Menghubungkan Pelosok: Mengurai Jejak Konektivitas Jalan 3T di Kaltara untuk Masa Depan Gemilang
Foto : Prokal |
Konektivitas jalan di wilayah terluar, terdalam, dan
tertinggal (3T) di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) ditargetkan akan selesai
tahun ini. Pemerintah Provinsi Kaltara, bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan
Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara,
terus berupaya menyelesaikan masalah konektivitas di wilayah tersebut. Menurut
Kepala DPUPR-Perkim Kaltara, Helmi, usaha peningkatan konektivitas ini telah
menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam tiga tahun terakhir.
Helmi menyatakan bahwa cakupan penanganan jalan oleh Provinsi Kaltara terus meningkat setiap tahun. Pada tahun 2021, panjang jalan yang ditangani oleh Pemprov Kaltara mencapai 89,06 km. Angka ini meningkat pada tahun 2022 dan 2023 dengan panjang penanganan masing-masing 124,33 km. “Pembangunan jalan kami upayakan terus meningkat setiap tahunnya agar persoalan konektivitas antar wilayah dan pemerataan pembangunan berkelanjutan dapat terselesaikan dalam beberapa tahun ke depan,” ungkap Helmi.
Fokus pada Jalan Perbatasan Indonesia-Malaysia dan Jalan Tembus Krayan
Tahun 2024 menjadi tahun penting bagi DPUPR-Perkim Kaltara
dengan target penyelesaian dua proyek besar, yaitu pembangunan jalan perbatasan
Indonesia-Malaysia dan pembangunan jalan tembus Krayan. Helmi mengungkapkan
bahwa kedua proyek nasional ini telah mencapai 90 persen penyelesaian dan hanya
tinggal menunggu penyelesaian akhir. “Apalagi untuk alat-alat berat juga sudah
bekerja di jalan perbatasan sejak akhir tahun 2023 lalu, sedangkan untuk jalan
tembus Krayan juga tinggal membangun jembatan yang ada di Desa Benuang. Jadi
bisa dikatakan tinggal satu langkah lagi,” ujarnya.
Komitmen Gubernur untuk Penyelesaian Pembangunan Jalan
Gubernur Provinsi Kaltara, Zainal Arifin Paliwang, juga
memberikan perhatian khusus pada penyelesaian pembangunan jalan di wilayah
perbatasan, terutama jalan Malinau yang tembus Krayan. Dalam beberapa
kesempatan tinjauan lapangan, Zainal menekankan pentingnya konektivitas jalan
bagi pertumbuhan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah 3T.
“Makanya dua hal ini terus kita genjot, karena melalui pembangunan jalan inilah
kita ingin membuka kunci pembangunan lainnya seperti infrastruktur hingga ekonomi
masyarakat,” kata Zainal.
Dampak Positif dari Peningkatan Konektivitas
Peningkatan konektivitas jalan di wilayah 3T tidak hanya
bertujuan untuk memudahkan transportasi, tetapi juga membuka akses terhadap
berbagai layanan dan kesempatan yang sebelumnya sulit dijangkau oleh masyarakat
setempat. Dengan akses jalan yang lebih baik, distribusi barang dan jasa
menjadi lebih lancar, yang pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian
lokal. Selain itu, akses yang lebih baik juga akan memudahkan masyarakat dalam
mengakses layanan kesehatan, pendidikan, dan berbagai fasilitas umum lainnya.
Upaya Berkelanjutan dalam Pembangunan Infrastruktur
Pemerintah Provinsi Kaltara berkomitmen untuk terus
melanjutkan upaya pembangunan infrastruktur di wilayah 3T. Selain pembangunan
jalan, berbagai proyek infrastruktur lainnya juga akan terus digalakkan untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
DPUPR-Perkim Kaltara akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk
memastikan setiap proyek pembangunan berjalan sesuai rencana dan memberikan
manfaat maksimal bagi masyarakat.
Kolaborasi dan Dukungan dari Berbagai Pihak
Keberhasilan proyek-proyek pembangunan jalan di Kaltara
tidak lepas dari kolaborasi dan dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah
pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat. Kerja sama yang baik antara
semua pihak akan memastikan setiap proyek dapat diselesaikan tepat waktu dan
memberikan hasil yang optimal. Helmi menyatakan pentingnya peran serta
masyarakat dalam mendukung setiap proyek pembangunan yang dilakukan oleh
pemerintah. “Masyarakat juga harus ikut berperan aktif dalam menjaga dan memelihara
infrastruktur yang sudah dibangun, sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu
yang lama dan memberikan manfaat yang berkelanjutan,” tambahnya.
Tantangan dan Solusi dalam Pembangunan Jalan di Wilayah 3T
Pembangunan jalan di wilayah 3T tentunya menghadapi berbagai
tantangan, mulai dari kondisi geografis yang sulit hingga keterbatasan sumber
daya. Namun, dengan perencanaan yang matang dan kerja sama yang solid, setiap
tantangan dapat diatasi. Penggunaan teknologi modern dan alat-alat berat yang
canggih juga menjadi solusi dalam mengatasi berbagai hambatan di lapangan.
Helmi juga menekankan pentingnya evaluasi dan pemantauan secara berkala terhadap setiap proyek yang berjalan. Dengan demikian, setiap kendala yang muncul dapat segera diatasi dan tidak menghambat proses pembangunan. “Kami selalu melakukan evaluasi rutin untuk memastikan setiap proyek berjalan sesuai rencana dan mencapai target yang telah ditetapkan,” jelasnya.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan target penyelesaian konektivitas jalan di wilayah 3T
yang semakin dekat, Pemerintah Provinsi Kaltara berharap dapat memberikan
dampak positif yang signifikan bagi pembangunan daerah. Konektivitas yang baik
akan membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat, meningkatkan kualitas hidup,
dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Zainal menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur akan terus menjadi prioritas pemerintah daerah. “Kami berkomitmen untuk terus melanjutkan pembangunan infrastruktur di Kaltara, khususnya di wilayah 3T, agar semua masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara merata,” katanya.
Penyelesaian konektivitas jalan di wilayah 3T di Kaltara
merupakan langkah penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan kerja keras dan komitmen dari
Pemerintah Provinsi Kaltara, DPUPR-Perkim Kaltara, serta dukungan dari berbagai
pihak, target penyelesaian tahun ini diharapkan dapat tercapai. Pembangunan
jalan yang lebih baik akan membuka akses terhadap berbagai layanan dan
kesempatan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih inklusif dan
berkelanjutan.