Kaltim Siapkan 160 Tenaga Kerja Terampil untuk Proyek Pembangunan Ibu Kota Nusantara
Foto : Detak Kaltim |
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans)
Provinsi Kalimantan Timur, Rozani Erawadi, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang
mempersiapkan tenaga kerja lokal yang terampil untuk mendukung proyek ambisius
pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurut Rozani, persiapan ini
mencerminkan optimisme dan keyakinan bahwa kontribusi tenaga kerja lokal akan
sangat signifikan dalam keberhasilan proyek tersebut.
Disnakertrans Kaltim telah menjalankan berbagai pelatihan berbasis kompetensi untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkelanjutan sejak tahun 2023. “Kami terus berupaya meningkatkan kualitas tenaga kerja kita,” kata Rozani dalam sebuah pernyataan di Samarinda pada hari Rabu, 19 Juni 2024.
Sejak diumumkannya rencana pemindahan ibu kota negara baru ke Kalimantan Timur, pemerintah provinsi telah menjadikan pengembangan sumber daya manusia sebagai prioritas utama. Anggaran untuk pendidikan dan pelatihan mengalami peningkatan drastis, dari Rp 6 miliar menjadi Rp 23 miliar. Peningkatan ini menunjukkan komitmen serius pemerintah dalam mempersiapkan tenaga kerja lokal yang kompeten dan siap menghadapi tantangan pembangunan IKN.
Rozani menjelaskan bahwa pelatihan yang difokuskan pada mekanik alat berat merupakan kebutuhan utama dalam proyek konstruksi IKN. Saat ini, Disnakertrans Kaltim telah menyiapkan 10 angkatan pelatihan kerja, dengan masing-masing angkatan terdiri dari 16 peserta. Dengan demikian, total sekitar 160 orang telah dipersiapkan untuk mendukung pembangunan IKN. Rozani berharap perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam proyek ini dapat bekerja sama dengan menerima tenaga kerja yang telah terlatih ini.
Selain itu, Rozani menekankan pentingnya kesepakatan upah yang adil antara pemberi kerja dan pekerja. Menurutnya, kompetensi yang dimiliki oleh para pekerja harus diimbangi dengan upah yang sesuai, agar kesejahteraan pekerja terjaga dan ketersediaan tenaga terampil di Kalimantan Timur tetap stabil. “Hal ini berkaitan dengan kesejahteraan pekerja dan ketersediaan tenaga terampil di Kaltim dalam mempersiapkan diri untuk pembangunan IKN,” tegasnya.
Dalam upaya memfasilitasi hubungan antara alumni pelatihan dan perusahaan konstruksi yang membutuhkan tenaga kerja terampil, Rozani menyatakan bahwa pemerintah provinsi siap bekerja sama dengan Otorita IKN. “Kami telah berbenah dalam banyak hal, termasuk kebijakan anggaran, untuk memastikan bahwa pemerintah daerah mendukung pembangunan IKN,” tutup Rozani.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, melalui Disnakertrans, telah melakukan berbagai langkah strategis untuk memastikan bahwa tenaga kerja lokal dapat berkontribusi secara maksimal dalam proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara. Dengan fokus pada pelatihan berbasis kompetensi dan peningkatan anggaran, pemerintah berharap dapat menciptakan tenaga kerja yang tidak hanya terampil tetapi juga mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Pelatihan yang diberikan meliputi berbagai bidang, namun fokus utama tetap pada mekanik alat berat, mengingat peran penting mereka dalam proyek konstruksi besar seperti IKN. Setiap angkatan pelatihan terdiri dari 16 peserta, dengan total 10 angkatan yang sudah berjalan. Dengan demikian, sekitar 160 tenaga kerja terampil telah disiapkan untuk mendukung pembangunan IKN.
Rozani menggarisbawahi bahwa peningkatan kualitas tenaga kerja ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek proyek IKN, tetapi juga untuk jangka panjang. Pemerintah provinsi ingin memastikan bahwa tenaga kerja lokal memiliki kemampuan dan kompetensi yang memadai untuk berbagai proyek pembangunan di masa depan. Oleh karena itu, program pelatihan yang diadakan oleh Disnakertrans Kaltim tidak hanya difokuskan pada keterampilan teknis, tetapi juga pada pengembangan soft skills seperti manajemen waktu, komunikasi, dan kerja tim.
Peningkatan anggaran untuk pendidikan dan pelatihan menunjukkan komitmen serius pemerintah provinsi dalam mendukung pembangunan IKN. Dari Rp 6 miliar pada tahun-tahun sebelumnya, anggaran tersebut telah ditingkatkan menjadi Rp 23 miliar. Peningkatan ini mencerminkan upaya pemerintah untuk memastikan bahwa sumber daya manusia lokal siap menghadapi tantangan dan dapat berkontribusi secara maksimal dalam proyek pembangunan ibu kota baru.
Selain pelatihan, Disnakertrans Kaltim juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan konstruksi dan Otorita IKN, untuk memastikan bahwa tenaga kerja yang telah dilatih dapat terserap dengan baik dalam proyek pembangunan. Rozani menegaskan bahwa pemerintah provinsi siap memfasilitasi hubungan antara alumni pelatihan dan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja terampil. “Kami berharap perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam pembangunan IKN dapat bekerja sama dengan menerima tenaga kerja yang telah terlatih ini,” katanya.
Kesepakatan upah yang adil juga menjadi perhatian utama Disnakertrans Kaltim. Rozani menekankan pentingnya memastikan bahwa upah yang diterima oleh tenaga kerja sesuai dengan kompetensi dan keterampilan yang dimiliki. “Hal ini berkaitan dengan kesejahteraan pekerja dan ketersediaan tenaga terampil di Kaltim dalam mempersiapkan diri untuk pembangunan IKN,” tegasnya. Pemerintah provinsi berharap bahwa dengan adanya kesepakatan upah yang adil, tenaga kerja lokal dapat bekerja dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, sehingga proyek pembangunan IKN dapat berjalan lancar dan sukses.
Dalam jangka panjang, Disnakertrans Kaltim juga berencana untuk terus mengembangkan program pelatihan berbasis kompetensi yang berkelanjutan. Pemerintah provinsi ingin memastikan bahwa Kalimantan Timur memiliki tenaga kerja yang handal dan siap bersaing di tingkat nasional dan internasional. Dengan adanya program pelatihan yang terus ditingkatkan, diharapkan tenaga kerja lokal dapat terus berkontribusi dalam berbagai proyek pembangunan di masa depan, tidak hanya di IKN tetapi juga di berbagai sektor lainnya.
Komitmen pemerintah provinsi Kalimantan Timur dalam mempersiapkan tenaga kerja lokal untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara mencerminkan visi jangka panjang yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia. Dengan program pelatihan berbasis kompetensi, peningkatan anggaran, dan kerjasama dengan berbagai pihak, diharapkan tenaga kerja lokal dapat berperan aktif dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. Rozani berharap bahwa upaya ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat Kalimantan Timur dan mendukung suksesnya proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Dengan demikian, persiapan tenaga kerja lokal yang terampil ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan proyek jangka pendek, tetapi juga untuk memastikan bahwa Kalimantan Timur memiliki sumber daya manusia yang siap menghadapi berbagai tantangan pembangunan di masa depan. Pemerintah provinsi berkomitmen untuk terus mendukung dan meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal, sehingga mereka dapat berkontribusi secara maksimal dalam pembangunan IKN dan proyek-proyek lainnya di masa yang akan datang.