Kubu Raya Kalimantan Barat Ditetapkan Status Tanggap Darurat Karhutla: Upaya Penanganan dan Imbauan kepada Masyarakat
Foto : Kompas |
Pengumuman Status Tanggap Darurat
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Kubu Raya, Kalimantan Barat, mengungkapkan bahwa wilayahnya telah resmi
memasuki status tanggap darurat terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Penetapan status ini diambil berdasarkan pengamatan dan analisis dari Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang menunjukkan penurunan
curah hujan yang signifikan hingga akhir Juli, serta peningkatan frekuensi dan
intensitas karhutla di daerah tersebut dalam beberapa minggu terakhir.
"Kami telah memantau kondisi cuaca dan kebakaran hutan dengan cermat. Berdasarkan data dari BMKG dan perkembangan situasi di lapangan, kami memutuskan untuk meningkatkan status dari siaga menjadi tanggap darurat. Hal ini diperlukan untuk mempercepat dan mengoptimalkan upaya penanganan karhutla yang semakin meluas," ujar Kepala BPBD Kubu Raya, Herry Purwoko, dalam pernyataannya di Sungai Raya pada hari Minggu.
Alasan dan Dampak Penetapan Status
Menurut Herry, peningkatan status ini bertujuan untuk
memastikan bahwa semua sumber daya dan upaya penanggulangan dapat dimobilisasi
dengan cepat dan efektif. Karhutla yang terus meluas tidak hanya menimbulkan
kabut asap yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat, tetapi juga mengganggu
berbagai aktivitas sehari-hari, termasuk pendidikan, transportasi, dan ekonomi.
"Dengan status tanggap darurat, kami dapat mengerahkan lebih banyak personel dan peralatan untuk menangani karhutla. Kami juga dapat meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan bahwa semua upaya penanggulangan berjalan lancar dan efisien," jelas Herry.
Periode Status Tanggap Darurat
Status tanggap darurat ini mulai berlaku sejak tanggal 25
Juli dan akan berakhir pada 7 Agustus 2024. Selama periode ini, BPBD Kubu Raya
akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memadamkan api, mencegah
penyebaran karhutla lebih lanjut, dan meminimalisir dampak negatif yang
ditimbulkan.
Tim Gabungan dan Upaya Pemadaman
Dalam upaya pemadaman karhutla, BPBD Kubu Raya mendapatkan
dukungan dari tim gabungan yang terdiri dari berbagai unsur, termasuk aparat
penegak hukum, TNI, Polres Kubu Raya, Manggala Agni, Kesatuan Pengelolaan Hutan
(KPH), Masyarakat Peduli Api (MPA), serta relawan dari masyarakat setempat. Tim
gabungan ini bekerja siang dan malam, berjuang melawan api yang terus berkobar
di berbagai titik di wilayah Kubu Raya.
"Para petugas pemadam kebakaran bersama dengan tim gabungan lainnya bekerja tanpa kenal lelah. Mereka berjibaku dengan api hingga malam hari, memastikan bahwa setiap titik api dapat dikendalikan dan dipadamkan secepat mungkin," ungkap Herry.
Harapan dan Imbauan kepada Masyarakat
Herry juga menyampaikan harapannya agar perubahan status ini
dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya karhutla dan dampak
negatif yang ditimbulkannya. Ia mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak
membakar lahan, terutama dalam kondisi cuaca kering seperti saat ini, di mana
potensi terjadinya kebakaran sangat tinggi.
"Kami berharap masyarakat dapat lebih bijak dan tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan. Dampak dari karhutla ini sangat merugikan, tidak hanya bagi kesehatan dan lingkungan, tetapi juga bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan," kata Herry.
Selain itu, Herry juga meminta seluruh stakeholder dan pihak terkait untuk aktif menyebarkan informasi mengenai bahaya dan dampak karhutla. Sosialisasi ini penting agar masyarakat lebih sadar dan terlibat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla.
"Informasi yang tepat dan cepat dapat membantu mencegah penyebaran karhutla. Kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mensosialisasikan bahaya karhutla dan cara-cara pencegahannya, agar kita bisa mencegah bencana yang lebih besar," tambahnya.
Langkah-Langkah Pencegahan dan Penanganan Lebih Lanjut
Sebagai bagian dari upaya penanganan karhutla, BPBD Kubu
Raya juga telah menyiapkan berbagai langkah pencegahan yang melibatkan seluruh
elemen masyarakat. Sosialisasi dan edukasi mengenai bahaya karhutla serta cara
pencegahannya terus dilakukan, baik melalui media massa maupun kegiatan
langsung di lapangan.
"Kami melakukan sosialisasi melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk media sosial, radio, dan televisi. Selain itu, kami juga mengadakan pertemuan dengan masyarakat di desa-desa untuk memberikan edukasi langsung mengenai bahaya dan cara mencegah karhutla," jelas Herry.
Herry menambahkan bahwa BPBD Kubu Raya juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan bahwa sumber daya dan peralatan pemadam kebakaran selalu siap digunakan. Patroli rutin dilakukan untuk memantau titik-titik rawan kebakaran, dan posko-posko pemantauan dibangun di berbagai lokasi strategis.
Kerjasama Antar Lembaga dan Komunitas
Dalam situasi tanggap darurat ini, kerjasama antara berbagai
lembaga dan komunitas menjadi sangat penting. BPBD Kubu Raya berkolaborasi
dengan pemerintah daerah, instansi vertikal, organisasi masyarakat, serta dunia
usaha untuk bersama-sama menangani karhutla.
"Kami mengapresiasi dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat yang secara sukarela terlibat dalam upaya pemadaman dan pencegahan karhutla. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa bersama-sama, kita bisa mengatasi bencana ini dengan lebih efektif," ujar Herry.
Dukungan Pemerintah dan Bantuan Logistik
Selain itu, dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi juga
sangat penting dalam penanganan karhutla di Kubu Raya. Bantuan logistik,
peralatan pemadam kebakaran, dan dukungan teknis terus mengalir untuk
memastikan bahwa semua kebutuhan di lapangan dapat terpenuhi.
"Pemerintah pusat dan provinsi memberikan dukungan penuh kepada kami. Bantuan logistik dan peralatan yang dikirim sangat membantu dalam upaya pemadaman api di lapangan. Kami berharap dukungan ini terus berlanjut hingga karhutla dapat sepenuhnya diatasi," kata Herry.
Kesadaran Lingkungan dan Kesejahteraan Masyarakat
Pada akhirnya, penanganan karhutla tidak hanya tentang
memadamkan api, tetapi juga tentang membangun kesadaran lingkungan dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui berbagai program edukasi dan
pemberdayaan, BPBD Kubu Raya berupaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih
peduli terhadap lingkungan dan mampu menjaga kelestarian alam.
"Kami ingin membangun masyarakat yang lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Melalui berbagai program, kami berharap dapat mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga hutan dan lahan, serta dampak negatif dari pembakaran lahan," ujar Herry.
Dengan upaya yang terus dilakukan dan dukungan dari berbagai
pihak, BPBD Kubu Raya optimis bahwa karhutla di wilayahnya dapat segera
diatasi. Namun, Herry menekankan bahwa kerjasama dan kesadaran masyarakat
adalah kunci utama dalam penanggulangan karhutla ini.
"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan kita. Dengan kerjasama dan kesadaran yang tinggi, kita bisa mengatasi karhutla dan mencegah bencana serupa di masa depan," tutup Herry.
Melalui penetapan status tanggap darurat ini, diharapkan upaya penanganan karhutla di Kubu Raya dapat berjalan lebih efektif, serta meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan dan lahan di daerah mereka.