OJK Umumkan Pembangunan Pusat Keuangan di IKN Dimulai 2025
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengumumkan bahwa
pembangunan pusat keuangan atau financial center di Ibu Kota Nusantara (IKN)
akan dimulai pada tahun 2025. Informasi ini disampaikan oleh Deputi Direktur
Direktorat Pengembangan Perbankan OJK, Zulkifli Salim.
Zulkifli mengungkapkan bahwa target pembangunan tersebut telah diatur dalam roadmap atau peta jalan yang disusun oleh pemerintah bersama regulator. Saat ini, fokus pemerintah adalah membangun infrastruktur di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
"Untuk Nusantara Financial Centre (NFC), roadmap yang disusun oleh pemerintah bersama regulator menyatakan bahwa pembangunan fisiknya baru akan dimulai pada tahun 2025. Jadi untuk tahun 2022-2024, pemerintah fokus pada KIPP karena kemungkinan besar upacara 17 Agustus akan dilaksanakan di sana," ujar Zulkifli dalam acara Investortrust Power Talk yang disiarkan secara virtual, dikutip pada Jumat (26/7/2024).
Pembangunan pusat keuangan ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2023 tentang Pemberian Perizinan Berusaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasilitas Penanaman Modal bagi Pelaku Usaha di Ibu Kota Nusantara (PP IKN). Area ini nantinya akan difungsikan sebagai konsentrasi layanan jasa keuangan serta pusat pengembangan teknologi dan layanan pendukung di bidang jasa keuangan.
Zulkifli menjelaskan bahwa berbeda dengan konsep yang diterapkan dalam industri perbankan saat ini, NFC akan menawarkan produk layanan bank umum sebagai universal bank. Beberapa produk dan layanan yang akan tersedia di NFC antara lain produk aset kripto, produk keuangan berkelanjutan, bullion, produk terstruktur, manajemen kekayaan, trustee, dan keuangan syariah.
"Nantinya konsep universal bank ini karena saat ini di Indonesia hanya berlaku commercial bank. Ada juga produk terstruktur yang lebih luas, sekarang hanya boleh interest rate dan foreign exchange. Bahkan transaksi berbasis kripto menjadi salah satu pertimbangan yang akan dibuka pertama kalinya di sana di Indonesia," jelasnya.
Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) telah bekerja sama dengan lembaga keuangan global Dubai International Financial Centre (DIFC) untuk membangun pusat keuangan (NFC) di IKN. Kerja sama strategis ini diresmikan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Selasa (16/7/2024).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Plt Kepala OIKN, Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa MoU tersebut menjelaskan kerangka kerja sama kolaborasi yang bertujuan memajukan kepentingan bersama dan Nusantara Financial Center di IKN.
Basuki menegaskan bahwa MoU ini menandai tonggak penting bagi Indonesia dalam menjadikan IKN sebagai pusat keuangan internasional terkemuka.
"Kerja sama kami dengan DIFC akan memainkan peran krusial dalam menciptakan lingkungan investasi yang menarik, mempromosikan pembangunan berkelanjutan, dan berkontribusi pada lanskap keuangan global," ujar Basuki dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (19/7/2024).
Pembangunan Pusat Keuangan IKN: Awal dari Transformasi Finansial Indonesia
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa pembangunan
pusat keuangan di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan dimulai pada tahun 2025.
Informasi ini disampaikan oleh Zulkifli Salim, Deputi Direktur Direktorat
Pengembangan Perbankan OJK.
Menurut Zulkifli, target pembangunan ini tercantum dalam roadmap yang telah disusun oleh pemerintah bersama dengan regulator. Saat ini, fokus utama pemerintah adalah pembangunan infrastruktur di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
"Untuk Nusantara Financial Centre (NFC), roadmap yang disusun pemerintah bersama regulator menunjukkan bahwa pembangunan fisiknya akan dimulai pada 2025. Jadi, pada periode 2022-2024, pemerintah fokus pada KIPP karena mungkin upacara 17 Agustus akan diadakan di sana," kata Zulkifli dalam acara Investortrust Power Talk yang disiarkan secara virtual, pada Jumat (26/7/2024).
Rencana pembangunan pusat keuangan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2023 mengenai Pemberian Perizinan Berusaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasilitas Penanaman Modal bagi Pelaku Usaha di Ibu Kota Nusantara (PP IKN). Kawasan ini nantinya akan difokuskan untuk layanan jasa keuangan dan menjadi pusat pengembangan teknologi serta layanan pendukung di bidang jasa keuangan.
Berbeda dari konsep perbankan saat ini, NFC akan menawarkan produk layanan bank umum sebagai universal bank. Produk dan layanan yang akan ada di NFC mencakup aset kripto, keuangan berkelanjutan, bullion, produk terstruktur, manajemen kekayaan, trustee, dan keuangan syariah.
"Nantinya, konsep universal bank akan diterapkan karena saat ini di Indonesia hanya ada commercial bank. Produk terstruktur yang lebih luas juga akan tersedia, karena saat ini hanya interest rate dan foreign exchange yang diizinkan. Bahkan transaksi berbasis kripto akan menjadi salah satu inovasi yang pertama kali diterapkan di Indonesia," jelas Zulkifli.
Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) telah menjalin kerja sama dengan Dubai International Financial Centre (DIFC) untuk membangun NFC di IKN. Kerja sama ini diresmikan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Selasa (16/7/2024).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Plt Kepala OIKN, Basuki Hadimuljono, mengatakan bahwa MoU ini menggambarkan kerangka kerja sama yang bertujuan untuk memajukan kepentingan bersama dan mengembangkan Nusantara Financial Center di IKN.
Menurut Basuki, MoU ini menandai pencapaian penting bagi Indonesia dalam upayanya menjadikan IKN sebagai pusat keuangan internasional terkemuka.
"Kerja sama kami dengan DIFC akan memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan investasi yang menarik, mempromosikan pembangunan berkelanjutan, dan berkontribusi pada lanskap keuangan global," ujar Basuki dalam pernyataan resminya, dikutip Jumat (19/7/2024).