Peran BNPB dalam Menjamin Ketahanan Ibu Kota Nusantara dari Bencana Banjir Hingga 25 Tahun Kedepan

 

Foto : Seketariat Kabinet

Jakarta. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sedang mempersiapkan peta risiko ketahanan bencana untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Peta ini dirancang untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi, terutama banjir, dalam 25 tahun mendatang.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan pada Jumat (5/7/24), "BNPB terlibat dalam penyusunan peta risiko untuk saat ini, yang belum ada populasi, bahkan untuk risiko yang mungkin terjadi dalam 20-25 tahun ke depan."

Menurut Abdul, peta risiko ini sudah diintegrasikan dalam rencana pembangunan infrastruktur, seperti pengendalian aliran sungai, pembangunan drainase, dan daerah resapan air. Penerapan peta risiko ini sangat penting mengingat topografi IKN yang merupakan dataran rendah dan dilintasi Sungai Sepaku, yang rentan meluap dan menyebabkan banjir saat hujan deras. BNPB juga telah menerapkan berbagai upaya pengendalian untuk mengurangi risiko banjir yang berasal dari wilayah Penajam Paser Utara, yang berbatasan dengan IKN.

Dalam upaya pengendalian ini, BNPB bekerja sama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta untuk memaksimalkan fungsi resapan air dan normalisasi aliran sungai di Penajam Paser Utara. Hasilnya sudah terlihat, seperti pada banjir terakhir yang melanda Desa Karang Jinawi, Suka Raja, dan Bukit Raya pada Senin (26/6), yang dapat segera diatasi sehingga tidak berdampak pada IKN. Masyarakat desa tersebut pun dapat segera kembali beraktivitas.

BNPB bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah melakukan operasi modifikasi cuaca dengan menyemai 16 ton garam untuk mengendalikan hujan di IKN.

"Intinya, semua bentuk risiko bencana sudah masuk dalam kajian yang menunjang kelancaran aktivitas percepatan pembangunan di sana kini dan nanti," ujar Abdul.

Pengendalian bencana hidrometeorologi seperti banjir menjadi fokus pemerintah, terutama karena potensi hujan yang tinggi di Kalimantan. Pemerintah berencana mengadakan upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-79 secara perdana di IKN pada 17 Agustus 2024, yang akan dihadiri oleh tamu dari dalam dan luar negeri.

Saat ini, proyek lapangan upacara dan Istana Negara, yang dibangun melalui kerja sama operasional oleh PT PP dan PT Wijaya Karya, telah mencapai progres 77,9 persen, melebihi target sebelumnya sebesar 73 persen. Beberapa fasilitas yang sudah terbangun termasuk area plaza tamu agung, lapangan upacara, area lobi, dan area kolom 34 pilar.

BNPB menekankan pentingnya pemanfaatan peta risiko dalam perencanaan infrastruktur di IKN. Peta ini membantu dalam memitigasi risiko bencana dengan memastikan bahwa setiap pembangunan memperhitungkan potensi bencana di masa depan. Peta ini juga mencakup berbagai skenario risiko, dari banjir hingga gempa bumi, dan membantu perencana kota dalam mengambil keputusan yang lebih baik terkait lokasi dan desain bangunan serta infrastruktur lainnya.

Proses penyusunan peta risiko ini melibatkan berbagai pihak, termasuk ahli geologi, hidrologi, dan meteorologi, serta masukan dari masyarakat setempat. BNPB juga menggunakan teknologi canggih seperti pemetaan satelit dan model komputer untuk memprediksi dan mengelola risiko bencana.

Selain itu, BNPB juga berfokus pada pendidikan dan pelatihan masyarakat setempat untuk meningkatkan kesiapsiagaan mereka terhadap bencana. Program-program pelatihan ini mencakup simulasi evakuasi, penggunaan alat deteksi dini bencana, dan cara bertindak cepat saat terjadi bencana. Dengan pendekatan ini, BNPB berharap masyarakat di sekitar IKN akan lebih tangguh dan siap menghadapi segala bentuk ancaman bencana.

Di masa depan, BNPB juga merencanakan untuk memperluas penggunaan teknologi inovatif dalam pengelolaan risiko bencana di IKN. Salah satu inovasi yang sedang dikembangkan adalah sistem peringatan dini berbasis sensor yang dapat mendeteksi perubahan kondisi lingkungan secara real-time. Sistem ini akan memberikan peringatan dini kepada warga dan pemerintah daerah sehingga langkah-langkah mitigasi dapat segera diambil.

Pemerintah pusat mendukung penuh upaya BNPB dalam mengelola risiko bencana di IKN. Dalam beberapa tahun ke depan, akan ada lebih banyak investasi dalam infrastruktur yang tahan bencana, termasuk pembangunan bendungan, sistem drainase yang lebih baik, dan peningkatan kapasitas resapan air. Semua langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa IKN tidak hanya menjadi ibu kota yang modern dan berkelanjutan, tetapi juga aman dan tangguh terhadap bencana.

Kesuksesan pengendalian banjir di Desa Karang Jinawi, Suka Raja, dan Bukit Raya menjadi bukti nyata efektivitas strategi BNPB. Ini menunjukkan bahwa dengan perencanaan yang matang dan kolaborasi yang baik antara berbagai pihak, risiko bencana dapat dikelola dengan efektif, mengurangi dampak negatifnya terhadap masyarakat dan pembangunan.

Dengan peta risiko bencana yang komprehensif dan upaya mitigasi yang berkelanjutan, BNPB yakin bahwa IKN akan mampu menghadapi tantangan alam yang mungkin timbul di masa depan. BNPB akan terus bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa pembangunan IKN berjalan lancar dan aman dari ancaman bencana.

Keberhasilan dalam mengatasi tantangan bencana di IKN juga akan menjadi model bagi daerah lain di Indonesia dalam pengelolaan risiko bencana. BNPB berharap bahwa praktik terbaik yang diterapkan di IKN dapat direplikasi di seluruh negeri, membantu Indonesia menjadi lebih tangguh terhadap bencana di masa depan.

Dalam jangka panjang, BNPB berkomitmen untuk terus memperbarui dan menyempurnakan peta risiko bencana, dengan mempertimbangkan perkembangan terbaru dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Peta ini akan menjadi alat yang vital dalam perencanaan pembangunan dan pengelolaan risiko bencana, memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dalam pembangunan IKN selalu memperhitungkan keselamatan dan ketahanan masyarakat.

Dengan demikian, pembangunan IKN bukan hanya tentang menciptakan ibu kota baru, tetapi juga tentang membangun masa depan yang aman, tangguh, dan berkelanjutan bagi seluruh warga Indonesia. BNPB berperan penting dalam mewujudkan visi ini, melalui upaya pencegahan dan mitigasi bencana yang terus ditingkatkan.

Next Post Previous Post