Perspektif Ekonomi IKN di Bawah Kepemimpinan Prabowo-Gibran

Foto : Kompas

Pada masa depan yang penuh dengan tantangan ekonomi dan politik, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi salah satu topik hangat yang diperbincangkan. Banyak pihak penasaran bagaimana nasib proyek ambisius ini di bawah pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Eko Listiyanto, ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), memberikan pandangannya tentang bagaimana IKN akan berkembang dalam konteks anggaran terbatas dan prioritas kebijakan lainnya.

 

Komitmen Prabowo terhadap IKN

Menurut Eko, Prabowo Subianto telah menunjukkan komitmennya untuk tidak menghentikan proyek IKN. Komitmen ini penting karena memberikan sinyal bahwa pemerintah ingin melanjutkan pembangunan ibu kota baru, meskipun dengan segala keterbatasan yang ada. "Prabowo berkomitmen untuk tidak meninggalkan IKN, namun karena keterbatasan anggaran, dana yang dialokasikan tidak akan besar," ujar Eko dalam sebuah Diskusi Publik tentang Warisan Utang ke Pemerintahan Mendatang yang diadakan di Jakarta pada 4 Juli.

 

Realitas Anggaran dan Tantangan Ekonomi

Eko menjelaskan bahwa secara realistis, anggaran pemerintah tidak mencukupi untuk melakukan investasi besar-besaran di IKN. Dalam pandangannya, pembangunan IKN akan berjalan dengan anggaran yang minimal, sehingga proyek ini tampak seperti "hidup segan mati tak mau." Eko memperkirakan anggaran yang dialokasikan untuk IKN di era Prabowo akan berkisar antara Rp10 triliun hingga Rp15 triliun, jauh dari cukup untuk merealisasikan rencana awal pembangunan ibu kota baru.

 

Utang Jatuh Tempo dan Prioritas Kebijakan

Selain masalah anggaran yang terbatas, Eko juga menyoroti beban utang yang harus dihadapi pemerintah. Pada tahun depan, utang jatuh tempo pemerintah diperkirakan mencapai Rp800 triliun, yang akan menjadi tantangan besar dalam pengalokasian anggaran. Di tengah beban utang yang besar ini, Prabowo juga memiliki program unggulan lainnya yang harus diutamakan, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG), yang membutuhkan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk tahun depan.

 

Potensi Ekonomi Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Eko menyarankan agar Prabowo lebih fokus pada program MBG dibandingkan dengan proyek IKN. Program MBG dinilai memiliki potensi besar untuk menstimulasi ekonomi domestik jika dikelola dengan baik. Dengan melibatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), program ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan memberikan dampak positif yang lebih luas. Eko menekankan pentingnya desain kelembagaan yang baik dalam pelaksanaan program ini agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

 

Peran UMKM dalam Program MBG

Pelibatan UMKM dalam program MBG menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan program ini. Dengan memastikan bahwa UMKM terlibat dalam penyediaan makanan bergizi, program ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja. Eko menyarankan agar pemerintah memastikan bahwa produk pangan yang digunakan dalam program MBG adalah produk lokal, bukan impor. Hal ini penting untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi dari program ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat lokal.

 

Tantangan dan Rekomendasi untuk Pembangunan IKN

Meskipun proyek IKN tidak akan dihentikan, Eko mengingatkan bahwa desain kelembagaan untuk proyek ini harus direncanakan dengan baik. Keterlibatan para pelaku ekonomi lokal menjadi kunci agar proyek ini tidak bergantung pada impor, terutama untuk produk pangan dalam program makan siang bergizi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi dari proyek IKN dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat lokal.

Masa depan IKN di era Prabowo-Gibran akan ditandai dengan anggaran yang terbatas, namun proyek ini tetap akan dilanjutkan meskipun tidak dengan skala yang besar. Prioritas akan diberikan pada program MBG yang memiliki potensi lebih besar untuk menstimulasi ekonomi domestik. Kelembagaan yang baik dan keterlibatan UMKM menjadi faktor kunci untuk keberhasilan program ini dan untuk memastikan bahwa proyek IKN dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat.

 

Dampak Sosial dan Politik dari Pembangunan IKN

Selain dampak ekonomi, pembangunan IKN juga memiliki implikasi sosial dan politik yang perlu diperhatikan. Pemindahan ibu kota ke Kalimantan diharapkan dapat mengurangi ketimpangan pembangunan antara Jawa dan daerah lainnya. Namun, proses pemindahan ini juga harus dilakukan dengan mempertimbangkan aspek sosial, seperti relokasi penduduk dan dampaknya terhadap masyarakat lokal.

 

Tantangan Lingkungan dalam Pembangunan IKN

Pembangunan IKN di Kalimantan juga menghadapi tantangan lingkungan yang tidak kalah penting. Kalimantan dikenal sebagai paru-paru dunia dengan hutan hujan tropis yang luas. Pembangunan ibu kota baru harus dilakukan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan menjaga keseimbangan ekosistem. Pemerintah perlu memastikan bahwa pembangunan infrastruktur tidak merusak hutan dan habitat satwa liar di Kalimantan.

 

Strategi Pembiayaan Pembangunan IKN

Di tengah keterbatasan anggaran, pemerintah perlu mencari strategi pembiayaan alternatif untuk pembangunan IKN. Kerjasama dengan pihak swasta, investasi asing, dan penggunaan skema public-private partnership (PPP) dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah anggaran. Pemerintah juga perlu mengoptimalkan penggunaan anggaran yang ada dengan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan dana.

 

Masa Depan IKN dalam Perspektif Global

Pembangunan IKN bukan hanya proyek nasional, tetapi juga memiliki implikasi global. Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia perlu menunjukkan kepada dunia bahwa pembangunan ibu kota baru dapat dilakukan dengan sukses dan berkelanjutan. IKN diharapkan dapat menjadi simbol kemajuan dan inovasi yang menarik perhatian investor internasional.

Dalam menghadapi tantangan pembangunan IKN, pemerintah perlu memastikan bahwa setiap langkah yang diambil didasarkan pada perencanaan yang matang dan mempertimbangkan berbagai aspek ekonomi, sosial, lingkungan, dan politik. Dengan komitmen yang kuat dan strategi yang tepat, pembangunan IKN dapat menjadi kenyataan yang membawa manfaat besar bagi seluruh rakyat Indonesia. Proyek ini tidak hanya menjadi simbol kemajuan, tetapi juga sebagai bukti bahwa dengan kerjasama dan kerja keras, Indonesia dapat mencapai visi masa depannya.

Next Post Previous Post