetapi juga bagi seluruh WNI yang tinggal di berbagai belahan dunia. Solidaritas, persatuan, dan kerjasama adalah nilai-nilai yang harus selalu dijaga, di mana pun mereka berada. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai ini, WNI di perantauan akan selalu menjadi kebanggaan bagi Indonesia, sebuah bangsa yang besar dengan semangat kebersamaan yang tak pernah pudar.

Next Post Previous Post